Mau Apa Kamu (3) End

47 33 1
                                    

Ternyata cinta sepihak.Bara mencintai Faila secara diam-diam hingga mengikuti aktris itu kemanapun.  Netizen : kok ngeri ya?
===============

Headline di majalah kini terpapang di seluruh majalah yang tersebar di dalam negeri. Wajah Bara sudah seperti asupan bagi seluruh masyarakat yang kini meyudutkan posisinya sebagai stalker yang menakutkan.

Pretty menatap Madam Meita dengan wajah prihatin, disampingnya Faila terlihat datar dengan wajah tidak peduli. Perempuan itu memasang musik kencang tanpa headseat yang biasa dia gunakan. Membiarkan musik yang paling dibenci Madam Meita terdengar di kantornya.

Madam Meita menggunakan anting berbentuk boneka Chukky dan mengoleskan lipstik ungu untuk pilihan penampilannya kali ini.

Dia menghembuskan nafas kasar,membiarkan anak manajemennya meluapkan apa yang dia rasakan selama ini.

Dua minggu yang lalu,kenyataan menampar bolak balik pipi Madam Meita dan Pretty atas perbuatan yang dilakukan ibu dan Bara terhadap Faila. Yang sendari dahulu tidak mereka ketahui. Kedua wanita  yang mengira Faila hanya merasa bosan dengan Bara saat pertamakali menginjakan kaki dengan wajah sembab di rumah Pretty pada masa 12 tahun lalu tidak pernah mengira ada kenangan pahit dibalik berbulan bulan Faila mengurung diri di kamarnya.

Pretty mendekatkan diri ke tubuh Faila dengan perlahan. Penampilannya kini layaknya kuntilanak dengan rambut panjang kusut dan jubah berwarna putih panjang. Dia sengaja memilih pakaian tersebut,untuk membuat Faila berkomentar kesal. Namun ternyata diabaikan Faila saat menatap Pretty yang menyambutnya dengan sumringah.

"Gimana nih,dia selama ini udah menakutkan. Apalagi kayak gini,Madam ajak ngomong kek" Pretty akhirnya memilih berbisik pada Madam Meita yang kini sedang berusaha mengusir ketidaknyamannya akan suara musik keras yang dinyalakan Faila.

Perempuan itu tetap bergeming,dengan menatap handphone dihadapannya.

"Diakan keponakanmu. Aku tidak tau"seru Madam Meita ketus,kepalanya terkulai di atas kedua tangannya yang memainkan boneka Chucky yang tersemat sebagai anting.

"Hoi,dia juga cucumu keles buk. Huh,akhirnya aku bisa mengeluarkan panggilan hormat itu setelah sekian lama" Pretty berdesis kesal. Menatap Madam Meita yang kini mendelik tidak terima mendapatkan kenyataan bahwa perempuan cantik dihadapannya adalah cucu satu-satunya yang dia miliki.

Madam Meita menatap sebuah foto keluarga dengan pigura kecil,menatap seorang laki-laki usia 25 yang sedang tersenyum bersama dengan dirinya dan Pretty yang masih muda lalu menghembuskan perlahan.  Dia kini merasa bersalah dengan anaknya,karena tidak bisa menjaga cucunya dengan baik.

" Herdi kayaknya marah ya sama kita.. dua wanita yang tidak becus" Madam Meita tersenyum miris. Saat mengingat anak laki-laki semata wayangnya yang memilih pergi untuk selamanya di usianya yang cukup muda. Meninggalkan istri dan anaknya yang masih berusia 11 tahun. Pretty mencibir wajah sendu Madam Meita dan menatap kembali Faila yang masih dengan posisi yang sama.

"Ibunya dia gila ya,membunuh suaminya,suka berhubungan badan dengan siapapun dan dia.." Pretty mengingat pengakuan mengejutkan beberapa minggu yang lalu.

"Wanita itu udah mati Pretty,biarkan saja dia menanggung semua perbuatannya di akherat sana. Ngomong-ngomong.."wajah Madam Meita kini kembali serius.

"Bara.. apakah kita mengaku saja dengan peristiwa yang dialami Bara pada Faila sekarang?" Pretty mengerjapkan matanya dan menatap Madam Meita untuk memastikan bahwa wanita bijaksana ini memang ibunya.

"Ibu.. anda baik-baik sajakan?"Pretty menatap kedua mata Madam Meita dengan lugu. Reaksi atas usulan yang terdengar bijaksana dan satu pemikiran dengan isi kepalanya.

Aku, Kamu dan Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang