Jenlisa & SeulRene Baku Hantam

4.8K 395 31
                                    









"Ini"

"Terimakasih"

"Kau/ Lo"

"Entah dosa apa yang telah aku lakukan? Sampai-sampai bertemu lagi dengan bocah mesum ini ya Tuhan"

"Tante jangan ngomong gitu dong, bocah-bocah gini saya juga udah bisa bikin bocah yang imut-imut"

"Yak aku bukan Tante mu" Si wanita menginjak kaki remaja yang memanggilnya 'Tante'.

"Astaga napa dia beda banget sama Ka Jisoo sama Yeri? Sshhh kaki gue nyut-nyutan di injak tuh nenek lampir"

Remaja yang di injak kakinya adalah Lisa sedangkan wanita yang menginjaknya adalah Jennie.

Lisa membantu Jennie mengambil cemilan yang tidak Jennie gapai.

Saat masih merintih kesakitan, Lisa melihat sebuah dompet coklat berlogo chanel, Lisa mengambil dompet tersebut tidak lama kemudia seseorang merebutnya dan memukulkannya ke dahi Lisa.

"Dasar copet, masih bocah udah belajar nyopet. Lebih baik, kau belajar yang rajin tidak usah menjadi copet"

Setelah mengomeli Lisa, Jennie kembali pergi dan meninggalkan Lisa yang terdiam seribu bahasa bahkan tangan Lisa masih sedikit mengusap dahinya.

"Buat apa juga gue nyopet, Daddy gue chef terkenal dan Mommy gue jadi asistennya Daddy. Apa segitu miskinnya muka gue?"














Irene sedang gelisah karena Seulgi belum juga pulang, memang biasanya Irene biasa saja tapi kali ini. Semenjak Gyuri kembali dan ingin merebut Seulgi, kini Irene benar-benar seribu kali lipat khawatir pada Seulgi.

Saat pintu terbuka, Irene bangkit dari duduknya dan menghampiri Seulgi yang masih mengenakan seragam sekolah.

"Kenapa baru pulang sekarang? Apa kau tidak punya ponsel? Apa sudah puas mencari wanita diluar sana? Apa jam tanganmu rusak?"

"Wets santai dong Bu, kayak polisi aja lo nanyain ini itu. Atu-atu dong Sayang kalau mau nanya, Akang gak bakal kemana-mana kok"

"Masih ingin bercanda hah?! Aku serius Kang Seulgi!!!"

"Gak usah teriak Mba, kuping gue masih normal kagak tuli. Lagian ngapain juga sih lo khawatir gini, padahal biasanya bodo amat sama gue"

"Hahh... Kenapa baru pulang? Bisa'kan pulang sekolah, ke rumah dulu dan ngasih tau saya kamu kemana"

"Bentar" Seulgi menaruh telapak tangannya di dahi Irene dan langsung ditepis kasar.

"Saya sedang tidak bercanda Seulgi"

"Aneh. Tadi tuh ya, motor gue mogok dan bengkelnya jauh banget. Abis itu gue ke sungai han cuman mau liat matahari terbenam. Nah abis itu gue pulang tapi pas di gerbang masuk perumahan, Tante yang kemarin datang ke rumah nyuruh gue ikut sama dia. Tapi gue gak mau, yaudah gue tinggalin aja dia"

Mata Irene terpejam sesaat, inilah yang dia takutkan karena Gyuri itu sangatlah nekat dan bisa melakukan segala cara demi mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Seul mulai besok kamu saya antar jemput"

"Lah kok gitu sih, lo pikir gue anak TK yang masih dianterin sama orangtuanya. Kagak kagak gue nolak permintaan lo, mentang-mentang lo Ibu tiri gue bukan berarti lo berhak ngatur hidup gue"

Tatapan datar Irene lempar ke Seulgi namun itu sama sekali tidak menggoyahkan ego Seulgi.

"APA? LO MASIH NGOTOT? IYA? LO MAU NGANCEM GUE, LO BAKAL SITA SEMUA FASILITAS GUE. SITA AJA SEMUANYA BANGSAT, GUE GAK PERDULI LAGI YANG JELAS GUE GAK DIKEKANG SAMA IBLIS KAYAK LO!!!"

"Lo tuh licik, kejam, murahan! Segala cara lo lakuin termasuk godain Daddy biar nikah sama cewek murahan kayak lo!!! Lo emang..."

Irene menampar pipi Seulgi begitu keras bahkan sedikit membekas.

"Kenapa hah?!! Kenapa mulut kamu sangat gampang mengatakan hal kotor seperti itu, aku tau kamu gak terima aku!!! Gak ada wanita yang bakal nerima mau dinikahin sama pria yang terlalu tua untuknya, demi Tuhan aku sama sekali bahkan tidak pernah... Menggoda Ayahmu agar menikah denganku, karena semua pernikahan ini hanyalah palsu!!! Kau mau tau karena apa?! Itu karena Ayahmu tidak ingin melihatmu tumbuh dewasa tanpa sosok seorang Ibu!!! Dan demi Ibuku aku sama sekali tidak murahan seperti yang kau katakan!!!"

Irene pergi dari hadapan Seulgi berlari menuju kamarnya dengan air mata yang membasahi pipinya. Sedangkan Seulgi, dia masih terdiam dan menyentuh pipinya yang ditampar oleh Irene, dan tanpa sadar mata Seulgi berkaca-kaca menahan air matanya.

"Kenapa? K-kenapa gue jadi cengeng gini?"

Dengan ragu Seulgi mulai menaiki tangga ingin ke kamarnya namun saat didepan kamar Irene, Seulgi merasakan sesak di dadanya mendengar tangisan Irene dari luar pintu.

🐻🐰

Impas ya udah gak ada janji lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sexy StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang