Hari mulai petang, langit mulai kemerahan. Jaeyoung berdiri mematung. Menatap horor motor sportnya yang kotor dicampur bau amis dari telur. Apa sekarang dia memiliki haters?
Menghela nafas pelan, ia mengeluarkan ponsel canggih dari saku celananya. Lalu menekan beberapa tombol angka pada layar. Hingga bunyi sambungan terhubung.
"Uncle....." rengeknya pada orang disebrang sana.
"Ini siapa? Mana Rosè?"
"Ck, uncle ini aku, Rosè"
"Suaramu kenapa?! Kenapa seperti pria yang imut?"
"Yakk! Kau tak boleh seperti itu. Ini karena obat yang diberi Chanyeol oppa"
"Dia memberimu obat apa? Dan untuk apa? Jangan bilang ini untuk misimu?"
"Hehee.... Jiminie uncle kau tahu saja. Jadi, bolehkah aku minta tolong?" pamannya hanya bisa mendengus sebal dari sebrang sana.
"Tolong apa sayang?"
"Bisakah kau kirim seseorang untuk membawa motor kesayanganku?"
"Motormu mogok?"
"Tidak, hanya saja, aku sepertinya memiliki haters"
"Apa maksudmu? Bukankah kau adalah anak nakal yang mempunyai banyak fans?"
"Aku pindah sekolah My stupid Uncle"
Disebrang sana, orang itu mengerutkan dahinya bingung.
"Sejak kapan?"
"Baru hari ini"
"Baiklah, nanti uncle kirim orang buat bawa motor kamu. Dan satu lagi, kamu hutang cerita sama uncle!"
"Oke! Makasih uncle, i love you"
Tut....
Panggilan diputus sepihak tanpa mempedulikan seseorang yang ditelpon yang sekarang hanya bisa mengumpat agar keponakan cantiknya itu diberi karma.
Jaeyoung memasukan ponselnya kembali ke saku celananya. Lalu bersiap untuk pulang. Tapi ia tertegun ketika berbalik badan disuguhkan oleh tubuh Jeno yang lebar. Lelaki itu terkekeh melihat raut wajah terkejut Jaeyoung yang menurutnya imut.
Jaeyoung memasang muka galaknya, "Apa yang kau tertawakan?!" kesalnya. Alisnya bertaut. Jeno tersenyum lebar lalu melangkah mendekat. Menarik gemas kedua pipi chubby milik Jaeyoung.
"Hey! Apa yang kau lakukan?!" Gerutu Jaeyoung.
"Kau sungguh lucu" Pipi Jaeyoung memerah. Lelaki didepannya ini berkata dengan begitu entengnya, tak mengetahui akibat perkataannya dapat membuat jantung Jaeyoung berdebar dua kali lipat dari biasanya.
"S-sudah hentikan!" Jaeyoung menepis tangan Jeno. Dirinya sangat gugup saat ini. Dia memundurkan tubuhnya selangkah agar lelaki didepannya tidak mendengar suara jantungnya yang berdetak cepat.
"Kenapa kau masih disini?"
Jaeyoung menghela nafas pelan lalu menggeser tubuhnya sedikit untuk memperlihatkan kondisi motor kesayangannya saat ini.
"Sepertinya aku memiliki haters" ucapnya pelan.
Jeno menggeleng, "Bukan, mereka selalu melakukannya setiap ada murid baru. Begitulah murid disekolah ini" Jaeyoung langsung berdecak sebal. "Ckck, mereka kurang kerjaan sekali!" gerutunya.
"Sudahlah kalau begitu, aku ingin menuju halte saja" lanjutnya.
Baru saja Jaeyoung melangkah, lengannya sudah ditahan oleh Jeno. Jaeyoung berbalik dan Jeno melepas genggamannya pada tangan Jaeyoung.
"Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Homoan Boyfriend
RomanceMelakukan sebuah misi menyebalkan demi bayaran yang menggiurkan. Mampukah seorang Rosè menyelesaikan misi menyebalkan yang melibatkan kisah cintanya? Cast: -Rosè -Jaehyun -Taeyong -Chanyeol -Jeno -Younghoon All Other: -Mem Blackpink -Mem NCT127 ...