My Lovely CEO
———Ini hari minggu dan seharusnya Riri bisa bangun siang. Tapi kedatangan Luna dan Sue membuat minggu paginya jadi kacau. Rencana untuk bangun siang dan bermalas-malasan hancur sudah. Ini rencana Luna. Katanya sekedar ingin jalan-jalan setelah seminggu lebih berada di Australia. Okay, mari kita terima ajakan teman manja mereka satu ini.
Sekarang Riri berada di sebuah restoran dengan dua temannya itu. Menikmati segelas choco caramel kesukaannya dengan sepiring rabokki pedas. Mendengarkan keluh kesah Sue soal sekretaris pribadi ayah-nya yang super aneh dan betapa excited -nya Luna menceritakan liburannya. Riri hanya menjadi pendengar yang baik. Seperti biasa.
Omong-omong soal liburan, Luna baru saja dapat pacar baru yang seksi dan tampan. Itu katanya. Wow! Riri jadi penasaran. Seperti apa rupa pacar barunya itu. Habis ia begitu mengelukan pacarnya-yang namanya saja Riri belum tahu-bak fans yang tengah berbicara soal idol-nya. Riri akui, selera Luna tinggi soal pria. Jadi Riri yakin bahwa pacarnya memang benar-benar seksi dan tampan.
"Namanya Sehun."
Detik itu juga, Riri tersedak kuah pedas rabokki yang baru saja dijejalkan dalam mulutnya. Sue panik dan Luna segera mengangsurkan jus jeruk miliknya. Gadis itu segera meneguknya hingga tandas. Tapi tetap menyisakan rasa perih luar biasa ditenggorokannya.
Sue mengernyit, mencoba mengingat sebuah nama tak asing yang baru saja disebutkan Luna. Ia melirik ke arah Riri yang tengah menyeka bibirnya dengan tisu.
"Sehun?" Beo Sue, untuk sekedar memastikan jika pendengarannya tidaklah salah.
Luna mengangguk sembari mengutak-atik ponselnya kemudian menunjukan poto seorang pria shirtless. Tampan dan seksi. Seperti kata Luna barusan. Tentu saja dia tidak membual soal itu.
Sue setengah merampas ponsel Luna. Memperhatikan detail poto dengan seksama dan sekarang ia yakini jika Sehun yang dimaksud adalah seseorang yang pernah dikenalnya. Riri tahu itu. Sue melirik Riri. Air muka gadis itu terlihat santai. Oh, jangan salah. Dia paling pandai menyembunyikannya.
"Sehun. Oh Sehun, namanya. Kenapa?" Luna menatap Sue dan Riri bergantian. Karena sama sekali tidak ada yang merespon soal pacarnya.
"Kalian-"
"Woaah! Pacarmu memang benar-benar tampan. Seperti pangeran. Sungguh!" Puji Sue terang-terangan lalu mengembalikan ponsel Luna. Ia melirik Riri.
"Benar 'kan?" tanyanya meminta pendapat gadis itu yang sedari tadi hanya diam setelah insiden tersedaknya.
Riri tersenyum senatural mungkin. Walau terlihat canggung, "Hmm, ya. Ya. Pilihanmu tidak pernah salah."
Senyuman merekah dibibir temannya itu. Ia mengangguk. Senang karena kedua temannya berpendapat yang sama dengan dirinya. Sehun-nya memang pangeran. Pangeran dihatinya sekarang.
"Dia benar-benar memperlakukanku dengan baik. Seperti tidak ada gadis lainnya diluar sana," Luna membayangkan wajah pacarnya dan perut seksi berotot milik pria itu. Oh, Luna bahkan masih bisa merasakan otot keras dan liat milik Sehun di telapak tangannya. Bagaimana pria itu menyentuh dirinya dan—
"Itu yang memang seharusnya dilakukan seorang pacar. Kurasa Riri juga setuju. Oh iya-" Sue berusaha mengalihkan topik. Tidak ingin kedua belah pihak, terutama Riri, merasa tak nyaman dengan obrolan soal pacar baru Luna ini.
"Bagaimana angketnya? Kamu sudah mutusin mau kuliah jurusan apa?"
"Wah, aku bahkan lupa soal itu!" Luna menepuk meja. Well, liburan membuat otaknya mendadak loading.
Riri menggeleng, mengaduk minumannya kurang minat. Decakan malas langsung terdengar dari bibir Sue.
"Ey!! Bagaimana bisa? Jadi kamu belum memutuskan?"
Obrolan sore itu menjadi lebih cair setelah Sue mengalihkan topik seputar sekolah, ujian, dan juga universitas. Tanpa membahas pacar baru Luna yang tampan dan seksi. Karena Sue harus menjaga dua hati temannya yang bahkan mungkin tidak saling mengetahui satu sama lain soal siapa itu Oh Sehun.
———
AN : Bacaan ini mengandung konten dewasa 🔞
Bijaklah dalam memilih bacaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin | My Lovely CEO [COMPLETED]
Fanfiction[M] | Completed Dia jatuh cinta pada situasi yang salah. . . Na Jaemin x Riri Choi and others :: Mature content, bijaklah memilih bacaan :: Part sudah lengkap :: Don't be silent readers