01

2.8K 186 1
                                    

Jika kita sudah nyaman di negeri orang, sudah mengenal seluk-beluk negeri orang lalu karena kehendak orang tua terpaksa harus pulang ke tanah air. Kesal? Itu sudah pasti. Tetapi membantah? Sepertinya tidak bisa. Itu sekarang yang dirasakan oleh, Lia.

"Bunn, Lia nggak mau pulang ke Indonesia. Lia sudah nyaman banget tinggal disini." Rengek Lia sambil menggoyangkan lengan Bunda yang sedang packing baju Lia

Irene berhenti sejenak lalu menatap putri bungsunya dengan penuh kasih sayang, "Kamu pasti merasa nyaman kok tinggal di Indonesia, Bunda yakin."

Lia menggeleng cepat, "Lia baca di internet, disana banyak banget penculikan, kasus bullying dan yang paling ngeri kasus pemerkosaan. Lia makin takut, Bunn."

"Terus, Lia kan orangnya susah berbaur sama orang. Kalau Lia kena bullying, gimana Bunn"
Irene langsung menggenggam kedua tangan Lia lalu tersenyum menenangkan, "Kamu tenang aja, insyaallah pasti kamu aman-aman aja tinggal di Indonesia. Dan, Lucas juga bakal jagain kamu."

Lia terdiam, ia masih memikirkan bagaimana Bunda Irene mau mengiyakan permintaannya. Terlintas ide muncul, membuat Lia sangat yakin pasti Bunda Irene bakal mau.

"Bunda takut Lia kenapa-kenapa kan disini? Kan ada bang Sehun. Bang Sehun bakal jagain aku kok dan teman-teman juga." Ucap Lia sambil merengek.

Pintu kamarnya terbuka dan muncullah Sehun sambil menenteng kan 2 plastik.

"Nggak bisa, Bun. Nanti Lia bikin abang nggak fokus kerja." Sehun menentang sambil memeletkan lidah ke arah Lia. Lia yang lihat itu langsung memayunkan bibirnya kesal.

"Bunda juga sudah mikirnya kesitu, kamu pasti ngerepotin bang Sehun." Ucap Irene lalu mengusap rambut Lia, "Percaya sama Bunda, ya."

Bunda menepuk punggung Lia dengan pelan lalu kembal melanjutkan packing baju.

"Oh ya Bun, abang sudah hubungi Lucas . Lucas bersedia ngelindungi Lia pas di sekolah." Ucap Sehun membuat bola mata Lia membulat.

"Satu sekolah sama Lucas?!" Lia sangat terkejut. Lia kira, Lucas bakal ngejaga dirinya saat dirumah saja.

Tapi, tunggu. Lia sebenarnya masih kesal sama Lucas. Saat musim panas di Korea Selatan, Lucas beserta keluarga berkunjung ketempatnya dan tinggal dirumahnya. Lia kira, itu sangat bagus. Selain ingin mendekatkan diri dengan sepupu, Lia juga berharap Lucas orangnya tidak rese. Tetapi itu hanyalah angan-angan saja.

Lucas adalah Lucas, dengan segudang receh, kenakalan, dan bikin orang naik darah. Walaupun mereka sering berbaikan, tapi tetap saja. Itu Lucas lho!. Sampai akhirnya saat Lucas beserta keluarga pulang karena liburan telah usai karena saat itu Lia sedang kesekolah dan tidak sempat mengantarkan ke bandara. Saat pulang dan ingin nge-charge ponsel, ia sadar charger-nya hilang. Lia yakin banget, terakhir kali ia letakkan diatas meja belajar. Ponselnya bergetar lalu muncullah satu pesan, saat itu juga Lia ingin sekali menghajar Lucas.

Lucas : Liaa, gue ambil charger lo yaa. Charge punya gue hilang. Oke thank you.

Walaupun itu masalah sepele, tetapi Lia tidak suka akan hal itu!

Sehun mengangguk, "Kenapa emangnya?" Sehun teringat sesuatu, ia segera mencari sesuatu di kantong dan setelah itu langsung ia berikan kepada Lia.

"Kata Dokter Kim, kalau kamu masih pusing minum obat itu aja. Kamu masih sering pusing, dek?"

Lia menggeleng, "Jarang sih bang." Lia beranjak dari tempat duduk lalu mencari tas selempang yang akan dipakainya untuk besok dan dimasukkan obat itu.

"Kamu istirahat ya, besok kita ke bandara sekitar jam setengah 9." Ucap Bunda membuat Lia mengangguk.

'Aku akan merindukan suasana disini dan teman-temanku juga.'

***

Terima kasih telah membaca cerita ini, tolong beri banyak cinta, vote, dan komen kalian terhadap cerita ini💚

Na Jaemin || For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang