Bel istirahat berbunyi semua murid keluar dari kelas dan menyerbu kantin untuk memberi makan cacing cacing di perutnya
"Lo duluan aja gue mau ke toilet dulu"ucap alen
"Serius Lo gamau di tmenin gue?"tawar faren
"Apaan si,lebay tau gak"dengan juteknya Alen menjawab,dan meninggalkan temannya faren
"Huh dasar orang niat baik di balas jutek"kesel faren
Setelah selesai di toilet alen berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya,namun niatnya harus sedikit terhalang oleh para lelaki nakal dan tidak tau cara menghormati cewek menurutnya.
"Eh alen sendirian aja,mau di tmenin Abang gak?"ko berusaha menggoda Alen dan alen tetap berjalan seperti biasa biasa saja,dan memasang wajah sedikit judes
"Jangan judes judes kalo jadi cewek tar gak laku lagi"puza yang menggoda alen,dan mendapat tatapan tajam darinya"eh iya nggak maksudnya ntar cantiknya ilang"namun alen tidak menggubris
"Lo pada yah gabisa liat cewe dikit langsung di godain aja,kalo mau godain cewek liat liat dong"ucap rey"cewe bisu Lo ajak ngomong"tambahnya membuat ko dan puza tertawa krnanya,namun alen tetap menahan emosinya yang sedikit lagi akan membara
****
Alen yang berada di depan sekolah sedang menunggu angkutan umum,ia tidak membawa motornya karna memang kondisinya yang blom stabil dia tidak berani untuk menyetir sendiri,dan faren sudah menawarkan agar pulang bareng bersamanya namun alen tetap menolak.
"Lo gak bawa motor"tanya lelaki itu pada alen,namun hanya di balas dengan sekali menatap nya dan tidak berniat menjawabnya
"Oh lo blom brani bawa motor sendiri,pulang bareng gue aja biar gue yang anterin lo dari pada Lo naik angkot"puza tetap berusaha berbicara dengannya dan bahkan menawarkan pulang bareng bersamanya walupun tidak di jawab sepatah katapun oleh Alen
"Gausah"balas alen
"Nanti Lo kenapa napa kalo sendirian"puza seolah menghawatirkan nya
"Peduli apa?"
"Eng-"baru saja puza akan menjawab namun gadis itu sudah masuk angkot duluan"arghh,kenapa tu angkot langsung Dateng sih"
Tanpa Alen ketahui ternyata cowok itu mengikuti nya dari belakang,sampai depan rumahnya.
"Akhirnya gue tau rumah Lo"gumam puza
****
Seperti malam malam biasanya Alen selalu kesepian tidak ada keluarga tidak ada teman,ia benar benar hidup sendiri dan hanya buku buku teman yang ia punya selain faren,wajar saja dia menjadi anak pendiam hidupnya sepi bahkan dia sempat berpikir untuk apa di lahirkan jika harus sendiri,namun ia mengaburkan semua pikiran itu dan tetap fokus pada hidupnya yang sekarang.
Faren alidebaren:Len lo udah tidur blom?
Faren alidebaren:inget Lo harus jaga
kesehatan.
Faren alidebaren:jangan lupa makanFaren alidebaren:jangan begadang
Alen laksana:siap buk:v
Faren alidebaren:bagus anak yang baik:)
Begitulah faren,sangat peduli padanya,dan sangat sabar menghadapi sikap Alen,yang memang kadang menyebalkan dan itu yang membuat Alen merasa beruntung memiliki teman sekaligus sahabat bahkan sudah dia anggap sebagai sodara sendiri rasanya.
Puzanazzar:heii,Lo udah tidur?
Alen mnegeritkan keningnya,dari mana dia tau nomornya
Puzanazzar:hei Lo itu ga cuman di depan
Aja yah ga jawab orang:vPuzanazzar: ternyata di chat juga:)
Alen laksana:tau dari mana nomor gue?
Puzanazzar: dari faren
Alen sudah menduganya pasti faren yang memberikan nomornya pada cowok itu,lagi pula siapa lagi orang yang Merani memberikan nomornya ke sembarang orang.
Alen lebih memilih untuk tidur,dan tidak berniat membalas chat cowok itu lagi pulang buang buang waktu menurutnya
****
Jam menunjukan pukul 06:30 Alen yang baru sadar bahwa dirinya kesiangan sesegra mungkin berlalri menuju kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.Belum sempat ia memanaskan motornya dan di lihat ban nya yang kempes terpaksa ia harus menaiki angkutan umum lagi.
Hari kedua bagi Alena laksana,telat untuk datang ke sekolah dia menunggu di halte dimana tempat angkutan umum mengangkut penumpang,namun halte nya sudah sepi dan sepertinya ia benar-benar telat dengan terpaksa ia harus berlari untuk sampai ke sekolah walaupun ia harus menerima resikonya
"Hey,kenapa lari lari?"tanya puza di atas motornya"telat ya Lo,yaudah yu bareng gue aja"puza menawarkan,dan Alen tetap berlari di ikuti oleh puza
"Batu banget sih Lo,kalo Lo ke sekolah telat Lo bisa di hukum Lo ada waktu 5 menit lagi buat masuk,sekolah masih jauh"ucap puja nyerocos dan apasalahnya jika alen menerima tawaran itu
Alen berhenti berlari dan menyetujui tawaran puza"Yaudah"puza terseryum dan memberikan helm untuk Alen dan langsung di pakai olehnya
"Pegangan"ucap puza,namun alen tidak akan mau melakukan itu,puza tersenyum jahil di balik helmya dan menancapkan gas full hampir membuat Alen terjatuh
Tidak butuh waktu lama bagi puza untuk datang ke sekolah mereka masih ada waktu 2 menit lagi untuk datang ke kelas,puja menarik tangan Alen yang sedang berdiri di parkiran untuk pergi ke kelas karna mereka tidak ada waktu lama,Alen yang di tarik tangannya oleh puza seolah refleks dan mnegikuti kemana puza menariknya.
"Sekarang Lo Masuk sebelum guru Lo Dateng"ucap puja ngos ngosan,seolah tidak ingin Alen kena marah oleh gurunya karna telat
Alen yang di perlakukan seperti itu oleh puza,dan mengingat ia menuruti ajakan puza seolah merasa ada apa dengan dirinya kok mau maunya,tapi ternyata pikirannya selama ini tentang puza itu ada salahnya
"Akhirnya Lo Dateng juga Len,Lo kenapa telat lagi sih"ucap faren
"Gue ksiangan"
"Hadeh yaudah tapi Lo ga knapa Napa kan?"tanya faren khawatir padanya
"Gue gapapa,Lo tenang aja"balas alen masih datar
"Syukurlah kalo gitu,gue udah mikir Macem-macem tau gak sih lo"faren seraya rileks mendengar jawaban dari Alen bahwa ia tidak knapa Napa,dan masih dalam keadaan baik baik saja.
HALLO BAGAI MANA DENGAN PART INI?
APA KALIAN SUKA?
SPAM KOMEN DISINI

KAMU SEDANG MEMBACA
Puzaalen
Romancetidak semua orang pendiam itu menyebalkan dan tidak asik jika di ajak bicara,Mungkin mereka hanya sulit untuk beradaptasi