2

19.7K 1.8K 84
                                    

Xiao Zhan menghubungi ibunya, namun nomor yang di tuju sedang berada di luar jangkauan. Dia semakin panik sedangkan pria di hadapannya ini semakin murka. Xiao Zhan tidak peduli seberapa tampannya pria di hadapannya ini. Dia tahu betul jika di perhatikan secara saksama pria ini sangatlah tampan. Tapi bukan itu yang dia pikirkan sekarang. Yang ada di pikirannya adalah, kenapa orang tuanya bisa menjodohkan dia dengan seorang pria? Tidak! Dia berharap ini tidak nyata, dia berharap bahwa ini mungkin hanya suatu kekeliruan atau hanya suatu kebetulan. Tapi pekirannya itu berakhir ketika orang tuanya bersama orang tua calon 'pasangannya' ini tiba. Suasana menjadi sangat hening. Atmosfer yang berada sekitar meja itu sangatlah tidak bersahabat. Orang tua Wang Yibo sengaja memilih tempat terbuka untuk pertemuan keluarga seperti ini di bandingkan restoran dengan tempat VIP. Karena mereka tahu betul akan tindakan dan otak keras kepala Yibo. Tapi sekarang mereka tidak perlu khawatir lagi, karena di tempat terbuka seperti ini Yibo tidak mungkin mengamuk saat melihat kenyataan yang ada di hadapannya ini.

Brakk......
"Aku tidak setuju!!". Ucap Yibo dengan nada yang cukup tinggi saat mendengar penjelasan dari ayahnya mengenai pertunangannya itu. Sedangkan Xiao Zhan masih tertunduk dengan wajah sayu yang kelihatan sangat frustasi.

"Maaf Yibo, kita tidak bisa membatalkan hal ini, kalian bisa saling mengenal seiring berjalannya waktu. Kami sudah menjodohkan kalian sejak lahir, jadi maafkan kami karena mungkin kami akan sedikit memaksa kalian". Ucap sang ayah pada Yibo di ikuti anggukan dari ibunya serta kedua orang tua Xiao Zhan. Tidak peduli dengan keadaan yang ada disana Yibo bergegas berdiri dan tanpa aba-aba dia pergi meninggalkan tempat itu.

"Zhanzhan, maafkan kelakuan Yibo ya? Ibu tahu ini sulit bagimu, tapi ibu harap kamu tetap mau menyetujui perjodohan ini". Ucap Nyonya Wang dengan halus dan lembut membuat hati Zhanzhan tersentuh.

"I...iya bibi, a...akan saya usahakan". Balas Zhan dengan terbata sambil menghapus bebetapa keringat di keningnya karena dia sangat gugup saat ini.
Beberapa saat kemudian mereka kembali. Saat tiba di kediaman Xiao, Zhan langsung berjalan masuk dengan terburu-buru tanpa mempedulikan kedua orang tuanya.
"Zhan tunggu". Panggil ibunya yang sukses menghentikan langkah sang putra. Ibunya berjalan mendekatinya dan menatap sayu wajah manis anaknya itu. Dia tahu bahwa anaknya sangat terkejut dan frustasi dengan keadaan yang dia hadapi saat ini. "Zhan, ibu tahu kau pasti sangat marah dengan kejadian ini, tapi ayah dan ibu sudah terlanjur membuat kesepakan dalam waktu yang lama".

"Bu, aku ini pria bu, bagaimana bisa ibu dan ayah menjodohkan aku dengan seorang pria bukannya seorang wanita. Apa kalian tidak menginginkan cucu?". Ucapnya dengan kesal. Sedangkan ayahnya hanya menghela nafas pelan sambil menepuk pundak sang putra. "Apapun itu Zhan, besok adalah hari pertunganan kalian, mulai besok, jadilah istri yang baik bagi yibo". Sontak kedua mata Zhan terbelalak kaget mendengar ucapan ayahnya.

Istri? Istri katanya?

"Apa maksud ayah dengan 'istri'? Maksud ayah aku akan menjadi istri dari pria itu?". Ucap Zhan sambil menatap tajam ayahnya. Ayahnya hanya menganguk pelan.

"Ayah aku ini seorang pria. Dan apa? Aku menjadi istrinya padahal aku sendiri seorang pria yang harusnya menjadi seorang suami, ayah dan ibu sangat tidak masuk akal. Aku ini pria normal ayah, Aku mau menjadi seorang suami dan membangun keluarga kecil bersama istri dan anak-anakku".

"Keputusan ini sudah mutlak Zhan, dan sama sekali tidak bisa di batalkan". Tegas ayahnya sambil berjalan menuju kamarnya dan diikuti oleh sang ibu.

"Arrkkkhhhhhhhh... sialan!! Persetan dengan hal itu. Aku seorang pria yang akan menjadi suami seorang wanita. Lihat saja nanti". Teriak Zhan dengan kesal.

Keesokan harinya acara pertunanganan mereka di mulai. Yibo menatap jijik kearah Zhan, Zhan menyadari arti tatapan itu dan dia tidak peduli. Mereka tidak bisa membatalkan pertunangan tersebut karena tidak ada alasan yang kuat. Acara pertunanganan ini hanya di lakukan dengan sederhana dan di hadiri oleh keluarga dan beberapa kerabat saja. Setelah acara itu usai kedua orang tua dari pasangan tersebut memberikan sebuah kunci rumah.

"Sayang, ini adalah kunci apartemen kalian, mulai sekarang kalian akan tinggal berdua disana dengan begitu kalian bisa lebih saling mengenal" Ucap Nyo. Wang dengan senyum manisnya sambil memegang tangan sang putra dengan menantunya.

"Apa?". Zhan dan Yibo sama-sama menyerukan suara yang bertanda mereka sangat terkejut. Bagaimana tidak, hari ini mereka baru selesai bertunangan dan apakah mereka akan di usir oleh orang tua mereka begitu saja?.

"Bu, ibu mengusirku? Ibu ingin aku tinggal dengan orang asing ini?". Bisik yibo pada ibunya. Sang ibu hanya terkekeh pelan.

Sore hari telah tiba, kedua pasangan ini tengah membersihkan apartemen baru yang akan mereka tempati. Tidak! Bukan 2 orang, saat ini hanya ada satu orang yang sibuk membersihkan dan merapikan setiap hal dalam rumah itu, sedangkan yang satunya lagi sedang bergalut dengan bantal gulingnya dan sedang bermimpi indah. Zhan sangat lelah saat ini, Yibo yang sedari tadi hanya tidur belum juga kunjung bangun, Saat Zhan masuk kedalam kamar dan ingin merebahkan tubuhnya di atas ranjang, sontak pria di sampingnya itu terbangun dan mendorong tubuh mungil itu menjauh dari ranjang. "Apa yang kau lakukan? Mengapa kau mendorongku?". Oceh Zhan kesal.

"Siapa yang menyuruhmu masuk kedalam sini? Siapa yang bilang kita akan tidur seranjang hah? Ini ranjangku, milikku!. Aku tidak suka berbagi dengan orang asing". Ucap Yibo dengan nada dingin dan wajah datar. Zhan malas menanggapinya. Dia tahu pria di hadapannya ini sangat tidak menyukai dirinya. Karena itu sebaiknya Zhan mengalah agar tidak memancing amarah pria ini.

"Hah, terseralah, aku akan tidur di luar. Kau bangun dan makanlah dulu, aku sudah memasak". Ucap Zhan sambil berjalan keluar.

"Tunggu". Panggil Yibo menghentikan langkah Zhan.

"Ada apa?". Tanya Zhan hanya dengan memutar sedikit kepalanya kebelakang menatap yibo yang masih duduk di atas ranjang.
"Katanya kamu satu kampus denganku".
"Iya". Jawab Zhan cepat.

Yibo tersenyum kesal. "Hah, mungkin ini adalah kesialanku, aku berharap saat di kampus kita berpura-pura tidak saling mengenal. Jangan memanggilku atau mengikutiku kemana-mana. Mengerti?. Dan lagin, aku ini pria normal, sebaiknya kau segera memikirkan cara untuk kita berpisah karena aku tidak akan tertarik dengan gay murahan sepertimu".

Ucapan Yibo membuat Zhanzhan tertawa sebentar. Walaupun tawanya tidak cukup keras tapi hal itu sukses membuat yibo kesal. "Hei tuan wang, siapa yang akan mengikutimu hah? Aku tidak punya banyak waktu luang sehingga harus mengikutimu. Dan lagi, kita kan tidak akan bertemu di kampus karena jurusan kita berbeda. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Dan yang terakhir. Saya bukan gay tuan. Saya ini pria normal, sangat normal, anda pikir hanya anda saja yang normal hah? Benar-benar mengesalkan". Umpat Zhanzhan yang membuat Yibo hanya terdiam menatapnya. Mereka berada di kampus yang sama. Penasaran kenapa mereka bisa tak saling mengenal? Ya karena Zhan sangat tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Yibo sangat populer dan terkenal di kalangan para gadis namanya hampir di kenali setiap orang. Tapi berbeda dengan Xiao Zhan. Dia sama sekali tidak mengenal yibo karena Zhanzhan lebih sering menghabiskan waktu di perpustakaan untuk membaca buku, dia memang sangat ramah tapi dia tidak perlu tahu tentang nama-nama orang yang bukan temannya karena menurutnya itu tidak penting. Xiao Zhan melangkah keluar dari kamar itu dan berjalan menuju sofa di ruang tamu, dia berbaring disana dan terlelap dalam tidurnya.

I LOVE YOU BUNNY(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang