Bagian TujuhBelas

200 14 1
                                    

hallo i'm back!!!!!
ttap stay at home aja yah gaiss.

happy reading!

setelah rasya cabut dari sekolah keadaan dikantin masih saja hening tidak ada yang  memulai pembicaraan. hingga tbtb chiko datang bertanya kepada mereka.

"rasya mana"chiko masih menatap mereka bergantian menunggu jawaban

"pulang"jawab zidny singkat

"kenapa lo gak cegah dia??"

"suasana hatinya lagi buruk jadi gue mohon gak usah ganggu dia dulu"setelah  mengucapkan itu zidny langsung saja menarik tangan michel keluar kantin.

sedangkan dia lain tempat rasya baru saja tiba di rumah seseorang, orang itu sepertinya sudah dari tadi menunggu Rasya

"Lo telat 2 menit"ucap orang itu tanpa menatap Rasya dan masih fokus pada rokok di tangannya Rasya hanya diam tanpa niat membalas ucapan orang itu

"Gimana sekarang"

"Seperti yang Lo liat" timpal Rasya tanpa mau menatap orang itu

"Lo lemah dari dia dan Lo pasti tau maksud gue"setelah mengucapkan kalimat seseorang misterius tadi pergi meninggalkan Rasya yang mulai mengepalkan tangannya

"Lo liat permainan gue selanjutnya" ucap Rasya sambil menampilkan smirk nya lalu beranjak pergi ketempat selanjutnya yang akan ia datangi

Sedangkan di lain tempat zidny dan Michel sedang berleha leha diruang tamu sembari menunggu Rasya yang belum pulang juga.

"Rasya mana yah kok lama banget"

" Paling dia ke perusahaannya cel , tadi dia sempet bilang kalau ada pekerjaan mendadak" ujar zidny sambil memakan Chiki yang di pegangnya

"Lo ngerasa ada yang sering merhatiin kita ngga sih?"tanya Michel sambil memelankan suaranya

"Ternyata Lo juga nyadar"timpal zidny sepertinya sudah mode serius

"Liat di jendela arah jam 3" bisik Michel kepada zidny

Tiba-tiba tanpa di sangka

Trashhkk

Wusshhh...

Sebuah anak panah hampir saja mengenai Michel jika saja zidny tidak sigap mendorongnya kelantai. Baik zidny maupun Michel mereka di buat terkejut dengan anak panah misterius itu, keduanya saling tatap tanpa mau mengambil anak panah itu yang menembus figura foto Rasya

"G-gue merinding sumpah zid, ini kayak dui film² tau, sepertinya setelah ini kita gabakal tenang"zidny yang mendengar ucapan Michel masih diam mematung seolah memikirkan siapa dalangnya dan apa maksud dari ini

"Lo nggak usah takut kita bakal Lawan sama sama gue tau Lo kuat, ingat Rasya ngga boleh tau dulu soal ini sebelum kita tau dulu siapa pengirimnya"timpal zidny tiba tiba sambil berjalan mengambil anak panah tersebut.

"Kenapa Rasya ngga boleh tau sekarang"

" Rasya lagi ngurus sesuatu  yang penting banget gue ngga mau dia jadi ngga fokus" ucap zidny seraya mengode Michel untuk mengikutinya. Mereka berjalan menaiki tangga menuju kamar Michel

***

Angga baru saja turun dari kamarnya menuju  ruang tamu  disana sudah ada orang tuanya dan adiknya sedang menikmati kue buatan mama Angga

" Hei boy " sapa pak Adi kepada anak pertamanya

" Hai pah"balas Angga dan duduk di samping ayahnya

"Gimana sekolah kamu"

" Ya gitu aja sih " ujar Angga sambil mencomot kue buatan ibunya yang selalu menggugah selera

"Denger denger tadi kaya ada suara mobil deh btw siapa yang Dateng?"tanya Angga kepada kedua orangtuanya

"Oh itu anak temen papa mu iyakan pah"sela  ibu Dira mama Angga dengan cepat menjawab pertanyaan Angga

"Iya boy, papanya nitip berkas buat papa ke dia"timpal pak Adi sambil tersenyum sedangkan Angga yang mendengar pernyataan kedua orang tuanya hanya mengangguk kepala

***

Hari Rabu adalah waktunya kelas XI IPA 1 untuk olahraga sudah setengah jam Rasya ke ruang ganti tapi ia belum muncul juga . Semua teman temannya sudah menunggu sedari tadi

"Kemana nih bocah Dugong satu ngga balik balik " tanya Keira keteman temannya

"Lama banget kayak nunggu crush peka"timpal Rina dengan dramatis dan di jawab oleh zidny

"Anak anj,, malah curhat"

"Apa kita cari aja ya, gue takut dia kenapa napa"Michel melirik zidny seolah mengode namun dibalas gelengan oleh zidny

"Kita tungguin aja Rasya bentar lagi juga datang"ujar zidny lalu pergi ketengah lapangan, disana sudah ada pak Irwan yang siap memberi aba-aba

Disi lain Rasya masih santai bersandar di didekat pintu keluar ruang ganti seolah sedang menunggu seseorang tak lama kemudian orang yang di tunggu pun muncul

"Ming,,,gir"ucap orang itu dengan terbata bata melihat Rasya yang menghalangi jalannya

"Ngga usah takut, gue cuma mau bilang acting loh bagus juga"ucap Rasya sambil bertepuk tangan dan berjalan memutari orang tersebut bak psikopat yang menemukan mangsanya

"Bukannya itu yang Lo mau?"

"Gue pengen lebih dari itu"balas Rasya santai

"Ngelunjak Lo" balas orang itu sambil menahan tangisannya

"Lo cuma punya pilihan nurutin gue atau nyawa Lo taruhannya" ujar rasya sambil menampilkan smirk andalannya disusul gelak tawanya yang menyeramkan

"Ha,ha ha"

"Lo psikopat gila Rasya gue benciiii"

Arghhhh bangsat

Tanpa membalas ucapan orang itu Rasya pergi meninggalkannya dan segera berjalan menuju lapangan basket sedangkan orang itu masih berdiam diri didalam ruang ganti

"Kita punya tujuan yang berbeda Rasya dan ngga selamanya Lo yang mimpin permainan ini"ujar orang itu sambil menyeringai seolah bukan dia yang ketakutan seperti tadi didepan Rasya

"Drama yang menarik"-batin seseorang yang lain













Tbc...

Hei hei hei pren

Aku  kembali nih 🤩
Gimana part ini feel-nya dapet ngga sih

Maaf juga yah baru bisa update soalnya yah gitulah

"Ingat jangan lupa klik 🌟 dan spam komentar sebanyak-banyaknya biar makin semangat nulis 🤗

Aku juga bakal sering update lagi deh biar ngga ngegantung lagi🗿

Fyi: kayaknya spoiler part selanjutnya bakal aku up di Ig deh jadi jangan lupa liat

Ayo kita main tebak-tebakan bakal ada kejadian apa di part selanjutnya

Follow
Ig: Msnii_ey

Kalau kalian mau  di folback DM aja ya

Dan jangan lupa jaga kesehatan ya prenn ❤️✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She Is Rasya [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang