11

738 90 10
                                    

Lia dan Jisung menunggu Jaemin yang sedang berganti baju. Ah, Lia tidak bisa melupakan kejadian tadi. Saat Jaemin memeluk dirinya. Lia pernah membaca ulang buku diary miliknya, disitu ia pernah menulis.

'Suatu saat aku ingin mempunyai seorang lelaki yang bisa bermain baske dan ketika dia berhasil menang, ia ingin lelaki tersebut memeluk dirinya di pinggir lapangan.'

Dan itu benar terjadi sekarang! Lia sangat malu sekarang, disaksikan semua orang yang ada diruangan ini.

"Bang Jaemin kenapa sih." ujar Jisung yang sedang menunduk sambil memainkan poninya. Walaupun Jisung berucap pelan, tapi Lia masih mendengar.

Lia ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi, karena ia juga malu berpelukan didepan Jisung yang notabene nya adik Jaemin.

Lia tidak melupakan bagaimana perkataan orang-orang yang duduk dibelakangnya. Ada yang mengatakan sweet, romantis, dan tidak tau diri berpelukan didepan banyak orang. Lia mendengus, kenapa ada orang macam itu didunia ini.

Jaemin keluar dari ruangan, ia memakai kemaja putih polos dan jeans biru muda sambil menenteng tas.

Jaemin tersenyum tipis dan membalas lambaian tangan kepada orang-orang yang memangil dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaemin tersenyum tipis dan membalas lambaian tangan kepada orang-orang yang memangil dirinya.

Sebentar, kenapa Lia tidak suka melihat ini?!

"Bang, nanti kita cari makanan ya? Laper Jisung."

Jaemin mengangguk, "Kita pergi sekarang nih?"

Lia dan Jisung kompak mengangguk dan mereka berjalan berdampingan, tentunya Lia berada ditengah-tengah mereka.

"Gue kaget banget tadi, lo mainnya lincah banget Bang." ujar Jisung, "Bang Mark selama ini cerita, bang Lucas terus yang mengalami peningkatan drastis."

Lia mengangguk setuju, "Gue yang dengar-dengar dari orang aja, banyak bilangnya kayak gitu."

Jaemin tersenyum, "Ada seseorang yang dulu pernah bilang ke gue, kalau dia ingin banget punya cowok yang bisa main basket dan berhasil memenangkan suatu penghargaan. Itu motivasi gue agar perkembangan terus dalam bidang basket."

Jisung terdiam sedangkan Lia bingung. Lia ingin bertanya, tetapi ketika melihat wajah Jaemin yang sedang tersenyum, ia mengurungkan niatnya. Lia tidak mau membuat Jaemin sedih, apalagi ini tentang masa lalunya.

"Bang, Jisung mau sosis!" seru Jisung sambil menunjukkan stand berbagai macam sosis.

Mereka mendekat dan Jaemin mulai memesan beberapa sosis untuk dirinya, Jisung dan juga Lia. Lia sebenarnya bingung mau milih makanan apa, dia belum lama tinggal di Indonesia.

Satu sosis telah masak, Jisung mengambil dan meniup agar tidak panas.

"Noona, aaaa."

Lia mengernyit bingung, seakan mengerti Jisung menyengir malu. "Sebenarnya Jisung mencari arti kakak perempuan dalam bahasa Korea, jadi kalau mau ngobrol nggak canggung lagi."

Na Jaemin || For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang