Sulit

201 25 3
                                    

Hari hari berjalan seperti biasanya, james yang semakin sibuk dan kandungan nadine yang kini sudah menginjak 4 bulan.

"Apa kamu harus kerja? Ga capek apa?"

"James...."
"Ayolah, ini pekerjaan ku yang kedua dan kamu mau aku untuk resign lagi? Tidak tidak" nadine menggelengkan kepalanya.

Sikap james kembali Over Protektif karena perut nadine yang kian membesar. Sebenarnya kandungan nadine sangat sehat, dan nadine pun biasa saja. Memang dasarnya sang jaksa itu memiliki ketakutan berlebihan akan istri dan anaknya.

"Oke oke, nanti aku jemput. Kalau ada yang nawarin pulang, kamu jangan ikut"

"Jadi gimana nad? Mau ikut ga?"

"Eeumm bentar mas"

Nadine menelfon james berulang kali tapi hasilnya nihil, sepertinya ponsel nya tidak aktif. Tapi ini sudah jam 8 malam, tapi james tak kunjung menjemputnya.

"Udah malem ini, bareng kita aja"

"Mm..yaudah deh"

Dan berakhirlah nadine pulang bersama dimas dan jelo. James menjelaskan bahwa saat itu ia dan beberapa rekan kerjanya merayakan pesta di club. Jaksa muda itu minum terlalu banyak sampai sampai ia harus di angkat oleh kevin dan yang lainnya. Mereka membawa james pulang tepat saat nadine sampai dirumah.

Berakhirlah dengan nadine yang mendiami james sampai 3 hari berturut turut.

"Itu juga gara-gara kamu"

"Iya aku janji ga minum-minum lagi"

"Nyenyenye"

James mengacak pelan rambut nadine kemudian memberikan ciuman di puncak kepalanya.

"Kalau ada apa apa telfon aku, kalau laper langsung makan"

"Oh iya james, Lusa aku ada check up nanti antar ya"

"Tentu dong, dah gih sana"

"Ngusir ni"

"Nadine..."

"Iya iyaaa" nadine keluar sambil melambaikan tangan pada james yang kini mobilnya sudah jauh dari pandangannya.

____

Waktunya makan siang telah siap, menu kali ini ada tambahan buah Stroberi. Nadine yang melihat itu langsung menelan ludah kuat-kuat, rasanya ia sangat menginginkan buah itu untuk masuk ke mulutnya .

"Bu nadine..." panggil seorang anak sembari menarik-narik ujung baju gurunya itu.

Nadine yang sedari tadi melamun kemudian menunduk ke bawah untuk melihat siapa pelaku yang telah merusak khayalannya.

"Hmm iya?"

"Ini" anak itu memberikan 2 stroberi kepada nadine.

"Apa ini?"

"Stroberi lah bu"

"Iya ibu tau jelooo, maksud ibu ini buat ibu?" Jelo mengangguk mantap.

"Terus jelo?"

"Jelo ga suka buah stroberi"

Nadine tersenyum puas. Ia berjongkok kemudian mencium pipi kanan bocah itu dengan gemas.

"Uhhh....makasih" Jelo tersenyum malu, bahkan pipinya sekarang memerah.

Mantan pramugari itu memakan buah yang sedari tadi ada di khayalannya dengan penuh penghayatan. Jika ada kamera mungkin ini akan terlihat seperti proses shooting iklan stroberi.

Sempre Con TeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang