Chapter 19

104 8 5
                                    

Bismillah......

"Mencintai dalam diam pun dalam ikhlas. Seperti itu rasanya sudah cukup, tidak perlu untuk mengumbar nya apalagi memaksanya. Karena hati memang tidak semudah itu. Mengertilah."


***

"Key? Lagi ngapain?" tanya Naira yang baru saja duduk di sebelah Keyra.

"Eh mba, engga lagi ngapa-ngapain cuma balesin chat aja," jawab Keyra sambil menggeser tubuhnya menyuruh kakak iparnya untuk duduk di pinggir nya.

"Mba, Key mau nanya deh. Boleh gak?" pertanyaan yang sontak membuat Naira tersenyum lebar, dia tahu adik iparnya ini sangatlah ramah dan begitu mudah untuk bersosialisasi hampir sama dengan dirinya.

"Boleh dong, mau nanya apa?" jawab Naira dengan membalikkan badannya menghadap kearah Keyra.

"Mba pernah gak suka ke seseorang? Tapi mba gak tahu dia suka atau engga sama mba," tanya Keyra tanpa ragu.

"Pernah," jawab Naira dengan mengerutkan keningnya.

"Serius mba? Kapan? Sama siapa? Terus mba gimana cara bersikap sama dia?" cerocos Keyra.

Naira hanya terkekeh mendengar pertanyaan Keyra yang menurutnya banyak itu.
"Waktu SMA si, dan mba cuma diem aja maksud diem aja itu gak ngomong sama siapa-siapa paling cuma beberapa orang yang tau, karena menurut mba wanita itu lebih mulia kalau menyembunyikan rasanya dengan baik jika belum menyandang kata halal," jawab Naira begitu lembut.

"Terus siapa laki-lakinya mba? Abang tau?" Keyra penasaran apakah abangnya tahu perihal ini karena setahunya Hamzah itu termasuk bucin kepada Naira.

"Abang kamu tau lah," dengan senyum yang masih mengembang.

"Terus reaksi abangnya gimana?" Naira mengerutkan keningnya.

"Gak gimana-gimana, malahan dia seneng," jawabnya.

Keyra semakin mengerutkan keningnya bingung, abangnya kenapa senang? Tidak merasa sakit hati memangnya?

"Kok seneng? Emang siapa yang mba suka dulu?"

"Abang kamu," jawab Naira dengan senyuman nya yang bahkan membuat Keyra melotot.

"Yang bener mba?!" jawab Keyra dengan jeritan nya.

"Iya," jawab Naira dengan senyum geli nya karena ekspresi wajah Keyra.

"Emang mba sama abang kenal sejak kapan?" tanya Keyra heran, setahunya mba Naira dan bang Hamzahh tidak satu sekolah waktu SMA.

"Waktu kita kelas 11, sekolah kita itu ngadain studi banding. Terus Abang kamu kan ketua OSIS tentu paling mencolok lah. Dari situ mba kenal abang kamu. Setelah itu juga sekolah kita beberapa kali ngadain lomba antar sekolah," jawab Naira pada Keyra. Oh sungguh apakah mba nya ini juga sama seperti dirinya yang memendam rasa pada seseorang?

"Terus abang tau gak kalo mba suka?" tentu Keyra begitu penasaran dengan kisah kedua pasangan ini.

"Ya engga lah. Kan kita jarang ketemu, terus mba bukan tipikal orang yang bakal ngomong kalo suka. Karena menurut mba mencintai itu tidak harus memiliki bukan?  Karena yang sebenarnya mencintai itu mengikhlaskan." lugas dan begitu mengena di hati Keyra. "Oh Allah itu benar".

"Abang sekarang tau kalo mba dulu suka sama Abang?" masih begitu banyak pertanyaan di benak Keyra. Oh ayolah Keyra senang dengan kisah-kisah seperti ini, karena siapa tahu dia juga akan mendapatkan kisah yang sama atau bahkan lebih indah dari yang didengarnya.

"Tau lah, lagian setelah suami mengucap ijab qobul. Itu sudah seharusnya kita, maupun dia menumpahkan rasa satu sama lain. Percaya itu lebih indah daripada saling mengungkapkan tanpa ada ikatan halal," senyum yang begitu menawan milik Naira masih saja tertera di wajah manisnya.

"Makasih mba," jawab Keyra dengan senyuman yang kalah manisnya. " Key boleh peluk gak?" ucap Keyra kembali dan hanya di jawab anggukan kepala oleh Naira.

Oh sungguh ini yang sendari dulu Keyra inginkan. Keyra begitu ingin memiliki kakak perempuan agar bisa berbagi cerita dan saling menguatkan. Bukan berarti Keyra tidak menganggap orang tua dan abanganya. Namun rasanya pasti akan berbeda bukan? Atau ini memang hanya perasaan Keyra saja. Entahlah yang jelas ini yang Keyra inginkan.

"Eh, ada apa nih pelukan? Mana gak ngajak abang lagi," ucap seseorang membuat Keyra maupun Naira menolehkan kepalanya.

"Abang ih bukannya ucap salam dulu," omel Keyra disaat sudah melepaskan pelukannya dari Naira.

"Udah kali, cuma gak ada yang denger soalnya lagi asik pelukan," jawab Hamzah sambil menghampiri Naira dan Keyra agar mereka dapat mencium tangannya. Dan tentu saja mencium kening Naira di hadapan Keyra, Keyra hanya memutar bola matanya malas.

"Mba, Key ke atas duluan yah," pamit Key pada Naira tanpa menghiraukan abanganya.

"Kamu gak pamit juga sama abang dek?" teriak Hamzah pada adiknya.

"Gak, males," jawab Keyra dengan sedikit teriakan karena dia sudah sampai di depan pintu kamarnya.

"Ngomongin apa sama Keyra?" tanya Hamzah pada istrinya dan jangan lupakan tangannya yang sudah mengacak jilbab Naira pelan.

"Cuma cerita biasa kok by, ayo ke atas biar kamu bisa bersih-bersih," jawab Naira.

***

Keyra menghempaskan tubuhnya ke atas kasur sembari menghela nafasnya.

"Mba Nai sama bang Hamzah berarti saling suka dong dari dulu? Cuma yah gak pada ngomong aja," Keyra berbicara sendiri. Tentu Keyra tahu abanganya itu telah menyukai Naira sejak lama dan mungkin hampir sama dengan Naira. Dulu abanganya pernah bercerita tentang hal itu.

***

Tepat saat Keyra sampai di sekolah, dia langsung di sambut dengan Alif yang menunggunya di depan kelas. Dan katanya.

"Key, bisa ke ruang OSIS sekarang?" tanya Alif pada Keyra disaat Keyra sampai di depannya.

"Ada apa yah kak?"  percayalah saat ini Keyra sedang berusaha agar terlihat biasa saja.

"Semaleman kakak udah dapet masukan, dan kayaknya kita harus omongin secepatnya biar nanti rapat sepulang sekolah bisa langsung kita persentasi kan." Oh baiklah sepertinya Keyra lupa bahwa Alif termasuk orang yang begitu cekatan dalam masalah seperti ini.

"Keyra simpen tas dulu ke dalem kak, kalo mau duluan gak apa-apa nanti Key nyusul," pamit Keyra.

"Gak apa-apa aku tungguin," jawab Alif tak terbantahkan. Oke Keyra tidak akan lupa pada sifat Alif yang satu ini.

***

"Key ini kan pertama kalinya OSIS sama PMR kerjasama dalam acara akhir tahun, dan sekarang bukan hanya ada acara yang di rencanakan OSIS saja kan? Karena PMR pun memiliki acara yang akan di selenggarakan. Oleh karena itu, menurut aku pertama kita harus tentuin sistem dari keseluruhan acaranya, terus kalo menurut kamu mending kita yang menentukan sistem dari setiap bidgard nya atau biar mereka aja yang bikin? Karena udah dapetin clue dari yang kita sampaikan tentang sistem keseluruhan," Keyra hanya menganggukkan kepalanya.

"Eum, kak sebelumnya Key mau nanya. Kalo acara sekarang tema nya apa? Karena menurut Key, kita ga bakal bisa bikin sistem kalau gak tahu tema. Takutnya tema sama sistem bertolak belakang nantinya,"  berlanjut terus diskusi mereka sampai suara bel yang membuat mereka mengakhiri diskusi nya.






***

Terimakasih :)
Maaf yah baru bisa update lagi:(
Karena emang baru selesai PAT terus juga masih ada tugas yang harus di kerjain:(

Semangat terus buat semuanya:)

Dan

*Jangan lupa baca Al-Qur'an temen-temen 😊*




Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang