2. Umi azrah

114 45 8
                                    

"Keluarga adalah salah satu hal terpenting yang kita miliki, yang tak akan pernah berubah dan selalu ada saat kita butuhkan"

-Rahasia Diriku-

"Kak alisyaaaa.." seorang gadis kecil cantik menunggu kedatangan kakaknya di teras rumah

Alisya yang baru saja sampai, langsung turun dari motor risky, dan langsung mendekati gadis kecil itu

"Halo Dinda.. apa kabar kamu sayang" ia lantas memeluk gadis yang bernama dinda itu

Risky turun dari motornya, lantas menyusul dua wanita tersayangnya itu.

"Dek, dateng-dateng main peluk aja ya, enak banget" sindir risky pada adiknya

"Kenapa? Abang kepengen meluk kak alisya juga" tanya dinda

"Iyaya dek kalo boleh mah udah abang peluk dari tadi dan nggak bakal dilepas. Saking gemesnya" jawab risky yang mendapat tatapan sinis dari alisya

Gadis 11 tahun itu tak mengindahkan ucapan abangnya. Ia lantas menarik tangan alisya ke dalam rumah

Alisya P.O.V

Sesuatu yang aku kagumi dari rumah ini adalah lukisan-lukisan kaligrafi yang terpatri indah di setiap dindingnya. Umi azrah- ibu dari kiky pernah bercerita bahwa lukisan yang tertempel di dinding itu adalah hasil karya tangan asli suaminya.

Kaligrafi tersebut bertuliskan surat-surat dalam Al-Quran. Yang paling aku suka adalah yang di kamar kiky, yaitu kaligrafi berlafalkan surat ar Rahman ayat 1-10. Umi bilang bahwa kiky sangat menyukai surat ar Rahman.

"Alis udah solat asar?" Suara umi azrah mengejutkanku

"Eh umi. Alis udah solat kok mi, tadi di sekolah" umi azrah menganggukkan kepalanya

"Al kita makan dulu yuk, nih lihat umi masak banyak hari ini" umi mengajakku menuju meja makan dan memperlihatkan masakan yang menggoda itu

"Waaah" aku menatap takjub

"Makanan sebanyak gini masak sendiri mi?" Tanyaku penasaran

"Ya dibantu Dinda juga sih, soalnya hari ni abinya Risky pulang al. Makanya tuh dinda mau bantuin" aku hanya mengulukan senyum

"Assalamualaikum, umiii ini abi mi" suara bariton terdengar di depan rumah

"Nah itu kayaknya abi deh. Al boleh tolong panggilin Risky sama Dinda? Umi mau bukain pintu dulu" suruh umi kepadaku

Abi Risky bekerja sebagai polisi. Ia bertugas di luar kota, jadi itulah alasan ia jarang berada di rumah. Mungkin abi risky sibuk, tapi ia selalu meluangkan waktu untuk bertemu keluarga tercintanya

"Iya umi" aku langsung saja melangkahkan kaki menuju lantai dua.

Suara canda tawa terdengar dari sebuah kamar. Aku mendekati kamar itu. Membuka pintu yang bercat putih itu.

"Ehemm.. seru banget mas mba"

Mereka berhenti bergurau

"Eh kak alis, siniii masuk jangan dipintuu. Liat nih kak aku sama bang kiki lagi main ludo. Kakak ikutan ya" dinda mengajakku untuk duduk di kasur milik Risky.

"Dinda, ada abi kamu tuh di depan. Baru dateng" ucapku sambil mengelus kepalanya

"Beneran?" Tanya dinda memastikan

Aku menganggukan kepala

"Abiiiiiiii" dinda berlari keluar kamar, dan tak sengaja menjatuhkan ponsel milik Risky yang tadi dipakai main ludo

RAHASIA DIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang