Kepala Rosè terasa pusing. Ditambah teriakan Chanyeol yang melengking membuat kepalanya makin sakit. Dia mengubah posisinya menjadi duduk.
Berniat untuk mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu.
"Park Rosèannè! Sudah jam berapa ini?! Apa kau sudah berkemas eoh?"
Mata Rosè mengerjap-ngerjap. Dia lupa hari ini adalah hari pertamanya sekolah. Ralat. Hari pertama disekolah barunya.
Dia segera turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama. Dia keluar lemgkap dengan seragamnya yang sedikit berbeda dari biasanya. Yah, biasanya kan dia memakai rok tapi kali ini memakai celana. Tak lupa rambut palsu yang ia kenakan.
Dia turun dari kamar menuju ke ruang makan. Disana sudah ada Chanyeol yang sedang membaca koran.
"Ck, minum ini agar suaramu sedikit memberat" Chanyeol menyodorkan sebotol tablet obat. Entah itu obat apa tapi dia tak mau ambil pusing. Dia segera meminum satu tablet.
"Aku mau berangkat sendiri"
Rosè menutup mulutnya yang menganga, suaranya berubah menjadi sedikit lebih berat. Itu membuat dirinya terkejut. Tenyata obat itu ajaib sekali baginya.
"Terserah, kau bisa memakai motormu"
Mendengar itu, Rosè langsung sumringah. Ia segera menarik kopernya dan tasnya. Lalu berpamitan pada kakaknya.
"Jangan lupa beritahu informasi tentang adiknya Krystal!" teriak Chanyeol sebelum Rosè benar-benar sudah tak terlihat.
Rosè memang mendengarnya. Tapi seolah tak peduli, dia lebih memilih melajukan motor kesayangannya dengan kecepatan penuh. Mengingat dia hampir terlambat.
Dari kejauhan, Rosè sudah dapat melihat gerbang sekolah itu yang menjulang tinggi. Dia sedikit risih mengingat celana yang ia pakai adalah celana sedengkul. Itu memperlihatkan kaki kecilnya yang seperti perempuan. Chanyeol memang bodoh!
Rosè memasuki gerbang, suara motornya sedikit mengganggu aktivitas beberapa murid yang sedang berjalan menuju kelasnya. Motor gadis itu parkir dengan asal. Dia segera menarik kopernya memasuki gedung besar itu. Beberapa mata menatapnya bingung. Dan ada juga kagum. Bagaimana tidak? Awalnya Rosè pikir jika dia dalam mode pria. Dia akan menjadi jelek. Tidak tahunya ganteng. Itu sedikit membuat tingkat kepedeannya makin tinggi.
Hingga akhirnya dia menemukan ruang direktur. Dia membuka knop pintu tanpa diketuk terlebih dahulu. Memang sudah kebiasaannya seperti itu tak bisa hilang.
Sang direktur yang memang ada didalam hanya tersenyum. Dia sudah mendengar dari anggota keluarga Rosè bahwa anak itu tidak memiliki sopan santun. Maka tak heran jika dia tak marah.
"To the point deh, Pak. Saya dapat kelas berapa?"
Kepala direktur itu tersenyum, "Kamu memang lelaki yang tidak sopan! Tapi tak apa, saya rasa ini tidak bisa hilang dari diri kamu. Oh ya, kamu masuk kelas XII-1"
"Kalau begitu saya permisi"
Belum sempat Rosè pergi, sang direktur kembali bersuara.
"Tinggalkan saja kopermu, biar diantar staff. Kau lebih baik langsung ke kelas" tentu saja Rosè langsung menurut. Ternyata pelayanan disekolah ini begitu mewah.
Dia berjalan santai melewati koridor dan beberapa murid. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku. Dia menghela nafas pelan. Kepalanya masih sedikit terasa pusing karena terlalu banyak meminum alkohol.
Setelah menemukam kelasnya, dia langsung membuka pintunya tanpa mengetuk terlebih dahulu. Sama seperti tadi. Jika dilihat keseluruhannya. Pasti semuanya sudah masuk. Dan dia melihat hanya ada satu meja yang tersisa. Yaitu, sudut kanan depan. Tak masalah dia duduk didepan, asal tak ada yang mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Homoan Boyfriend
RomanceMelakukan sebuah misi menyebalkan demi bayaran yang menggiurkan. Mampukah seorang Rosè menyelesaikan misi menyebalkan yang melibatkan kisah cintanya? Cast: -Rosè -Jaehyun -Taeyong -Chanyeol -Jeno -Younghoon All Other: -Mem Blackpink -Mem NCT127 ...