"selalu ada cerita dimana tak tahu kapan bermula, dan tak tahu cara mengakhiri. Mungkin yang ditahu hanya bertahan diambang keduanya, sampai ahirnya rasa bosan membuatnya kadaluarsa"
-Rahasia Diriku-
"Alisya ponselnya ditaruh dulu. Lagi sarapan, nggak sopan!" Tegur aryo kepada putri semata wayangnya
Alisya yang merasa ditegur hanya menyengir "sebentar yah, ada informasi terbaru nih. Nanti alisya ketinggalan lagi" bunda yang menyaksikan percakapan antara ayah dan anak hanya geleng geleng kepala
"Tok..tok..tok.. assalamualaikumm"
Bunda yang mendengar ketukan pintu pun langsung beranjak dari duduknya. Dan langsung membuka pintu berwarna coklat itu.
"Loh uminya risky? Ayo mari masuk umi" bunda terkejut bahwa yang bertamu ternyata umi azrah, uminya risky.
"Terimakasih. Alisya nya ada bu?" Tanya umi azrah
"Ah iya ada kok lagi sarapan. Ayo umi kita kesana saja" bunda mengajak umi azrah ke ruang tengah
Alisya yang melihat kedatangan umi azrah pun langsung senyum ceria.
"Loh umi? Sini mi duduk" alisya langsung menyalami tangan umi azrah
"Mari sarapan bareng bu" sapa ayah aryo
Bunda pun hendak mengambil sebuah piring, tetapi ditahan oleh umi azrah
"Terimakasih pak bu, tidak usah repot-repot" ujar umi azrah
Ia pun menyerahkan sebuah amplop putih kepada alisya "Al, umi kesini cuma mau ngasih ini"
"Risky sakit al, dia demam" lanjutnya
"Dia sakit gara gara mikirin kamu al" ucap umi dalam hatinya
Alisya sedikit terkejut mendengar penuturan umi azrah
"Loh kok bisa sih mi risky sakit?" Tanya alisya
"Hm memangnya risky malaikat yang nggak bisa sakit?" Ujar umi azrah yang membuat gelak tawa
"Yasudah, umi langsung saja ya" pamit umi azrah
Umi azrah pun pamit dan segera melanjutkan niat awalnya menuju pasar dengan menggunakan motor matic nya.
Sedangkan alisya yang biasanya berangkat sekolah bersama risky, kini ia terpaksa berangkat sekolah sendiri. Sebenarnya ayah aryo sudah menawarkan tumpangan, tetapi alisya lebih memilih menaiki ojol.
"Bang ntar turunnya di deket halte sekolah aja ya" ujar alisya kepada sang driver ojol muda yang bernama ujang itu
"Nanggung atuh neng, kenapa ngga sampe depan gerbang aja?" Tanya bang ojol tersebut
"Nggapapa bang, sekalian pengen marathon dikit lah" ujar alisya yang hanya ditanggapi anggukan oleh abang tersebut
Sesampainya di halte yang dimaksud, alisya turun dari motor ojol tersebut, dan tak lupa pula memberi uang untuk ongkosnya. Ia pun lalu berjalan menuju SMA Kenangan dengan bersenandung ria. Sebenarnya tidak hanya alisya yang berjalan kaki, justru banyak siswa berjalan kaki, karena jurusan angkot kebanyakan hanya sampai halte sekolah.
Dengan jarak sejauh 200 m tak menyurutkan para siswa untuk semangat berangkat pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA DIRIKU
Dla nastolatkówAku rasa semuanya ini terasa mencekam bagiku. Bagaimana bisa mereka menyembunyikan rahasia terbesar dalam hidupku? Menyembunyikannya selama belasan tahun, tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. Dan tiba tiba saja dia datang merenggut semua kebahagiaan...