·Angkot·

3.6K 446 42
                                    

Yeri buru buru turun dari bus dan berjalan menuju gerbang tergesa gesa karena santriwan juga mulai turun bus. Terlihat ada sekumpulan cewek di pos satpam lagi ngerumpi.

"Nah ini dateng juga si bocil." celutuk Jisoo begitu Yeri mendekat ke arah mereka.

"Bajingan ya lo pada, bisa bisa nya gue ditinggal, punya temen kek setan, heran gue!." kata Yeri dengan emosi yang meluap luap.

"Maap lah Yer, gue kagak nyadar lo ketinggalan." kata Irene sembari memeluk Yeri tapi ditepis.

"Kenapa gue selalu aja diginiin sih." kata Yeri dramatis, mereka jadi merasa bersalah, apa lagi liat Yeri dengan napas ngos ngosan, jilbab miring, melas banget deh.

"Udah udah ntar gue beliin es cekek." kata Seulgi.

"Senggak penting itu kah gue?." kata Yeri.

"Jangan gitulah Yer, serius tadi buru buru banget." kata Rosé merasa ga enak hati tadi nolak diajak ke toilet ga mau.

"Iyaa tadi juga bingung mau masuk bus mana, jadinya ga sadar kalo lo ketinggalan, kabel charger gue juga ketinggalan loh." kata Wendy sambil merangkul pundak Yeri.

"Iya gue tau gue paling muda, tapi ga harus begini." kata Yeri sambil mengubah raut wajahnya jadi sedih.

"Eh Yeri kenapa?, kok ga masuk?." tanya Mark yang baru masuk gerbang sekolah bareng santri cowo lain ga sengaja lihat Yeri ngedrama pagi pagi.

"Eh Mark, aku gapapa kok, habis ini aku masuk hehe." kata Yeri merubah ekspresinya menjadi gadis ceria.

"Oh yasudah saya duluan ya." kata Mark kemudian berlalu dari sana.

"Iyaa, see u." kata Yeri sambil senyum dengan memelankan kalimat terakhir.

Yeri balik badan, niatnya mau lanjut ngedrama lagi tapi malah ditinggal yang lain.

"Drama banget deh." kata Lisa sambil menggandeng Rosé manjauh dari Yeri.

"Sia sia air mata gue." sinis Irene.

"Emang makhluk kek Yeri cocoknya di berakin aja." kata Joy.

"Woii tungguin, gue belom selesai marah!." kata Yeri sambil lari menyusul yang lain.

•••

Jam sudah menunjukkan pukul dua siang, yang artinya pulang sekolah. Bus pondok udah stanby di pinggir jalan depan sekolah buat nunggu santri.

Karena Jisoo udah ada rencana mau beli jilbab sepulang sekolah jadi dia ga masuk bus, taunya Irene yang sebelumnya mau nemenin Jisoo beli jilbab ga jadi pergi, soalnya tadi ada notif dari grup pondok ada panggilan dua orang perwakilan per kamar akan ada pertemuan di aula pondok, dan Irene sama Wendy dipanggil sepulang sekolah, jadinya batal deh nemenin Jisoo.

"Yah sori banget Jis." kata Irene berulang kali meminta maaf ke Jisoo.

"Iya udah gapapa, udah sana masuk!." kata Jisoo sambil mendorong pelan Irene biar masuk ke bus.

"Oh gue minta yang lain temenin lo ya, bentar." Irene masuk bus buat minta tolong yang lain.

"E buset gausah deh rin!." ujar Jisoo merasa ga enak ngerepotin yang lain.

Ga lama kemudian Seulgi turun bus dan samperin Jisoo.

"Yuk gue temenin." kata Seulgi sambil membenahi jarum pentul di dagunya.

"Serius gapapa?."

"Iyaa."

"Ga ganggu lo istirahat di bus kan?." tanyaJisoo.

•Pesantren Blek Pelet• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang