My Cold Husband [COMPLETE]

23 : Usaha dan Curiga 2

Happy Reading

--oOo--

Ali bangkit sambil mengancingkan kemejanya. Langkahnya tertahan saat sebuah tangan mencekal lengannya. Lelaki itu berbalik.

"Biar aku saja." ujar Karamella sambil tersenyum.

Ali mengangguk, kembali ke meja kerjanya dan Karamella menahan langkah Ali lagi, "kita bisa melanjutkannya kapan saja." bisik gadis itu.

Setelahnya Ali kembali duduk sambil memijat pelipisnya.

Ayla membuka pintu tepat saat Karamella memegang knop pintu sambil mengancingkan kemejanya. Melihat sekertaris Ali begitu berantakan tidak bisa membuat Ayla berpikir positif.

"Siang bu Ayla." sapa Karamella sambil tersenyum.

Ayla terpaksa tersenyum, "Ali ada?"

Karamella mengangguk, "baru saja datang, silahkan masuk."

Perasaan Ayla sangat tidak enak, "maaf sebelumnya, kamu kenapa sangat berantakan?"

Karamella tersenyum, "tidak apa-apa bu, tadi pak Ali sempat keluar dan saya melihat ruangannya begitu berantakan, lumayan membuat badan saya panas untuk membereskannya." ujar Karamella tanpa gugup sama sekali.

Ayla akhirnya mengangguk dan masuk keruangan Ali. Pemandangan pertama yang Ayla lihat, Ali sedang memijat pelipisnya.

Ayla menghampiri suaminya, terlihat keringat membanjiri pelipisnya. Ali terlihat berantakan juga.

Ayla merapikan surai hitam milik Ali, "kenapa berantakan seperti ini?"

"Tidak apa-apa."

Ayla memutar kursi lalu duduk dipangkuan Ali, gadis itu mengusap pipi suaminya, "panas begini, kenapa?"

Ali menghela nafas, ia memeluk pinggang Ayla dan menopang dagunya dibahu. Ali memejamkan matanya menikmati jantungnya yang berpacu lebih cepat. Ia selalu merasakan ini jika berada didekat Ayla. Namun, ada yang berbeda sekarang ia dihinggapi rasa takut kehilangan.

"Ayla minta maaf atas kejadian tadi pagi." ujar Ayla sambil mengelus lengan yang melingkar diperutnya.

"Maaf, Ayla gak bisa kasih keturunan untuk kamu." lanjut Ayla pelan.

Ali menatap Ayla lalu menggeleng, "maaf aku membentakmu."

Ayla tersenyum, "kita makan siang dulu."

Ali mengangguk, mereka berjalan menuju sofa. Dengan telaten Ayla mempersiapkan makan untuk suaminya. Masakan Ayla sangat disukai oleh Ali.

"Kapan Alan kembali kerja?" tanya Ayla.

"Alan masih sibuk mengurusi istrinya yang sedang hamil."

Oke, Ayla salah topik pembicaraan.

Ayla tersenyum kikuk, "kayaknya Ayla kurang suka dengan sekertaris baru kamu."

"Kenapa?" tanya Ali tanpa mengalihkan pandangannya.

"Terlalu terbuka."