Part 7

21 15 6
                                    

🐾🐾🐾
Happy reading 🤗
Maaf belum di revisi
Harap maklum

Natali pov

Aku terbangun di pagi hari. Pemandangan pertama Kali yang aku lihat adalah rak berkas kerja punya ayah yang tersusun rapi.

Aku lupa jika aku tidur di ruang kerja ayah malam tadi. Seingat ku aku tak mau pulang namun ayah memaksa ku tetap tinggal di kantor bersama nya. Aku berjalan menyusuri ruang kerja ayah.

"Ayaaah?! "

Tak ada sautan dari ayah.

"Ayah kemana sih??! Natali di tinggal sendiri lgi!! " aku menangis lagi dan lagi apa benar orang di dunia ini tak ada lgi orang baik.
Mataku sudah terlalu lelah untuk menangis baru saja aku mendapat kebahagiaan

"Natali kenapa nangis nak?? "

"Natali pikir ayah ninggalin natali lagi... Tadi ayah ngak kelihatan"

"Ayah tetap di sini kok di samping kmu udh jangan nangis lagi ya sayang... Ayah sedih liat kmu nangis terus "

Mendengar ucapan ayah aku seperti merasakan punya ayah lagi setelah kematian kedua orang tua ku. Aku bersyukur di setiap detik hari ku di penuhi kebahagian jika bersama ayah.

"Natali jangan melamun sayang Ayo siap siap kita berangkat ke taman bermain.. Kamu belum pernah kesana kan?"

"Heheh ya ayah natali siap2 dulu ya ayah" ucap ku

"Ya.. Sayang"

Aku bergegas kekamar melihat tumpukan pakaian yang aku beli kemaren
Aku senang ayah mengajak ku bermain ke taman bermain yang dulu aku dambakan kesana.
Aku tidak sabar kesana

Aku telah selesai berkemas dan menuju kantor ayah dan mendapati ayah sedang minum obat
Aku tak bisa melihatnya obat itu tak bermerek

"Ayaaah... Ayah sakit ya? "

Ayah sepertinya terkejut dan batuk setelah itu ayah seperti menyembunyikan obat itu

"Ayah ngak apa2 sayang ayah cuman minum vitamin. Supaya ayah bisa kuat" ayah bicara seolah meyakinkanku dia tak apa2

"Oo gitu natali baru tau ada obat kayak gitu ayah" ucapku

"Ada kok sayang nanti kamu kalau udh besar pasti tau. Ayuk kita pergi sayang"

Ayah memegang tangan ku menuntun ku berjalan dengan sangat hati2 ayah melindungi ku dia satu satu nya yang ku punya

"Ayaah kita ngak pergi dengan denia ayah? Natali kangen dengan denia" ucapku

"Ya sayang ayah jemput denia di rumah kamu nanti tetap di mobil ya sayang.. Jangan keluar takutnya ibu marah lagi sama kamu" ujar ayah khawatir

"Ya ayah" ujar ku tersenyum

"Yeaaaa aku ada teman nanti main di taman. Aku ngak sabar " gumamku

Ayah tersenyum memandangi aku yang kegirangan. Aku memandangi beberapa jalan yang di lewati mobil ayah ku.
Mobil ayah berhenti di sebuah perkarangan yang beberapa bulan lalu aku tinggal di rumah itu

Ayah kemudian turun dari mobil mengisyaratkan ku untuk tetap tinggal di mobil mengusap kepala ku pelan.

Ayah perlahan menjauh dari ku aku hanya bisa memandangi punggung nya yang mulai hilang di telan pintu rumah. Aku bosan menunggu di mobil tapi aku menahan diriku untuk tidak turun

1 jam berlalu aku mulai bosan dan mengantuk
2 jam berlalu aku penasaran apa yang terjadi
3 jam berlalu kantuk ku mulai berat dan akhirnya aku tertidur

Aku terbangun di kmar rumah lama ku. Rumah lama yang sudah lama tidak aku tepati. Ada sebuah surat di sebelah ku disana tertulis hal sangat menyakitkan harusnya aku tak berharap lebih kepada nya. Hingga aku terluka seperti.

"To Natali
Ayah minta maaf membawa mu kembali kerumah lama mu. Ayah harap kmu bisa tinggal disana dan memulai hidupmu tampa kami.
Ayah tak bermaksud jahat kepada mu ayah harap kmu tak membenci ayah..
Ibu angkat mu mengancam ayah untuk bunuh diri jika ayah tetap bersikeras mengangkat mu sebagai anak
Ayah tak bisa berkata apa lagi selain mengembalikan mu kerumah mu
Ayah tau umur mu baru 7 tahun namun kamu berbeda dari anak lain nya
Kamu belajar dengan sangat cepat
Maafkan ayah yang bahkan tak bisa memasukan mu sekolah
Maafkan ayah juga yang telah meninggal kan mu
Ayah minta maaf merusak kebahagian yang baru kamu rasakan
Natali maafkan ayah semoga kamu bisa hidup lebih baik dan mendapatkan seseorang yang bisa menyayangi kmu lebih baik dari ayah mu ini
Maaf kan ayah natali"

Isi surat itu seakan merobek hati ini
Aku salah berharap lebih kepada ayah aku kira aku bisa jadi anak terbahagia memiliki ayah seperti dia
Nyatanya dia meninggalkanku di dalam rumah kosong lama ku yang sudah lama tak ku tepati tanpa uang sepersen pun.
Aku lapar dari pagi aku belum makan apapun
Aku terbangun di malam yang gelap sendiri dengan perut yang kosong dan tak ada seorang pun yang bisa membantu
Hati ku mulai sedih lagi entah untuk yang keberapakalinya hari ini aku menangis

Tok... Tok... Tok...
Ketukan pintu depan menggema ke seluruh rumah ini
Aku takut siapa gerangan malam ini mau kerumahku yang lama tak berpenghuni ini

Kemudian aku berjalan kearah pintu dengan hati hati dan..........






🍁🍁🍁
Maksih udh mau baca cerita aku🤗
Jangan lupa vote and coment ya
Di tunggu loh😊

Little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang