17

14.9K 1.4K 86
                                    

Zhan tidak mau diam. Dia terus menangis meratapi nasibnya yang kini sudah tak suci lagi.
Yibo mendekat dan berusaha mencoba menenangkan zhanzhan.
Saat dia mengulurkan tanganya hendak merangkul zhan untuk menenangkannya, pria manis itu malah menepis tangannya dengan keras.

"Jangan menyentuhku brengsek. Dasar mesum--cabul--hiks--hiks--aku membencimu wang yibo. Hiks--hiks kau melecehlanku---hiks--hisk--ibu---".

Yibo yang sudah kesal dengan suara tangisan zhanzhan kini tak peduli lagi. "Xiao zhan berhenti menangis. Tidakkah kau ingat bahwa kau yang menggodaku semalam?".
Bukannya berhenti menangis pria manis itu malah meraung semakin keras.
"Huwahhh ibu-----hiks---hiks--- kenapa--hiks--kenapa 'itu'mu besar sekali hiks". Kini mata zhan tertuju pada benda milik yibo yang terpampang jelas tanpa tertutup sehelai kain pun. Zhan menunjuk-nunjuk milik yibo sambil terus meraung. "Hawahh ibu---miliknya sangat besar".

Yibo yang sadar dengan refleks menutup 'itu'nya dengan kedua tangannya.

"Jangan menatapnya seperti itu dasar sosis kecil".
Mendengar kata 'sosis kecil' seketika suara tangisan zhan berhenti. Dia menatap horor kearah yibo.

"Apa katamu? Sosis kecil? Brengsek. Dasar mesum sialan, aku akan melaporkanmu pada polisi. Aku akan menuntutmu dan memenjarakanmu, bukan hanya memperkosaku, kau bahkan menghina milikku---mana ponselku". Zhan marah-marah dan membalik badan mencari ponselnya namun tubuhnya masih di atas tempat tidur karena tak bisa turun sebab seluruh tubuhnya sangat kesakitan.

Wang yibo terkejut dengan ucapan zhan, dia merasa takut sekarang. Bukan takut karena zhan akan melapor polisi, tapi dia takut jika zhan tak mau lagi dekat dengannya karena barusan tanpa sengaja dia mengatai milik zhan seperti sosis.

"Bu---bunny, aku--aku tidak bermaksud mengatakan itu".

Masih dengan uraian air mata zhan tidak mempedulikannya. Dia sibuk menelusuri setiap sudut kamar itu mencari ponselnya namun tak dia temukan. Sesaat dia seperti mengingat sesuatu.
Iya dia ingat bahwa semalam dia bersama kekasihnya, namun kenapa sekarang dia berakhir di ranjang dengan tubuh polos tanpa busana bersama tungannya?.
Melihat zhan yang tenang dan tenga berpikir membuat yibo sedikit lebih tenang. Tanpa berpikir panjang dia perlahan  mendekati ranjang dan memeluk erat tubuh ramping itu.
Zhan yang terkejut dengan refleks menolak yibo sekuat tenaga, namun sayangnya pria itu terlalu kuat. Di dekapnya zhan erat-erat. Bahkan detak jantungnya dapat di rasakan oleh tubuh pria manis tersebut.

"Apa yang kau lakukan? Minggir!!". Bentak zhanzhan.

"Maaf---maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk mengatai 'itu'mu bunny". Ucap yibo menyesal.

"Hah? Lalu kau tidak minta maaf karena telah memperkosaku?".

Yibo menggeleng. "Kalau itu bukan salahku sayang. Tidakkah kau ingat bahwa kau yang menggodaku?".

"Bohong!! Aku tidak mungkin melakukan itu. Aku ini masih normal tau". Zhan menolak mengetahui kenyataannya. Dia mencoba mengingat-ingat tentang apa yang terjadi. Dia ingat saat dia memasuki cafe sang kekasih sudah menunggunya sambil tersenyum manis menyambutnya. Disana sudah terdapat 2 jus jeruk. Sepertinya sang kekasih telah memesannya untuknya. Mereka mengobrol beberapa saat lalu dia meneguk jus itu seteguk, lalu hanya sampai di situ sepertinya dia kehilangan kesadarannya.

Tiba-tiba seperti petir yang menyambar kepalanya matanya membulat sempurna, wajahnya memerah hingga telinganya. Dia mengingatnya. Sangat jelas saat mereka di dalam mobil. Bahkan sampai suaranya yang dengan suka rela menyuarakan kata-kata kotor seperti 'kau tidak menginginkanku?'.

Sial--aku ingin mati saat ini juga.

Zhan mengutuki dirinya sendiri. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Yibo yang melihat itu kini menyeringai puas.

I LOVE YOU BUNNY(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang