Pergi

158 17 6
                                    

Hari ini adalah hari dimana james harus meninggalkan istrinya, terdengar lebay sih karena hanya 5 hari. Tapi bagi james itu waktu yang lama mengingat nadine yang tengah hamil, ia tidak akan bisa tenang disana. Mau bagaimana lagi tuntutan kerja yang mengharuskan ia pergi, terkecuali nadine tidak mengizinkan ia bisa menjadikan itu alasan untuk tidak pergi.

"Semuanya udah siap kan?"

"Udah sayang yaampun. Kamu nanya udah ke 10 kali"

"Yakan aku takut kalau ada yang ketinggalan"

"Kan kamu yang nge pack in barang aku, masa ia ada yang ketinggalan"

"Yaudah syukur deh"

"Nanti aku anter kamu ke rumah mama dulu"

"Aku mau ikut ke bandara"

"Terus pulangnya?"

"Nanti kan bisa pesen taxi"

James menggeleng.

"Ga ada lagi naik angkutan umum"

"Tapi mau ikut ke bandara" Yang seperti ini james tidak tegaan, kalau sudah melihat nadine dengan wajah memelas.

"Ke rumah mama dulu, abis itu ke bandara sama sekalian ajak mama papa"

Nadine mengangguk semangat.

Sampailah mereka dibandara, mama dan papa james pun berpamitan pada anaknya. Dan yang terakhir nadine, sangat sudah meninggalkan perempuan yang satu ini rasanya tidak tega. James memeluk nadine erat, meninggalkan beberapa pesan yang setiap hari selalu james ingatkan. Nadine pun menginggalakn pesan seperti jangan terlalu dekat dengan lisa, atau matanya jangan nakal. Ya begitulah.

"Ekhm! Masih aja peluk pelukan nya, ga jadi berangkat james?" itu mama james yang bersuara.

James dan nadine terkekeh, akhirnya mereka pun berpisah untuk 5 hari kedepan.

***

Baru beberapa jam saja nadine sudah uring uring an, karena katanya james akan mengabarinya sekitar jam 2 tapi sekarang sudah jam 5 sore james tak kunjung memberinya pesan.

"Nadine duduk dulu deh mending, ga cape apa dari tadi berdiri terus"

Mama james bersuara, ia ikut pusing melihat menantunya sedari tadi bolak balik didepannya. Dan juga meruntukin anaknya yang telat memberi kabar.

"Bentar ma, Nadine ga tenang banget"

"Nanti juga james ngabarin, mungkin dia cape jadi lupa ngasih kabar kalau dia udah sampai"

Seketika nadine memikirkan ucapan mertuanya, ada benar nya juga. Nadine berusaha berfikir positif, ia pun duduk di sebelah mertuanya kemudian menyender pada sofa Sembari mengelus perutnya.

Beberapa menit setelahnya ponsel nadine bergetar menampilkan nama yang sedari tadi membuatnya uring uring an.

"Mama tinggal dulu deh" nadine mengangguk. kemudian mengangkat panggilan video dari suaminya.

"Masih inget istri!"

"Yaampun sayang, baru vc an udah marah marah"

"Lagian kamu bilang jam 2 mau ngabarin! kan aku ga tenang"

"Maafin aku deh, tadi kata kevin suruh cari penginapan dulu biar ga kemaleman"

"Yakan bisa ngabarin dulu kek"

"Ga sempet sayang ribet tadi tuh"

"Ya ya ya ya ya"

James menghela nafas, sedari tadi nadine menampilkan wajah kesalnya membuat james sangat kehilangan semangat kerja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sempre Con TeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang