Cha Eunwoo

831 108 5
                                    

Chanyeol menatap tajam Lisa yang dengan santainya masih memeluk Jaeyoung ketika dirinya ditatap semua orang. Pria itu menepuk dahinya sendiri. Merasa gemas ingin mencabik raut wajah santai Lisa.

"LALISA MANOBAN! KENAPA KAU KESINI?!" teriaknya dengan telinga memerah.

Dia menghampiri Lisa yang masih enggan melepas pelukannya pada Jaeyoung. Begitu juga Jaeyoung tentunya. Karena dia amat sangat merindukan sosok Lisa. Padahal baru satu hari mereka tak bertemu. Tapi rasanya sudah serindu ini.

Chanyeol menarik tubuh mungil Jaeyoung dari pelukan Lisa. Dan menatap gadis berponi itu tajam nan menusuk.

"Jangan sentuh adikku bocah!" kesalnya. Lisa cemberut, meniup-niup poninya lalu menatap malas Chanyeol.

"Kenapa aku tak boleh memeluk kekasihku?"

Detik itu juga, sekolah menjadi ricuh. Membuat Chanyeol pusing kepala. Dia memijit pelipis kepalanya yang terasa cenat cenut.

"Cepat katakan tujuanmu!"

Lisa memasang senyum konyolnya dan akhirnya dia memberitahu tujuannya. "Tujuanku yang sebenarnya adalah.... Karena aku tak bisa hidup tanpa pangeran cantikku" ucapnya dengan enteng. Pandangannya ia melas-melaskan.

Oke, perlu kita ingatkan bahwa Chanyeol adalah tipikal orang yang mudah emosi. Masih inget di awal kan? Bagaimana pertengkaran Chanyeol dan adiknya hingga sang client merasa kesal? Dan pada part ini. Kita harus buat Chanyeol untuk lebih bersabar.

Jaeyoung menghampiri Chanyeol yang hendak meledak-ledak itu. Dia menahan lengan kakaknya dengan erat.

"Sabar hyunggg sabar" ucapnya.

Lisa. Gadis itu kabur menjauhi Chanyeol yang akan menghujaninya dengan ledakan yang dahsyat. Tak lupa, ketawa lebarnya yang mengiri setiap langkah. Jaeyoung melepaskan pegangannya pada tangan Chanyeol dan membiarkan pria itu mengamuk sambil mengejar Lisa layaknya orang gila.

Sabar adalah hal yang dilakukan Jaeyoung pada saat ini. Kedua orang itu membuatnya sangat malu dengan tingkah bocahnya.

Jaeyoung menghela nafas pelan. Lalu memilih kembali duduk seperti semula. Matanya masih menonton aksi kejar-kejaran antar Chanyeol dan Lisa.

"Tiada hari tanpa berantem, bukan begitu?" monolognya pada diri sendiri.

Miris sih ngeliatnya, tapi mau gimana lagi? Susah kalo misahin Chanyeol yang lagi emosi gitu.

"YAKK CHAN OPPA! AKU BERCANDA OK?!" teriak Lisa yang lari nya mulai pelan. Nafasnya tersenggal-senggal.

Dia mengacungkan tangannya ke depan untuk menghentikan Chanyeol. "Berhenti!" kesalnya.

Chanyeol menghentikan tangannya dan melayangkan satu jitakan yang keras tepat di kepala gadis berponi itu.

Ctakk....

"Yakk! Appo.... Ini sakit Oppa!" ketus Lisa sembari mengelus-elus kepalanya.

"Cepat katakan tujuanmu yang sebenarnya!" titah Chanyeol penuh paksaan. Dia tak suka gadis berponi itu tiba-tiba ada disini. Itu bisa mengganggu sedikit misinya nanti.

Lisa menghela nafas pelan, "Aku disuruh Jiminie uncle untuk satu sekolah dengan eungg...?" dia menatap ke arah Jaeyoung bingung. Belum mengetahui nama samaran gadis itu.

"Jaeyoung, Park Jaeyoung" ucap Chanyeol pelan hampir seperti bisikan.

"Yah intinya aku disuruh untuk selalu ada di dekatnya"

"Untuk apa?" tanya Chanyeol dengan nada sedikit tinggi.

"Mana aku tahu tanya sa–"

"Bisakah kalian berhenti bicara?" kata Jaeyoung memotong pembicaraan Lisa. Alasannya, kedua orang itu memancing para murid yang penasaran dengan pembicaraan mereka yang tiba-tiba menjadi akrab.

My Homoan Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang