Part 5

40 27 8
                                    

Maaf typo berterbangan
Belum sempat revisi❤️

Happy reading💕

Gadis mungil itu berjalan tak tentu arah. Siapa lagi kalau bukan natali. Dia terus jalan menjauh dari perkarangan rumah erwin dia kembali menjadi dirinya yang tak punya ayah ibu tak punya keluarga dan hidup sebatangkara.

Perlahan langit mulai mendung dia lelah setelah berjalan kian jauh wajah lelah terpancar jelas di wajah nya. Dia berjalan dengan kaki yang sudah lelah entah sudah berapa jalan dia tempuh.

Natali mencari tempat untuk berteduh malam ini namun nihil langit semakin menghitam dia tak kunjung jua mendapatkan tempat berteduh. Perlahan air dari langit turun gadis mungil itu tak bisa berbuat apa2 juga tak bisa berteduh tak ada tempat untuk berteduh dia hanya di sebuah pelabuhan jalan yang tandus tak ada rumah atau apapun di dekat sana. Dia terus berjalan menerja derasnya hujan berharap mendapatkan tempat untuk tidur malam ini.

Akhirnya dengan badan yang basah kuyub dia menemukan sebuah halte. Kaki mungil nya menaiki halte yang lumyan tinggi itu. Gadis mungil itu telah duduk di halte itu. Tubuhnya mulai menggigil dia tak membawa baju atau pun uang untuk bertahan hidup.

"Hiks.. Ibu..  Ayaah...  Jika boleh natali ikut natali juga ingin bersama kalian. Natali tak sanggup hidup di dunia ini. Dunia hanya tempat orang orang jahat...  Hiks...  Ibu....  Ayah... Natali tak sanggup hidup sendiri...  Natali disini sendiri... Sendiri memeluk diri sendiri tak ada yang bisa menghangat kan tubuh natali selain natali sendiri...  Ibuu...  Ayahh...  Hiks.... Hiks... Hiks... Natali ingin bahagia apakah tak bisa?....
Lalu untuk apa natali di lahirkan?
Apa hanya untuk di sakiti natali di lahirkan ayah..  Ibu... Hiks... "

Ya..  Gadis mungil itu menangis sekrang dia merasa dunia tak adil dengan dirinya. Tubuhnya hampir beku karna dingin nya angin malam yang menyelimuti dirinya. Air matanya terus keluar. Dia merasa tak sanggup lagi untuk hidup. Dia merasa dunia telah berakhir untuknya.

Natali memandangi jalanan beberapa motor dan mobil lewat. Lampu lampu jalan telah hidup begitu juga lampu di haltenya. Sesekali bus untuk tujuan tertentu berhenti di depannya. Orang orang mulai menaiki bus itu dan ada juga beberapa yang turun di sana karna itu tempat pemberhentiannya.

Seorang nenek yang sudah tua melihat gadis mungil itu. Memandangi jalanan dengan tatapan sedih

"Kamu tak apa-apa nak?, "

"Natali ngak apa-apa nek, "

"Kamu kenapa sedih ada masalah? Kamu juga disini sendiri orang tua kamu mana? "

"Natali lagi nunggu ayah nek bental lagi jemput nenek duluan aja. Bial natali disini sendiri" ujar natali berbohong ayah mana yang akan menjemput nya

"Nenek akan pergi tapi kamu pakai jaket nenek ya. Kamu kedinginan baju kamu juga basah"

Nenek itu memberikan jaket nya kepada natali. Namun natali menolak nya.

"Jangan nek nenek juga nanti kedinginan natali lagian sebental lagi di jemput kok " ujarnya berbohong lgi

"Rumah nenek dekat kok di ujung gang sana. Jadi kmu pakai dulu nenek ngak akan pulang sebelum kmu pakai"

"Baiklah nek terimakasih nek" ujar gadis mungit itu tersenym manis
Nenek itu ikut tersenyum
Akhirnya natali memakai jaket itu dengan terpaksa. Sebelum nenek itu pergi dia berpesan kepada natali
Pesan yang sangat mengesankan

"Bersemangatlah anak muda jika saja luka luka itu bisa bicara maka dia akan berkata itu adalah bibit kesuksesan yang akan tumbuh di akhir derita mu. Jika kau mau bersabar dengan luka luka yang kau dapat. Kau juga akan menerima kebahagian yang tak ada tandingannya nanti hingga kau melupakan rasa luka itu. "

Lalu nenek itu bergegas pergi dari halte meninggalkan natali dengan pikirannya sendiri. Natali beda dengan anak anak lain yang seusianya. Dia sudah bisa berfikir melebihi anak anak seusianya. Dia juga tak bisa bermain di taman bermain seperti anak seusia nya. Dia juga tak pernah mencicipi coklat atau eskrim kegemaran anak anak lain seusianya. Dia usianya yang masih di bilang kecil dia sudah berfikir keras untuk bertahan hidup dan bersabar dengan luka lukanya. Di usianya itu pula dia belajar tentang arti di tinggalkan, disakiti, dibenci.

Gadis mungil itu pun kembali merenung menatapi jalanan. Tidak pernah berharap ada orang yang akan menjemputnya. Karna dia tau tak akan ada yang menjemput nya.

Begini kah dunia terlalu kejam untuk gadis mungil seperti nya.
Bolehkah dia berharap sekarang.
Berharap ada yang peduli.
Berharap ini hanya mimpi
Berharap besok dia bangun dari mimpi buruk mengerikan ini
Namun gadis mungil itu menangis kembali dia tau sekrang dia berharap yang tidak mungkin
Ini bukan mimpi ini nyata. Semuanya nyata rasa sakit ini juga nyata.

Namun tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya. Seorang pria bertubuh kekar keluar dari mobil itu.  Natali memandangi mobil itu dan berlari menghindari cengkraman pria itu. Namun pria itu tetap mengejarnya....

☁️☁️☁️
Semoga suka dengan cerita aku
Jangan lupa vote and coment❤️
Makasih 😍

Little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang