Basket

803 112 1
                                    

Berulang kali Jaeyoung mencoba menghubungi Chanyeol. Namun pria itu mengangkat panggilannya. Semakin membuat dirinya resah. Ditambah, anak-anak kelasnya sudah hampir semua berkumpul dilapangan.

Mulutnya terus mengucapkan sumpah serapah untuk kakaknya. Disaat dirinya sedang butuh, dia malah menghilang. Padahal ini adalah rencana yang ia buat sendiri. Tapi tidak mau bertanggung jawab. Sungguh menyebalkan.

Jaeyoung kembali menatap kearah lapangan dari balik tembok dekat UKS. Berharap Chanyeol ada disana. Namun nihil. Pria itu tak ada disana.

Ia menghela nafasnya kasar. Kakinya mulai melangkah menuju ruang ganti pakaian. Pertama, dia hanya sekedar mengintip. Untuk mengecek masih adakah orang disana. Kedua, setalah tidak ada siapa-siapa. Dia segera melenggang masuk dan mengunci pintunya dari dalam.

Bersandar dibalik pintu. Dia tersenyum lega. Dengan begitu, ia bisa leluasa mengganti pakaiannya. Ponselnya berdering, mengalihkan sedikit atensinya. Ia merogoh sakunya lalu menggeser tanda hijau dan mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Ada masalahkah? Kenapa kau menelponku? Lalu, kau dimana sekarang? Kenapa belum sampai dilapangan?"

Jaeyoung hanya merengut sebal mendengar rentetan pernyataan demi pertanyaan yang dilontarkan kakaknya itu.

"Dasar bodoh! Aku ini perempuan, jadi aku menunggu ruang ganti pakaian sepi dan tak ada orang lagi. Pakai otakmu itu!"

"Kau berani Berkata sinis padaku?!"

Sungguh. Pria ini terlalu baperan. Membuat dirinya semakin malas meladeni kakaknya itu.

"Jika kita seperti ini terus. Kapan aku bisa berganti pakaian?"

"Baiklah, aku tunggu 15 menit lagi. Semua orang mulai membicarakanmu"

"Baiklah aku–"

Tut....

Jaeyoung menggertakkan giginya. Tangannya mengepal erat. Chanyeol benar-benar cari mati dengannya.

Jaeyoung mendekat kearah loker pakaian miliknya. Saat dibuka, banyak beberapa seragam baru yang tertera rapi didalamnya. Yang paling mengejutkan. Didalam lokernya terdapat sebuah kotak bekal dan terdapat sebuah note kecil.

Halo Jaeyoung~~
Jangan lupa dimakan bekalnya.
Aku memasaknya sendiri untukmu.
Maaf jika sudah dingin karena aku membuatnya pagi-pagi buta.
Kau akan sering-sering menerima bekal ini.
Kuharap kau menyukainya!
Semangat belajarnya!

From: Pengagum Rahasimu:*

Sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyum manis yang tipis. Dia jadi penasaran, siapa pengagum rahasianya itu? Mengapa terlihat manis sekali?

Tanpa sadar, ia terkekeh pelan. Ia sudah tak sabar, menanti beberapa hari kedepan dengan bekal yang terdapat didalam lokernya. Ini hari pertamanya, tapi ia sudah dapat seorang secret admirer. Bagaimana orang itu tau kode lokernya?

Jaeyoung mengambil pakaian olahraganya dan membuka bungkusnya. Lalu meletakkannya dibangku dekat lokernya.

Perlahan, ia mulai melucuti pakaiannya sendiri. Dari seragamnya dan celananya. Hanya tersisa pakaian dalam dan kemben yang berada ditubuhnya.

Jaeyoung mulai memakai kaos olahraganya. Ketika ia hendak memakai celana trainningnya. Seseorang dari belakang memanggilnya membuat pergerakan tangannya berhenti.

"Jaeyoung, kau belum ke lapangan?"

Deg

Deg

My Homoan Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang