My Homoan Boyfriend

Mission

Rosè melangkah santai dikantornya, tak peduli sapaan yang dilontarkan beberapa karyawan dikantor itu.

Dia berjalan santai dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana trainingnya.

Lalu langkahnya berhenti disebuah pintu yang bertuliskan 'Park Chanyeol'. Lengannya meraih knop pintu dan membukanya pelan.

Dapat ia lihat jika disana ketuanya sudah menunggu bersama seorang wanita cantik berpakaian elegan.

"Misi apa kali ini, Pak Tua?" tanyanya dengan santai. Tak peduli sopan santunnya dihadapan client.

"Bersikaplah lebih sopan pada kakakmu, Rosèannè!"

Rosè merotasikan kedua bola matanya malas. Dia berdecak sebal.

"Ck, padanya saja aku tidak sopan apalagi padamu"

"Anak SMA memang menyebalkan"

"Kau lebih menyebalkan, Pak Tua! Memangnya kau tak pernah merasakan bangku SMA eoh?"

"Dasar adik bia–" ucapan Chanyeol terpotong oleh dehaman seorang wanita yang di claim sebagai client nya itu.

"Bisakah kita langsung membicarakannya?" tanya wanita itu dengan serius. Chanyeol mengangguk lalu menyuruh adik laknatnya itu untuk segera duduk.

"Baiklah, Rosè perkenalkan dia nyonya Krystal Jung" Rosè mengangguk. "Park Rosèannè, salam kenal" memang ciri-ciri anak yang tidak sopan! Sesekali Chanyeol memijat pelipisnya yang sakit karena ulah adiknya itu.

"Jadi nyonya, apa permasalahanmu? Dan apa yang harus kami lakukan?" tanya Chanyeol mulai serius dengan client nya ini.

"Jadi begini Chanyeol-sshi, Kau tahu sekolah Busan Internasional High School?" Chanyeol mengangguk sementara Rosè, gadis itu sibuk dengan ponselnya. Tapi telinganya tetap mendengarkan setiap kata yang terlontar.

"SMA yang rata-rata berisi murid pria. Kenapa dengan sekolah itu?"

"Aku memiliki adik yang bersekolah disana, permasalahan ada padanya"

"Memangnya dia kenapa? Dia perempuan kah? Diperkosa kah?" Chanyeol melempari adiknya itu dengan sebuah pulpen.

"Pertanyaanmu sungguh bodoh!"

"Yakk! Apa salahnya? Aku kan hanya bertanya!"

Krystal tersenyum lembut, "Bukan, adikku laki-laki" jelasnya.

"Lalu kenapa memangnya? Bagus dong dia laki-laki. Dapat banyak teman. Kenapa harus dipermasalahkan?"

Chanyeol lagi-lagi melempari adiknya itu. Bedanya kali ini dengan ponsel keluaran terbaru yang barangnya sangat terbatas.

Holkay mah bebas bosque:" –Author.

"Kau gila?!" sinis Rosè. Dia tak percaya kakak laki-lakinya itu sungguh melempar ponsel yang sangat ia idam-idamkan.

"Kau lebih gila! Bisakah kau sopan sedikit eoh?"

"Ani" Chanyeol menghela nafas kasar. Adiknya ini sungguh menyiksa dirinya.

"Mari kita lanjutkan, jadi adikmu itu kenapa?"

"Itu pertanyaanku bodoh!" sahut Rosè dengan nada sarkas.

"Park Rosèannè! Bisakah kau diam dan mendengarkan baik-baik?"

"Ani"

"Kau–"

Ucapan Chanyeol terpotong oleh suara lembut Krystal.

"Maaf jika aku mengganggu pembicaraan kalian. Tapi aku tak punya waktu banyak"