"nanti gue bayar Kalo gue udah ada uang"ucap alen karna ia tidak ingin mempunyai hutang Budi pada orang lain
"Maksa banget sih Lo mau bayar,kan gue bilang gue ikhlas bantu Lo"puza yang sedang menyetir pun menoleh pada alen
"Gini aja deh klo Lo ttep mau bayar,gue gamau Lo bayar pake uang"ucap puza dengan senyum smirknya
"Terus?jangan macem-macem Lo"Alen waspada karna puza berkata seperti itu
"Yee ga minat kali gue sama cewe modelan Lo"
"Lo bayarnya harus jadi pacar gue"ucap puza ,membuat mata Alen seketika melotot
"Ogah"balas alen singkat,padat,jelas dan menyakitkan tentunya bagi puza
"Kalo gitu Lo bakal tetap punya hutang sama gue"bukan puza namanya kalo tidak bisa membuat orang menjadi diam tanpa pilihan
"Gue bakal tetap bayar,tapi bukan sekarang dan itu dalam bentuk uang"kekeh Alen
"Dan sayangnya gue gamau Nerima uang dari Lo"ucap puza sambil menyunggingkan senyumnya
"Mau Lo apa sih?"bentak Alen
"Mau gue jadi pacar lo"ucap puza sambil menatapnya
****
Alen berada dalam kamar ruang minimalist itu yang membuat nya nyaman selama ini dan hanya di temani buku buku,sekarang pikirannya sedang di penuhi dengan kata kata puza tadi sore,dari mana ia akan mempunyai uang sebanyak itu tidak mungkin jika ia harus menyusahkan om dan tantenya walaupun ia tau bahwa om dan tantenya tidak akan merasa di susahkan olehnya.
Tidak ada pilihan lain selain ia harus menjadi pacarnya puza,jika tidak membayarnya sekarang ia akan tidak pernah merasa tenang jika memiliki hutang ataupun salah kepada orang lain ia tidak mau di hantui oleh rasa tidak tenang.
Sampai akhirnya Alen penat dengan pikirannya sendiri,ia memilih untuk tidur dan mengistirahatkan badan dan pikirannya
Kriiiinggg
Alen mengambil dan mematikan jam weker yang telah membangunkan nya,ia mengucek matanya yang terkena paparan sinar matahari yang masuk lewat jendela jendela,dan ia melakukan ritual mandinya.Dan seperti biasa Alen sudah berada di sekolah sepagi ini pukul 06:20 jadi ia mempunyai waktu untuk belajar di kelas rasanya belajar smalam baginya masih kurang,dan ia memilih untuk belajar lagi di sekolah
"Pagi len, semangat bener pagi ini"sapa faren
"Pagi juga"balas alen sambil terus fokus dengan buku bukunya
"Lo lagi belajar buat Olimpiade Minggu depan yah?"tanya faren
"Iya ren"balas alen Simple
"Yaudah semangat buat Alena laksana sahabat terbaikku"ucap faren sambil manja manja
"Iya makasih faren"Alen dengan senyuman yang di manis maniskan
"Ih temen gue cantik deh kalo senyum,coba kalo tiap hari gini"rayu faren
****
Kelas XI IPA 2 sedang jadwalnya olahraga mereka berhamburan ke tengah lapangan untuk pemanasan
"Ayo dong ayo semangat,masih pagi jangan lambe"panduan dari pak Joni guru penjaskes,dan semua murid berlari dengan kencang mengelilingi lapangan
"Lemah amat Lo jo katanya cowok"puza menyenggol dari samping
"Eh lemes gue mana blom sarapan"jo Menjawab dengan nafas tersengal senggal
Rey menyambar"Sama nih gue juga"
"Ah Lo mah bukan temen gue pada lemah loh,kalo urusan cewe aja gesit banget loh pada"ucap puza masih berlari
"Beda lagi kalo itu mah bro"ucap jo ngos ngosan
"Hei suruh siapa kalian ngobrol"bentak pak Joni karna mereka ketahuan ngobrol
"Si puza duluan tuh pak yang ngajak kita Ngobrol"dajo mengadu
"Kalian bertiga bapak tambah putaran nya jadi 30x putaran"pak Joni marah
"Yaelah pak 7 putaran aja kita udah mau pingsan gini"rey membantah
"Mau kamu bapak tambah hukumannya?"
"Iya pak iya pak"mereka bertiga menurut dan melanjutkan putarannya,padahal siswa lain sudah boleh ber istirahat
"Pak si galih gak sekalian kena hukum?"puza merasa tidak terima jika teman sekelasnya galih tidak ikut di hukum bersama,karna ia melihat dia juga mengobrol
"Si Reni juga tuh pak tadu juga"ucap jo
"Makannya kalo lagi belajar jangan ngobrol"ucap galih
"Yuk ca kita makan minum di kantin"ucap galih memanaskan Manas kan mereka sambil tertawa,dan hanya dapat tatapan tajam dari ketiganya
"Awas aja loo"ancam dari mereka
Alen yang dari kantin dan membawa botol minuman,dan melewati lapangan autdor melihat puza yang sedang berlari dan dengan keringat yang bercucuran penuh peluh membuat alen tak tega melihatnya
Ia menatap sebotol minuman di tangannya dan berniat memberikan nya pada puza,dan niat itu terurungkan mengingat bahwa puza tidak penting baginya,dan bahkan bukan siapa-siapa nya cowok itu hanya cowok yang menyebalkan yang ia kenal.Alen pergi meninggalkan lapangan itu dan menuju perpustakaan untuk belajar
Saat Alen sibuk mengisi soal soal,seseorang mengambil botol minumnya dan meneguknya sampi tersisa hanya sedikit
"Ga sopan banget Lo jadi cowok"bentak Alen marah,ia marah bukan karna puza meminum airnya,hanya jasa ia tidak sopan mengambil minum seseorang tanpa izin
"Kenapa memangnya?"tanya puza tanpa dosa,Alen hanya mendengus tidak ada gunanya pula ia meladeni lelaki di hadapannya ini
"Eh jadi gimana yang kmaren,Lo blom jawab?"tanya puza penasaran
"Emang kalian kmaren ngapain?"faren muncul tiba tiba dari balik rak buku yang besar menjulang hingga bisa menutupi dirinya,dan kehadiran nya membuat kedua orang itu menoleh kaget padanya
"Kepo banget lu jadi orang"tentu saja puza tidak akan memberi tahukan soal ini kepada faren meski dia teman dekatnya Alen
"Emang knapa?"tanya faren kekeh
"Gaadapapa"ucap alen lalu meninggalkan kedua temannya di perpustakaan
"Ah Len ko gue di tinggalin gitu aja sih"faren meneriaki Alen yang meninggal kannya"gara gara Lo nih"ucap faren menyalahkan cowok itu
"Kenapa Lo jadi nyalahin gue"jawab puza dengan menaikkan satu alisnya
Faren lalu mengikuti langkah Alen dari belakang dan meninggalkan cowok itu
"Len Lo marah sama gue"faren berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Alen
"Len jawab dong Lo marah"
"Len Lo mah"tetap saja tidak ada jawaban dari cewek itu
"Siapa yang marah si,gue mau kelas"jawab Alen dengan entengnya
"Syukur deh kalo Lo ga marah sama gue"faren mengusap dadanya tenang mendengar jawaban Alen karna ia tidak marah padanya
*****
"Argghh gagal lagi kan gue"puza kesal dan menjambak rambutnya
"Semua gara gara cewek itu udah ganggu gue,jadi pergi kan dia"tetap saja puza menggerutu walaupun ia hanya sendirian,karna ia sedang berada di dalam toilet"kalo gaada cewek itu pasti si Alen udah jawab pertanyaan gue,dan dia pasti mau jadi pacar gue"
Haiii gimana cerita part ini
Asik kah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzaalen
Romancetidak semua orang pendiam itu menyebalkan dan tidak asik jika di ajak bicara,Mungkin mereka hanya sulit untuk beradaptasi