Sore hari Alen berniat untuk berbelanja di supermarket untuk keperluan ia memasak,karna stok makanan yang ia beli beberapa hari yang lalu sudah mulai kosong,ia tidak berniat untuk membawa motornya dan ia memilih jalan kaki toh supermarket nya tidak cukup jauh dengan rumah yang ia tinggali.
Alen sangat mengamati langkahnya entah untuk apa ia mengamatinya bagi seorang alen sesuatu yang baru akan dapat menginspirasi nya dalam hal apa saja.
Seorang lelaki mengendarai motor dengan kecepatan full itu tidak menyadari bahwa ada seseorang yang menyebrang di depannya,walaupun Alen sudah berhati hati dan ia sudah memastikan tidak ada motor yang melintas namun tanpa ia duga kecelakaan pun menimpa dirinya,seketika Alen tidak sadarkan diri.
Dengan segera pengendara itu turun dari motor dan membuka helmnya itu puza,tanpa ia duga bahwa gadis yang ia tabrak adalah Alen dengan segera ia menelpon ambulance dan membawanya ke rumah sakit.
****
Alen membuka matanya pelan samar samar orang yang pertama kali ia lihat adalah puza,ya cowo yang sangat menyebalkan baginya.
Tanpa puza sadari gadis itu telah sadarkan diri dari koma nya"Lo Ngapain disini,gue dimana?"tanya Alen lirih dan suara yang serak dan lemas
"Akhirnya Lo bangun juga"ucap puza senang melihat Alen yang sudah sadar
"Emangnya gue kenapa,kenapa gue bisa ada disini?"tanya Alen dan seingat dia,dia akan pergi ke supermarket dan akan menyebrang jalan disitu dia tidak ingat apapun
"Lo kecelakaan,dan gue yang udah nebrak Lo,Lo koma tiga hari"puza menjelaskan"gu-gue minta maaf"puza meminta maaf dan sepertinya ada ketulusan dari kata maaf nya itu namun hanya di balas deheman oleh Alen,lalu gadis itu memejamkan matanya
Baru saja ia sadar dari koma nya tiga hari,ia sudah memejamkan matanya lagi,dan niatnya untuk tidur terhancurkan oleh kedatangan faren teman dan sekaligus sahabatnya itu,faren tentu saja ia sangat khawatir mendengar temannya itu kecelakaan ia selalu menemani Alen setelah pulang sekolah karna ia memang harus tetap sekolah
"Alen"panggil faren
"HM"balas alen
"Lo udah sadar Len?"faren senang melihat temannya sadar dan membalas panggilannya,dia kira Alen masih blom sadarkan diri karna puza yang sedari tadi di samping Alen tidak memberi tahu apapun pada faren"Lo kenapa ga kasih tau gue kalo Alen udah sadar?"tanya faren sinis pada puza
"Baru aja gue mau ngabarin Lo kalo Alen udah sadar,eh Lo udah Dateng duluan"alibinya
Karna Alena dari kelas empat SD yang sudah di tinggalkan kedua orangtuanya ia hanya tinggal sendiri di ibu kota ini,saat Alen masih SD iya tinggal dengan om dan tantenya di prancis dan semenjak SMA dia memutuskan untuk tinggal sendiri di Indonesia,ia hanya tidak ingin terus terusan membebankan om dan Tante nya karna mereka pun mempunyai dua orang anak.
Alen memang anak yang mandiri untuk tinggal di Indonesia pun ia tidak hanya mengandalkan uang dari om nya karna memang ia anak yang pintar dan cerdas ia memanfaatkan ke ahliannya dalam menulis,dan menjual karya karya art nya.
****
"Gue merasa bersalah banget sama si Alen"ucap puza pada Rey,Rey pun melihat ada ketulusan di wajah puza saat mengucapkan kata kata itu
"Terus Lo bakal terusin niat Lo itu buat balas dendam sama dia?"tanya Rey serius,karna dari keempat teman puza yang pendiam dan dingin hanya Rey dia tidak begitu banyak omong dan salah satunya Rey yang paling dekat dengan puza
"Kayanya gak mungkin kalo gue bakal terusin niat gue itu"mendengar ucapan puza,rey seperti ingin menjadikan temannya ini sebagai makanan singa yang lapar
"Dengan Lo melihat keadaan Alen seperti itu,Lo masih bisa bilang kayanya?"ucap rey dengan sedikit emosinya
"Memang nya kenapa?"tanya puza polos,sangat polos
"Kejadian kemarin kemarin Alen gak begitu salah kan sama Lo?"di balas anggukan oleh puza
"Iya juga,Tapi gue bakal tetep deketin dia walaupun niat gue gak terlalu ke dendam gue kamren kmaren"dan rey hanya bisa pasrah dengan jawaban temannya itu,karna puza sosok seorang yang keras kepala lalu untuk apa dia bertanya pada temannya?jika dia tidak mendengar kan perkataannya manusia egois.
****
Hari berikutnya Alen sudah bisa masuk sekolah,karna dia sudah lumayan membaik walaupun masih ada perban di kepalanya dokter pun menyarankan agar ia istirahat di rumah,namun bukan Alen namnya jika ia tidak masuk sekolah dengan keadaan sedikit membaik lagi pula jika ia istirahat di rumah dia akan mati kebosanan.
"Pokonya lo gaboleh terlalu maksain ya Len,kalo lo pusing,lo lemes atau lo butuh apapun lo harus bilang sama gue jangan diem aja"ucap faren peduli,walaupun ia sudah melarang alen untuk tidak masuk hari ini namun alen tidak mendengarkan nya
"Hm,Lo bawel yah"ucap alen dengan sedikit menyeritkan senyumnya
"Kan gue khawatir sama lo Len"ucap faren dengan memajukan bibirnya cemberut
"Hee,iyadeh yang peduli sama gue"ledek Alen dengan sedikit tertawanya,Alen yang di kenal aneh dan misterius itu juga bisa tertawa kali
"Baru kali ini gue liat cewe itu ketawa,Cantikk"ucap puja bergumam dan tanpa menyadari nya ia mengucapkan itu
"Lo liat siapa sih za,pake bilang cantik cantik segala"tanya dajo
Ketiga cowok itu sedang berjalan di koridor sekolah dan puza memerhatikan gadis itu dengan memujanya.
"A-apa gue bilang cantik kesiapa?tanyanya karna ia tidak menyadarinya
"Ya mana gue tau Lo bilang cantik kesiapa"
"Temen Lo udah mulai ga waras tuh rey"ucap dajo membuat temannya tidak mengakui bahwa puza temen mereka dan tertawa
"Temen Lo itu mah jo,gue mah gapunya temen ke gitu"ucap rey,keduanya pun tertawa
"Oke lo ya ga akuin gue jadi temen,sana lo semua"ucap puza dan mengusir ketiga temannya
"Haha,becanda bosku"ucap mereka kompak dan mengangkat dua jari telujuk dan tengahnya
Semoga suka ceritanya,selamat
membaca ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzaalen
Romancetidak semua orang pendiam itu menyebalkan dan tidak asik jika di ajak bicara,Mungkin mereka hanya sulit untuk beradaptasi