Part : 12 Revisi

1.4K 97 2
                                    

🔞

———

Riri tidak tahu dirinya harus senang atau tidak saat mengetahui jika pria bernama Na Jaemin yang sekarang duduk disampingnya ini masih ingat soal kejadian semalam. Gadis itu bahkan kabur pagi-pagi sekali karena tidak mau pria itu terbangun sebelum dirinya. Mau di taruh mana wajah Riri. Dia bisa saja di cap sebagai gadis murahan karena mau di ajak one night tanpa tahu siapa partner-nya. Tapi satu hal, Riri tidak menyesal menghabiskan malam dengan Na Jaemin. Ia akan menyimpannya sebagai kenangan manis.

Tapi apa bisa disebut kenangan jika pada akhirnya mereka akan bertemu kembali?

"Senang bisa bertemu lagi," Jaemin mengambil sunblock yang tergeletak di samping Riri tanpa mengalihkan tatapannya dari gadis itu. Ia membuka penutupnya dan memoles isinya ke telapak tangannya yang besar.

Seakan terhipnotis, Riri hanya diam saat telapak tangan Jaemin mengusapkan krim sunblock diatas lengan kurusnya. Dengan telaten Jaemin meratakan krim itu. Gerakan yang lembut dan seduktif. Sejenak Riri memejamkan matanya. Hgh! Ini bahaya! Riri menarik lengannya, bibir itu tersenyum tipis dan ia sedikit salah tingkah. Riri berdiri canggung di dekat lounger, mengusap pipinya yang terasa hangat sekarang.

"Sendirian saja?" Tanya Jaemin kemudian.

Riri mengangguk pelan, "kenapa? Mau menemaniku?" Rasa ingin menggigit lidahnya sendiri karena dengan lancang malah memilih kalimat tanya itu.

Jaemin membalas dengan senyuman termanisnya. Ya ampun! Cukup sudah! Rasanya Riri dibuat lumer dengan senyuman itu. Oh kenapa pria ini begitu memikat? Seperti magnet!

Dan lebih parahnya lagi, Jaemin justru merilis kancing kemejanya satu persatu dengan gerakan pelan sementara netranya tak lepas menatap Riri yang masih berdiri dihadapannya. Tunggu! Apa yang mau Jaemin lakukan? Ikut berenang?!

Jaemin melepas singlet yang membalut tubuh atletisnya dan kini menampakan perut ototnya yang terbentuk sempurna. Glup! Riri sudah melihat semuanya semalam walau setengah sadar. Tetapi tetap saja membuatnya gugup. Riri melempar pandangannya, kemana saja asal bukan ke tubuh tegap Na Jaemin.

"Apa yang-kyaa!!!"

Tiba-tiba Jaemin mengangkat tubuh Riri. Gadis itu segera mengalungkan lengannya dileher Jaemin. Terkejut tentu saja karena perlakuan sangat tiba-tiba. Kaki Jaemin melangkah pelan ke arah kolam renang. Bibirnya tak lepas mengukir senyuman melihat ekspresi Riri sekarang. Raut syoknya yang jelas kentara. Walaupun begitu tetap cantik.

Jaemin melepaskan gendongannya begitu mereka masuk ke dalam air. Tangan Riri masih menggantung dileher Jaemin sementara kakinya sudah menjejak di dasar kolam. Mereka saling bertatapan lama sebelum Jaemin memiringkan kepalanya. Riri mengantisipasi hal yang akan terjadi selanjutnya dan dengan pelan memejamkan mata.

Bibir mereka menyatu dengan lembut. Jaemin menggerakan bibirnya pelan, menyesap bibir atas dan bawah Riri bergantian. Pun gadis itu menyambutnya. Membalas tiap ciuman lembut Jaemin yang semakin lama semakin dalam. Tangan kekar pria itu melingkar erat di pinggang ramping Riri. Kemudian perlahan tapi pasti menggiring tubuh mungil sang gadis ke pinggiran    kolam. Sebelah tangan Jaemin menyusur lembut pangkal paha Riri. Gadis itu tersentak lalu mencengkeram bahu Jaemin kuat.

Saat bibirnya setengah terbuka, Jaemin tidak menyia-nyiakannya. Ia melesakan lidah hangatnya kesana. Ciumannya kini terkesan buru-buru dan menuntut. Riri hampir hilang keseimbangan karena perlakuan Jaemin. Ia mengeratkan rangkulannya agar tidak jatuh.

Jaemin melepaskan ciuman panasnya. Napas keduanya beradu, terengah. Saling memasok oksigen sebelum lagi dan lagi bibir keduanya menempel. Jaemin menyesap dalam bibir Riri, sesekali menggigitnya kecil, hingga lenguhan keluar dari bibir gadis itu. Jaemin tersenyum puas disela kegiatannya. Perlahan tangannya merambat naik kebagian belakang atasan bikini yang dikenakan Riri. Melepas pengaitnya hingga kain tipis itu luruh.

Riri tak menyadari apa yang dilakukan Jaemin. Ia sibuk menikmati bibir tipis sang dominan yang begitu manis dan menggoda. Hingga tangan lebar pria itu meremas bagian atas dadanya. Riri tersentak mendapat perlakuan itu. Segera ia melepaskan ciumannya dan menatap Jaemin. Ia merapatkan tubuhnya ke dada Jaemin dan—Oh! Tindakan itu malah lebih berbahaya bukan? Kulitnya bersentuhan langsung dengan kulit Jaemin. Membuat gairah pria itu makin membuncah.

"Kamu sedang menggodaku?" Jaemin tersenyum miring. Memperhatikan wajah Riri yang telah merona merah.

"Aku pikir hanya foreplay," jawab Riri.

Jaemin menarik kaki Riri agar melingkar dipinggangnya. Tubuh Riri semakin terhimpit ke dinding pinggiran kolam dan bisa ia rasakan bukti gairah Jaemin yang telah ereksi sesekali menekan pahanya. Tubuh Riri meremang di bumbui detak jantungnya yang makin menggila.

"Kalau lebih dari ini kamu bisa memukulku," kata Jaemin sambil mendaratkan beberapa ciuman seringan bulu di leher jenjang Riri. Bahkan kini menyesapnya dalam hingga gadis itu mengerang. Pun bagaimana Jaemin memainkan selatannya di permukaan celana bikini sang gadis. Up and down. Desisan keluar dari sela bibir Riri yang telah bertambah volumenya.

"Memang bisa memukulmu dalam keadaan seperti ini?" Riri sedikit melonggarkan pelukannya dileher Jaemin.

Netra Jaemin menyapu ke bawah, ia tersenyum sebelum mengecup bagian atas dada sintal itu lembut. Lalu mengulum pucuknya yang telah menegang dan merah. Jaemin brengsek! Ini sangat nikmat! Keluh Riri.

"Please," Riri menatap Jaemin memohon. Pusatnya terasa tak nyaman setiap kali bersentuhan dengan milik Jaemin.

"Apa? Kamu ingin ke tempat yang lebih nyaman?"

Riri menggeleng. Sebenarnya dia ingin. Tapi Sue bisa kebingungan mencarinya.

"Kenapa?"

Jaemin mencuri satu kecupan di bibir Riri. Kemudian dibalas dengan ciuman kuat dari gadis itu. Jaemin tersenyum puas sebelum menyatukan bibirnya, lagi. Oh! Dia tidak akan bosan jika harus mencumbu bibir itu berulang kali.

———

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaemin | My Lovely CEO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang