14

14.7K 1.4K 15
                                    

Zhan sebenarnya tidak masalah jika yibo mengajak teman-temannya bermain di apartemen mereka. Cuma saat ini kepalanya memang sungguh sakit. Dan dia sangat tergangngu dengan keributan yang di sebabkan oleh yibo dan teman-temannya. Kalau dia berpikir lagi, ini memang salahnya karena dia mengatakan bahwa hari ini kelasnya mengadakan kegiatan. Jadi yibo pasti berpikir dia tidak ada di rumah ketika dia datang bersama teman-temannya. Kini zhan terbangun dan duduk di tepi ranjang. Dia memijat pelan pelipisnya dan berjalan keluar dari kamar. Dia menuju ke ruang tamu dan melihat yibo sedang terlelap sambil memeluk dirinya sendiri.

Dia pasti kedinginan.

Zhan mendekat dan sedikit berjongkok menghadap yibo. Dia tersenyum hingga gigi kelincinya kelihatan.

"Tampan". Gumannya pelan.

"Hei bangun". Ucapnya pelan ingin membangunkan yibo. Tapi tidak ada pergerakan dari pria di depannya ini. Zhan menggerakkan badan yibo sedikit lebih keras.

"hei bangunlah. Ayo tidur di kamar".

Ohh sumpah demi tuhan, zhan pasti ketewat berbaik hati. Tidakkah dia ingat selama ini yibo sering menyuruhnya tidur di luar? Bahkan jika dia kedinginan sekalipun pria itu tak peduli dan bahkan sehelai kain selimutpun tidak di berikan untuknya. Dan sekarang walaupun dia sedang kesal. Dia tetap merasa tak tega melihat prianya ini tertidur di luar seperti ini.

Yibo yang merasa tidurnya di ganggu kini membuka matanya secara perlahan. Matanya masih sedikit kabur namun dia melihat sedikit bayangan wajah zhanzhan di hadapannya. Dia sedikit terkekeh.

"Hah--aku pasti terlalu merindukanmu hingga terbawa mimpi seperti ini. Sungguh mimpi yang indah".

Zhan mengeryitkan alisnya bingung. "Bangun bodoh!". Kali ini suara zhan terdengar sedikit lebih keras.

Bukannya bangun yibo malah menarik tangan zhanzhan dan meletakannya di pipinya.

"Ahh lembutnya". Gumannya sambil kembali menutup matanya.

Zhan menghela nafas pelan menatap keluakuan yibo. Saat ini yibo masih berpikir bahwa dia tengah bermimpi.

"Ini bukan mimpimu. Aku ini masih punya hati. Mana mungkin aku tega membiarkanmu tidur dan kedinginan disini"

Mendengar itu yibo membuka matanya dengan lebar. "Bunny?". Ucapnya lirih. "Ini benar kau?".

Zhan beranjak berdiri dan memegang kepalanya yang semakin terasa pening. Dia kembali menatap yibo. "Berdirilah".

Yibo kini masih menatapnya tak percaya. Raut Wajahnya kini terlihat sedih dan senang secara bersamaan.
Yibo mengikuti zhanzhan ke kamar. Dia menghempaskan badannya di atas kasur yang empuk itu dan memeluk zhanzhan di sampingnya. "Terimakasih bunny".

Zhan tersenyum pucat. "Tidurlah". Saat ini kepalanya benar-benar pusing dan dia berpikir untuk segera beristirahat.

"Umm". Yibo mengangguk dan mempererat pelukannya pada zhanzhan.

Keesokan harinya dia terbangun dan membuat sarapan. Walaupun masih sedikit pusing tapi masih tersisa sedikit tenaga baginya hanya untuk membuat sarapan. Yibo terbangun seperti biasa gordennya sudah terbuka bertanda kelinci manisnya sudah terbangun. Dia beranjak turun dari ranjang. Membersihkan diri lalu keluar menuju meja makan.
Disana sudah terdapat zhanzhan yang tengah duduk menunggunya. Yibo mendekat dengan seyum manisnya. Namun senyum itu seketika memudar saat menatap wajah pucat sang tunangan.
"Bunny, Apa yang terjadi denganmu?". Tanya yibo sedikit panik. Dia menarik kursi dan duduk tepat di sebelah zhanzhan.
Zhan tersenyum kecil. "Tidak apa-apa. Aku hanya merasa pusing. Sepertinya kelelahan. Hari ini aku ingin istirahat. Jika kamu lapar, bisakah kamu memesan makanan saja? Maaf ya, sepertinya aku tidak bertenaga".

I LOVE YOU BUNNY(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang