di kenalin

8 2 2
                                    


Kehilangan seseorang yang paling berharga dalam hidup,bukan alasan untuk patah hati setiap hari______alena laksana


Tidak ada alasan untuk Alen terus berlarut dalam masalalu yang ia alami,namun tak dapat Alen pungkiri pula luka lama masih membekas dan basah sulit untuk ia sembuhkan,selama ini diam nya menyimpan luka yang begitu dalam dan sepi sudah menjadi teman kesehariannya,tapi Alen lebih menikmati hidupnya yang sekarang ia tidak peduli dunia luar yang ia ingin hanya ketenangan dan itu semua sudah cukup baginya.

Kini hari mulai gelap langit yang tadinya cerah pun berganti dengan awan hitam yang mendung bersiap akan mengguyur bumi dengan menurunkan rintikan hujan,kini alen sedang duduk di tepian jendela kamar dengan alunan musik mellow,Alen menatap awan awan hitam yang mulai meneteskan rintikan airnya dan menyirami tumbuhan yang berada di bumi menikmati hujan pun menjadi salah satu kebiasaannya,desiran angin menerbangkan beberapa dedaunan dan menggoyahkan lebatnya daun dari pepohonan hujannya pun semakin deras.

Alen duduk di kursi meja belajarnya,ia telah belajar keras selama beberapa bulan ini beberapa Minggu lagi olimpiade itu akan di laksanakan,mungkin ini akan menjadi olimpiade terakhirnya sebelum ia melaksanakan UAS dan ujian akhir sekolah,setelah itu ia akan melanjutkan kuliahnya,ia belom sempat memikirkan akan kuliah dimana namun ia harus tetap belajar untuk itu.

Kini dua orang remaja berada di perpustakaan sekolah,mereka sedang belajar bersama seperti yang Alen janjikan ia akan mulai mengajari puza lagi.

Saat Alen sedang menyiapkan materi apa yang akan ia berikan pada puza hari ini ia memalingkan wajahnya sedikit melihat puza yang sedari tadi menatapnya dalam,tanpa niat bertanya Alen melanjutkan aktivitas nya lagi mencari materi apa yang akan ia berikan pada puza.

"Len Lo bisa senyum ga buat gue,kali ini aja"pinta puza dengan memasang pupy eyes nya"gue pernah liat Lo terseyum cuma satu kali soalnya waktu Lo bercanda sama faren,itupun bukan karna gue"sambungnya lagi

Bukannya memberi senyum ia malah memberikan materi yang sudah selsai ia rangkum"kerjain"sambil menaruh buku paket tepat kedepan puza

"Ish kenapa sih Lo nyebelin banget"puza memonyongkan bibirnya,dan menarik buku itu lalu membacanya

Melihat tingkah puza yang begitu alen tersenyum dalam diam tanpa di lihat oleh puza.

Setengah jam berlalu puza sudah menyelesaikan tugas yang Alen berikan untuknya

Akhir akhir ini langit sering mendung,dan hari ini hujan turun dengan derasnya Alen dan puza masih berada di perpustakaan,Alen berdiri dan bangkit dari duduknya ia berjalan menuju jendela perpus hanya untuk sekedar melihat hujan

"Lo suka banget yah sama hujan?"tanya puza yang menghampirinya dan di balas anggukan serta terdapat senyuman dari gadis itu,argh rasanya puza kecanduan senyuman itu"Ternyata buat Lo senyum harus nunggu hujan dulu yah"

Alen memalingkan wajahnya dan menatap puza,dengan menyeritkan dahinya bingung"kenapa?"

"Karna senyum Lo itu mahal"serunya sambil tertawa meledek

Dengan malas Alen kembali menatap keluar jendela"gue gabisa kaya anak lain yang bisa tertawa lepas"ujarnya

"Gue ngerti Lo ko,suatu saat Lo akan nemuin alasan untuk selalu tersenyum dan tertawa"ujarnya sambil memegang bahu Alen menguatkan

"Btw,gue mau ngajak Lo ke suatu tempat lagi nih"sambungnya lagi mengajak Alen

"Kemana?"tanya Alen

"Udah,pokonya kalo hujan udah reda nanti Lo ikut gue yah"ucap puza lagi sambil memasang senyumnya

Beberapa saat hujannya reda,dan mereka berdua keluar dari gedung sekolah ini,dengan menaiki motornya puza dan Alen beranjak menuju tempat tujuannya dengan menerobos jalanan yang lumayan terdapat banyak genangan air hujan.

Kini mereka tiba di depan rumah cukup luas bernuansa putih"ini rumah siapa?"tanya Alen

"Udah yuk ikut aja"sepertinya menarik tangan Alen dengan paksa sudah menjadi hobi baru bagi puza

Puza lantas membuka pintu rumah itu dengan di ikuti gadis di belakangnya"mamah"teriakan puza

Alen membulatkan matanya lagi lagi ia di buat syok oleh puza"ngapain Lo bawa gue ke rumah Lo"tanya Alen

"Mamah gue mau kenal sama Lo"ujarnya santai

"Udah pulang kamu"ujarnya pada puza"eh ini siapa za"tanyanya sambil menggoyangkan bahu puza meledek

"Temen aku mah"ucapnya sambil menaiki anak tangga"aku ganti baju dulu ya mah,jangan di galakin"

"Tante"ucap Alen ia sangat gugup dan merasa malu

"Namanya siapa sayang?"tanya Tante Rere

"Alena tante"

"Wah namanya cantik,sama kaya orangnya"pujinya sambil memberi senyum manis,yang hanya di bales senyuman oleh Alen

"Tante ke dapur dulu yah sebentar mau buatin kamu minum"

Kini Tante Rere mamahnya puza kembali dan membawakan dua gelas jus jeruk dengan cemilan kecilnya,dan puza juga terlihat menuruni tangga dan menghampirinya.

"Mah papah belum pulang yah?"tanya puza karna jam sudah menunjukkan pukul 16:45 namun papahnya belum juga nampak,padahal ia akan mengenal kan Alen ke papahnya juga

"Sebentar lagi papah kamu pulang puza"ucapnya

"Di minum sayang,jangan malu malu"ujarnya pada alen yang sedang duduk dengan anggun

"Iya makasih Tante"ujarnya

"Gimana kalo manggilnya mamah aja,jangan Tante biar terasanya lebih Deket"ternyata tidak hanya anaknya yang sering membuat orang jadi salting begini

"Hehe iya tan-eh mah"Alen nampak gugup

Puza dan mamahnya nampak tertawa kecil melihat tingkah Alen yang menurutnya gemas

Tak terasa waktu begitu cepat sekarang waktu menunjukkan pukul 18:30 dan ayahnya belum juga sampai ke rumah dan Alen pun harus segera pulang.

"Sepertinya papah kamu hari ini lembur za"

"Papah gimana sih,aku mau kenalin Alen aja dia malah lembur"ujarnya nampak sedikit kecewa

Kini Alen yang bicara"gappah lain kali aku bisa kan Dateng kesini lagi mah?"

Sungguh tidak bisa di gambarkan lagi ekspresi puza sekarang bagai mana"mau setiap hari Lo kesini pintu ini akan tetap terbuka buat Lo len"memang nampak lebay

"Kalo begitu aku pamit ya mah,udah malem"ucapnyaa berpamitan dan di antarkan oleh puza sampai selamat

Sesampainya mereka di depan rumah Alen"makasih ya Len Lo udah mau gue kenalin ke mamah"

"Iyah sama sama,yaudah Lo pulang Sanah"

"Kan ujungnya Lo pasti ga enak,kenapa ga kaya tadi aja sih Lo lembut jangan jutek lagi"ucap puza karna juteknya Alen kembali lagi

"Iyah Lo hati hati di jalan,gue mau masuk"Alen membuka gerbang dan masuk

"Heh dasar nyebelin,SELAMAT MALAM ALEN"Teriakan puza dati luar dapat memekik telinga Alen

Alen tertawa kecil sambil terus berjalan mendengar teriakan puza"selamat malam juga puza"balasnya

HAPPY READING.........

Vote komen jangan pelit readers😍

PuzaalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang