10. Sebuah Kecurigaan?

59 28 1
                                    

"seorang teman yg ditimpa masalah akan merasa anda peduli padanya ketika ia melihat anda tersenyum tulus padanya"

-Rahasia Diriku-

_______________________

Suasana ruang kelas 12 ipa 2 sangat riuh bak pasar tradisional. Bagaimana tidak,? Bu Sekar-guru seni budaya berhalangan hadir. Ibunya yang sakit menjadi alasannya untuk tidak masuk kelas hari ini. Akibatnya, para siswa yang menjadi korbannya. Dan hari ini, kelas alisya yang menjadi korban dari ketidakhadiran bu sekar. Padahal bu sekar adalah guru favorit di SMA bunga bangsa. Mengapa? Karna umur bu sekar masi muda, sangat sangat muda. Jadi bu sekar mengerti betul bagaimana cara mengajar generasi millenial tapi tetep asik

"Uuh ahirnyaa selesai juga tugas bu sekar" reyna menggeliatkan tangannya. Dan ia sedikit memijat punggung tangannya yang sedikit kebas

Dilihatnya alisya juga nampak sudah selesai. Tapi tunggu, reyna malah menatap hasil karya alisya tanpa berkedip

"Baguus banget al masya allah.. lo udah kek pelukis profesional beneran aja" puji reyna. Ia lalu mengambil ponsel yang tersimpan disakunya, dan mengabadikan gambar alisya yang menurutnya sangat menakjubkan itu

"Lebay lo rey. Udah sana tuh kumpulin di meja guru. Terus kita langsung capcuss ke kantin" suruh alisya

Reyna menurut. Ia segera melangkah menuju meja guru. Dilihatnya tumpukan itu masih tipis. Kentara sekali teman temannya banyak yang belum selesai. Tanpa ba bi bu reyna langsung menaruh gambar miliknya dan milik alisya di tumpukan yang paling atas.

"Reyy..." panggil seseorang membuat langkah reyna dan alisya yang hendak pergi ke kantin terhentikan

Reyna menengok ke arah suara tersebut. Sedangkan alisya tetap melangkahkan kakinya, ia akan menunggu di depan kelas katanya

"Kenapa lan..?" Tanya reyna pada seseorang itu, wulan.

"Reyy gue boleh pinjem spidol warna ijo ngga,? Boleh ya rey pliss" ucap wulan dengan pupe eyes andalannya.

"Yaelah dikira apaan, ambil aja di tas lan. Gue mau ke kantin"

reyna tau hari ini wulan tidak membawa pensil warna, spidol atau apapun itu. Dan ia tau sedari tadi wulan keliling kelas untuk meminta pinjaman alat gambar, tapi tak ada satupun yang meminjamkannya. Yaa mungkin karna mereka juga butuh itu untuk diri mereka sendiri.

Wulan tersenyum mendengarnya "eh tapi tunggu rey, naroh nya dimanaa?" Tanya wulan sedikit berteriak. Namun telat, reyna dan alisya sudah tak terlihat oleh mata. Mungkin mereka sudah sangat kelaparan.

Oke. Wulan akan mengambilnya sendiri. Tapi tunggu, rasanya sangat tak sopan apabila ia mengambil sesuatu di dalam tas reyna, meskipun reyna bilang tidak apa apa. Namun, jika ia tak mengambilnya sekarang, dan menunggu reyna kembali dari kantin, mungkin bel masuk sudah berkumandang. Ia tak mau itu terjadi. Yang ada ia kena hukum dari bu sekar.

Mau tidak mau, enak tidak enak, wulan terpaksa membuka resleting tas milik reyna. Karna ia tidak tau dimana spidol itu, jadi pertama ia membuka resleting yang paling belakang. Siapa tau saja kan kumpulan spidol itu ada disana? Namun bukan. Bukan disana spidol milik reyna.

Oke. Ia akan membuka resleting yang kedua, yang agak pendek dari resleting tadi. Dan ia pun tidak menemukannya lagi. Disana hanya ada sebuah mukenah. Iya. Reyna memang selalu solat dzuhur di sekolah, bersama alisya tentunya.

Lupakan tentang mukenah. Sekarang wulan membuka resleting yang terakhir. Ia yakin para spidol itu ada disana. Karna hanya itu resleting yang tersisa. Dan yapp! Wulan menemukannya. Rupanya para spidol itu bersemayam bersama novel milik reyna. Sungguh ia sangat senang dibuatnya.

RAHASIA DIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang