15 (MURKANYA RADIKA)

77 4 6
                                    

{JANGAN LUPA FOLLOW VOTE DAN COMMENT YA, ITU IBARAT VITAMIN NYA AUTHOR TAMBAH SEMANGAT}❤️

[MURKANYA RADIKA]
Radika❤️
Risa?

Radika❤️
Lo kemana gak sekolah?

Radika❤️
Sayang? Bales dong jangan bikin gue panik

Radika❤️
Lo marah sama gue? Maafin gue Ris

Beberapa pesan dari Dika terkirim tanpa ada balasan dari Risa.

***
"SENENG LO BISA NGEREBUT DIKA DARI GUE?"Suara Angel dengan tekanan cukup tinggi dan senyuman iblis diwajahnya, sambil memegang handphone milik Risa dan memperlihatkan pesan dari Radika.

Saat ini Risa tak bisa apa-apa, tangannya di ikat di sebuah kursi.

Pagi ini Risa pergi ke sekolah sendiri, dia naik taksi karena supir nya sedang mengambil cuti. Risa bisa saja membawa mobilnya sendiri, tapi Risa memilih untuk tidak.

Risa berjalan menyusuri jalan raya sambil menunggu taksi lewat, tapi beberapa langkah dari rumah Risa ada seseorang yang mengikuti nya di belakang, saat itu Risa hanya berfikir orang itu yang memang berjalan searah dengannya. Tanpa menoleh sedikit pun Risa meneruskan perjalanannya, tapi ternyata seseorang itu punya niat jahat pada Risa, dia adalah Angel. Angel memulai aksinya dengan membius Risa menggunakan saputangan yang sudah diberi biusan.

"Gue kira ini bakal susah, ternyata... Segampang ini." Gumam Angel langsung membawa Risa dengan 2 orang suruhannya.

Risa tak sadarkan diri akibat pengaruh bius tersebut, itu juga yang membuat Angel lebih mudah mengikat Risa dan melakukan aksinya. Angel juga mengambil handphone yang ada di saku Risa.

Beberapa saat setelah itu Risa mulai tersadar dengan keadaan badan tangan dan kaki terikat.

"Angel? Lo apa-apaan sih?" Tanya Risa setelah sadar

"Apa-apaan lo bilang?"

"Gue cuma butuh main sebentar kok sama lo, santai aja." Ucapnya sambil mengangkat dagu Risa

"Lepasin gue ANGEL."

"Gak mau, gimana dong?" Ucap Angel dengan sangat menyebalkan

Tlineng-Tlineng-Tlineng
Suara notif hp Risa berbunyi

Flashback off*

"Balikin hp gue Ngel."

"Mau apa Lo? Mau ngadu sama pacar lo itu?"

"Lepasin Angel!!"

"Gak mau!"

Tlek-tlek
Angel membunyikan jari nya sebagai tanda kepada dua orang suruhannya

"Ajak main dikit tuh cewek." Perintah Angel pada kedua orang tersebut

***
"Oh iya gue kan udah pasang pelacak di hp Risa." Ucap Dika yang teringat suatu hal

"Semoga aja dia gak matiin mode nya." Gumam Dika yang semakin panik

"Nah ini dia." Dika berhasil menemukan lokasi Risa saat ini

"Ini kan pabrik kosong?" Dika semakin panik mengetahui hal itu dan langsung pergi dengan buru-buru

Dika melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, saat ini yang ada dipikiran nya hanya keselamatan Risa.
"Sayang tunggu gue." Gumam nya dalam hati dan langsung mempercepat lagi laju motornya

***
"Ajak main dikit tuh cewek." Perintah Angel pada kedua orang tersebut

"Siap bos." Jawab salah seorang pria

"ANGEL LO MAU KEMANA?" Teriak Risa

"ANGEL JANGAN TINGGALIN GUE NGEL."

"Diem cantik kan ada Abang." Ucap salah seorang sambil mengelus rambut Risa

"JANGAN SENTUH GUE!"

"Jangan galak-galak gitu dong."

"Pergi kalian, TOLONG!!!"

"Kalo lo coba teriak lagi, lo abis sekarang juga." Pria itu mulai mengancam Risa, membuat Risa membungkam

"Kalian ini siapa? Mau ngapain?" Tanya Risa pelan

"Tadi kan udah bilang, kita cuma mau main."

"Jangan pernah main-main lo sama gue."

"Udah diem aja cantik."

Risa berhasil membuka tali di tangannya tanpa diketahui kedua pria itu Risa mengambil sebuah kayu dengan perlahan.

Kedua pria itu mulai memegang tubuh Risa.
Bug bug*
Risa memukul kepala dua orang itu dan dengan cepat dia juga melepaskan tali di kaki nya. Risa merusaha lari dari tempat itu tapi kaki yang lemas itu tidak sanggup untuk lari lebih jauh, belum sempat keluar dari ruangan itu Risa sudah tertangkap kembali oleh kedua pria tersebut.

Dika sudah sampai di lokasi tersebut, dan mata dia mendapati wajah yang sangat dia kenal, Angel.
Dika pun lari menghampiri Angel yang memegang handphone Risa.

"Lo ngapain disini? Ini handphone Risa, dimana dia?"

Mata Angel terbelalak " Di... Dik..Dika, loh kok?"

"DIMANA RISA?"Tanpa mendengar jawaban Angel Dika masuk ke dalam ruangan itu

"LEPASIN CEWEK GUE BANGSAT." Teriak Dika yang melihat Risa sedang diperlakukan tidak senonoh

"Siapa lo?" Ujar salah satu preman

"Sini maju lo BANCI!"

"Lo bilang kita banci?"

"Ngapain lo berani sama cewek? Apalagi kalo bukan banci?"

Bugh*
Tendangan Dika mengawali perkelahian itu

Bag bug bug bag bug bugh*
Kedua pria itu habis ditangan Dika, seorang Radika yang sangat tak suka perkelahian kali ini dia murka. Bagaimana tidak, seseorang yang sangat dia cintai tak akan dia biarkan dihancurkan orang lain. Sedangkan Angel? Wanita itu masih memiliki keberanian untuk tidak kabur dan menatap punggung Dika yang sedang menghampiri Risa.

"Sayang, gak papa kan?" Dika bergegas mengenakan jaketnya kepada Risa dan memeluk tubuh Risa yang sangat terlihat ketakutan

"Enggak kok." Ucap Risa lirih

" Ya udah, kita pulang ya."

"Jangan sekarang Dik, gue gak mau mama panik liat keadaan gue sekarang."

"Ya udah ke rumah gue aja sampai lo membaik." Ujar Dika di angguki Risa

"Bentar ya."ucapnya pada Risa
Dika mengambil handphone di tangan Angel dengan cukup kasar

"Ini belum selesai!" Bisiknya pada telinga Angel

"Tapi Dik." Angel memegang tangan Dika, tapi Dika langsung menepisnya dengan kasar

"Yuk sayang kita pergi." Dika menggendong tubuh Risa yang sudah lemas dan membawanya ke motor

"Bisa kan kalo naik motor? Atau mau naik taksi aja?"

"Bisa kok."

Risa pun naik ke motor, Dika yang takut kalo Risa jatuh meletakan kedua tangan Risa di pinggangnya.

"Pegangan yang kuat ya." Ujar Dika

Dika dan Risa pun pergi dari tempat itu, Dika mengendarai motornya itu dengan kecepatan sangat pelan dan tak lupa tangan kirinya memegang erat tangan Risa yang  yang ada di pinggang nya.

Gimana part ini? Yuk tulis pendapat kalian di kolom komentar.
___
Makasih buat yang udah baca, maaf kalo masih banyak typo dan kesalahan lainnya. Gimana suka sama ceritanya? Semoga aja suka. Tunggu part selanjutnya, jangan lupa Voment dan share juga ke temen-temen kalian biar bisa ngehalu bareng. Bye

Halu Aja Dulu |On Going|•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang