7. Cerita

59 35 2
                                    

"Menjalani hidup itu sama halnya dengan berkendara, tidak ada jalan yg selalu lurus dan mulus dan tanpa hambatan. Ujian dan rintangan tetaplah ada, tinggal bagaimana kita menyikapinya"


-Rahasia Diriku-

_______________________

"Good joob! Gue suka kerja lo" ujar seorang wanita dengan senyum yang terpatri di wajahnya

"Alhamdulillah deh kalo bos suka" jawab lelaki tersebut

Wanita itu mendekat ke arah lelaki itu dan menyerahkan sebuah amplop tebal berwarna coklat

"Ini bayaran buat lo yang udah nabrak si alisya"

Lelaki itu pun tersenyum girang

"Makasih bos"

"Ahirnya anak istri saya bisa makan juga" lirih lelaki tersebut

"Gue masih butuh bantuan lo!" Ujar wanita itu

"Gue pengen si alisya itu lebih celaka dari kemaren! " lanjutnya

"Siap bos! Apa yang harus saya lakukan sekarang?" Tanya lelaki tersebut

"Nanti. Gue belum nemu ide yang cocok" ia lalu sejenak berpikir. Mencari ide yang tepat untuk menghabisi musuhnya itu

Sesaat kemudian, ia menemukan ide yang menurutnya tepat. Lalu ia membisikkan rencana tersebut pada lelaki di sebelahnya

"Tapi bos, itu terlalu beresiko. Saya takut ketangkep bos!"

Wanita itu yang mendengar jawaban lawan bicaranya membulatkan mata sempurna

"Jadi lo gak mau?! Oke nggak masalah! Gue bisa cari orang lain! Tapi jangan harap kalo gue bakal minta bantuan lo lagi!"

Lelaki tersebut terlihat tak terima

"Wah jangan begitu bos, nanti anak istri saya mau makan apa. Yasudah saya ambil kerjaan itu" ucapnya terpaksa. Kalo bukan untuk keluarga, mana mau ia menerimanya

Wanita tersebut tersenyum penuh arti "bagus! Kita lakukan itu besok lusa!"

.........

"Assalamu'alaikum alisya cantik... " reyna langsung nyelonong memasuki kamar alisya

Alisya yang tengah memainkan ponselnya pun tergerak kaget dengan kedatangan reyna

"Waalaikumussalam. Ngapain lo kesini?" Tanya alisya heran

Reyna langsung mengikuti gaya alisya yang sedang rebahan

"Lo dari pagi gini gini aja? Nggak bosen apa?" Tanya reyna memandang alisya yang masih asyik dengan ponselnya

Alisya hanya berdehem pelan "hmm males mandi juga"

"Ih pantesan kayak nyium bau apaan gitu" ledek reyna

Alisya memukul pelan lengan reyna, pertanda tidak setuju.

"Udah gak usah ditekuk gitu mukanya. Baperan banget si ah" ujar reyna ketika melihat wajah alisya yang murung

"Rey gue pengen cerita deh. Tapi janji ya jangan bilang sapa sapa"

Reyna mengangguk serius. Lalu barulah alisya menceritakan semua rahasia dibalik ia terjatuh. Dimulai dari pengguna motor yang menabraknya hingga pesan teror dari seseorang yang membuatnya takut hingga detik ini. Reyna tidak menyela ataupun memotongnya, ia mendengarkan sampai cerita itu kandas.

"Lo jangan becanda ah al" ujar reyna setelah sekian lama tak berucap

"Emang muka gue kaya lagi becanda ya rey,? Sampe sampe lo nggak percaya" ucap alisya menyayangkan ucapan reyna

"Eh, eh seriusan al?"

Alisya mengangguk. Lalu perlahan, air mata yang sejak tadi ia tahan, kini meluncur begitu saja dengan derasnya bak air hujan.

Reyna menatap iba alisya. Ia langsung saja memeluk erat sahabatnya itu.

"Yang sabar ya al" ucapnya mengelus elus punggung alisya. Dimaksudkan untuk memberi ketenangan

"Risky udah tau?" Alisya menggeleng kuat

"Jangan hiks kasih tau dia rey hiks. Kasian dia" ucap alisya tersedu sedu

Reyna melepaskan pelukan mereka. Lalu ia menghapus air mata di pipi alisya

"Udah nggausah nangis terus"

"Denger ya al, lo nggak boleh egois gini. Menurut gue risky kudu tau masalah ini al. Kan kalo ada masalah dalam suatu hubungan harus di selesain bareng bareng kan?"

"Yaudah deh, mending lo istirahat dulu ya. Gue tau semalem lo nggak bisa tidur. Udah nggak usah mikirin masalah ini dulu ya al. Nanti kalo ada apa apa lo cerita aja sama gue ya okey" ujar reyna menyemangati alisya. Lalu ia membantu alisya untuk membaringkan tubuhnya di kasur.

"Cepet sembuh alisya ku" lirih reyna. Lalu ia menutup rapat pintu kamar alisya

Reyna berniat untuk pulang ke rumahnya. Tapi saat berada di pijakan tangga terakhir, ia melihat seseorang duduk di ruang tamu yang tak asing baginya.

"Loh wulan? Ngapain lo disitu?" Tanya reyna pada wulan. Ya, wulan temen sekelas alisya dan reyna.

Wulan yang sedang memainkan ponselnya pun menengokkan kepalanya.

"Hai rey" sapa wulan

Reyna pun duduk di sebelah wulan

"Tante anita mana?" Tanya reyna karna sejak tadi ia tak melihat wanita paruh baya itu

"Lagi ke warung katanya" jawab wulan

Reyna menganggukkan kepalanya

"Eh gimana alisya? Dia udah baikan?" Tanya wulan

Reyna menyatukan alisnya "jadi dari tadi lo disini aja? kenapa ngga langsung naik aja si ke kamarnya? Emangnya tante anita nggak ngasih tau gitu?"

Wulan sedikit terkekeh "gue tadi udah ke atas sebenernya. Cuman  balik lagi gue"

"lah ngapa begitu?" Tanya reyna keheranan

Wulan menggigit ujung bibirnya "Gue ngeliat dua orang lagi nangis nangis gitu rey, pelukan pula. Gue kan nggak tega masa iya gue ganggu"

Reyna membulatkan matanya

"Nah loh. Lo nguping yak?" Cercah reyna

"Kagak rey. Cuma kedengeran dikit doang" ucap wulan diakhiri tawaan renyah

"Awas aja lo, jangan sampe orang orang tau masalah ini" ucap reyna memperingati wulan

Wulan mengacungkan kelingkingnya "Iya rey aelah. Janji deh gue"

Bersamaan dengan itu, tante anita baru saja pulang dari warung. Ia membawa jinjingan kresek hitam.

"Loh kalian kok disini? Kenapa ngga di kamar alisya aja?" Tanya tante anita

Reyna tersenyum kemudian menjawab pertanyaan tante anita "alisya lagi tidur tante"

"Loh padahal bunda mau bikinin dia bubur" gumam tante anita

"Eh iya rey sama wulan mau minum apa? Maaf ya, tante lagi keder jadi lupa buatin minum" ucap tante anita tak enak hati

Wulan menyenggol lengan reyna, yang membuat alis reyna naik turun, pertanda bertanya 'apa'

"Nggak usah repot repot tante. Kita udah mau pulang kok, ya kan rey?" Ucapnya sambil menyenggol tangan reyna lagi

Reyna yang mengerti makna senggolan itu pun langsung berkata "ah iya tante. Kita berdua mau pulang kok. Ibu nungguin rey di rumah"

"Nggak mau makan dulu? Makan disini aja yuk. Tante masak banyak loh tadi, kalian makan disini aja yah" ujar tante anita sedikit memaksa

Mereka yang tak enak hati pun akhirnya menuruti permintaan tante anita

❤❤❤❤

RAHASIA DIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang