FLASHBACK 1

648 89 3
                                    

Jaeyoung membuka pintu ruang ganti baju pelan. Kemudian dengan cepat ia masuk dan menutup pintu nya kembali. Dia menghela nafas lega. Tidak ada orang sama sekali didalam sana. Sepi sangat sepi.

Dia berjalan menuju loker pakaiannya dan membukannya. Dia mengambil botol berisi pil itu dan meminum satu pil. Lalu matanya teralihkan pada Kotak bekal itu, masih penuh isinya.

Kriukkkk......

Ahh, perutnya berbunyi. Dia juga merasa masih lapar, karena dia hanya memakan sebagian makanannya dan tidak menghabiskannya. Dia mengganti kaos olahraganya dengan seragamnya kembali. Lalu matanya menatap sebuah benda hitam kecil. Dia mencabutnya. Matanya membola. Itu adalah alat penyadap suara. Sialan Chanyeol!

Buru-buru ia mengganti pakaiannya, tak lupa ia mengambil kotak bekal itu dan membawanya keluar. Dia sedikit memperlebar langkahnya agar cepat sampai ke ruang guru.

"Sialan si caplang itu! Bisa-bisanya dia mengganggu privasi ku!!" gerutunya.

Dia menghentikan langkahnya, tangannya menyentuh knop pintu dan membukanya pelan. Disana ada beberapa guru berbagai mata pelajaran yang mulai menatap ke arahnya. Jaeyoung memasang senyum ramahnya.

Kakinya mengantarkannya pada salah satu guru.

"Permisi Ssaem, aku ingin bertanya. Ruangan Chanyeol-Ssaem itu dimana, ya?"

"Kamu belok kanan lalu lurus saja, ruangan Chanyeol-Ssaem ada disana"

"Kalau begitu gomawo nee Lee-Ssaem" Jaeyoung membungkukkan badannya sopan dan segera bergegas menuju ruangan Chanyeol.

Ketika dirinya sudah berada didepan ruangan Chanyeol, gadis itu mengetuk pintunya dua kali lalu membukanya. Dia memasukkan kepalanya terlebih dahulu untuk memeriksa keadaan didalam. Lalu ia lihat Chanyeol sedang melihat ke arah luar jendela.

Karena orang yang ia cari ada disana. Tanpa basa-basi dia masuk dan menutup pintunya kembali lalu berjalan dengan kesal menghampiri Chanyeol.

"Heh! Caplang! Apa maksudmu memasang alat ini hah?!" dia menunjukkan alat penyadap itu pada Chanyeol dengan perasaan kesal.

Chanyeol berhenti dari aktivitasnya memandang dunia luar. Dia manatap malas adiknya itu.

"Jika aku tak memasangnya, maka aku tak akan tahu jika kau menangisi pria bernama Kim Younghoon itu"

Tentu saja Jaeyoung terdiam, kakaknya tahu jika ia menangisi Younghoon untuk yang kesekian kalinya.

Chanyeol berjalan menuju mejanya, lalu membuka laci nakas dan mengeluarkan sebuah map kemudian dia sodorkan diatas meja.

"Baca!"

Jaeyoung mengerjap-ngerjap lalu menatap map berwarna merah tersebut. Tangannya meraih map itu dan membukanya. Matanya terus menelusuri kata demi kata yang membuatnya semakin penasaran tentang Younghoon. Yah, map tersebut berisi tentang data Younghoon dan apa hal yang pernah pria itu alami.

Matanya melebar, terkejut dengan fakta jika Younghoon pernah mengalami kecelakaan 5 tahun yang lalu. Dan kecelakaan itu merenggut beberapa memori lamanya.

Hati Jaeyoung mencelos, pasti kecelakaan itu lah yang membuat Younghoon tak ingat padanya. Dia jadi teringat, saat 5 tahun yang lalu dia pernah ingin merencanakan jalan-jalan dengan Younghoon.

Flashback

Rosè yang saat itu masih menduduki bangku SMP. Baru saja akan pulang menaiki bus, namun langkahnya terhenti ketika sebuah suara memanggil namanya.

"Rosè!"

Rosè, gadis itu menoleh lalu tersenyum.

"Ada apa Hoonie?"

My Homoan Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang