Part : 10 Revisi

2K 126 13
                                    

My Lovely CEO

———

Luna berlarian dari arah pintu, Riri yang telah duduk di salah satu lounger menolehkan kepalanya cepat. Dahinya mengernyit saat melihat Luna belum mengenakan bikini. Katanya mau renang, tidak mungkin pakai seragam lengkap kan ?

"Bikini-mu mana?" Tanya Riri. Setahunya tadi pegawai resort sudah menyiapkan dua bikini two piece untuk mereka.

"Sepertinya kamu harus berenang sendiri," Luna menggigit bibir bawahnya. Sedikit menyesal seraya menatap Riri yang kini sudah memasang tampang datar.

"Sehun menelpon dan mau bertemu."

"Tiba-tiba?!" Riri agak tidak terima. Masa harus berenang sendirian sih. Tidak seru!

Luna mengangguk pelan, "Dia memang seperti itu. Jika aku sampai tidak datang, Sehun akan marah."

"Ck! Ya sudah, sana-sana pergi!" Usir Riri.

Temannya itu segera tersenyum lebar. Ia mengecup pipi Riri sekilas sebelum benar-benar pergi dari sana.

Riri menghela panjang. Menatap dua gelas jus dan makanan yang tergeletak di atas meja dekat lounger. Padahal tadi Luna yang punya ide. Tapi dia malah pergi dan lebih mementingkan pacarnya itu. Dasar teman!

Ya sudahlah, daripada tidak sama sekali. Lebih baik Riri berenang saja sendirian. Toh, dia sudah memakai bikini lengkap. Sayang jika dilewatkan. Kolam renangnya juga sangat bagus dan luas. Sambil menunggu Sue yang tengah membujuk sang papa—entah berhasil apa tidak—lebih baik Riri menikmati waktunya sejenak.

Gadis itu mulai sibuk dengan aplikasi kamera. Mengabadikan beberapa pose di ponselnya. Sampai tidak menyadari jika seseorang tengah datang menghampiri.

———

Selesai dengan meeting dengan salah satu kolega bisnisnya, Jaemin memutuskan untuk istirahat sejenak di resort yang mana merupakan tempat pertemuannya hari ini. Kakinya beralaskan sendal jepit santai dengan kemeja putihnya yang telah di gulung hingga siku. Jaemin berjalan-jalan santai di sekitar resort, menikmati pemandangan indah pohon cherry yang mulai bermekaran karena sebentar lagi musim semi.

Lalu ia berbelok ke arah lounge, memesan satu gelas cocktail dan menikmatinya. Jaemin menghela panjang, memikirkan berbagai hal dalam benaknya sambil menyesap minumannya perlahan. Barulah setelah bosan termenung di kursi lounge, Jaemin kembali berjalan-jalan.

Iseng, dirinya masuk ke sebuah private room yang tidak di sangkanya terdapat sebuah kolam mewah outdoor yang sangat luas. Jaemin berdecak kagum melihat kolam mewah dihadapannya. Pun lebih terkejut saat melihat jika bukan hanya dirinya seorang yang berada disana. Ada seorang gadis tengah duduk di lounger, tengah berpoto ria.

Jaemin menahan senyumannya. Melihat betapa tidak malu gadis itu bergaya di depan ponsel tanpa menyadari kehadiran orang lain disini. Pria Na itu perlahan berjalan mendekat. Senyum masih bertengger dibibirnya saat melihat tingkah gadis berbikini two piece merah yang terlihat kontras di kulit putih pucatnya.

Tapi perlahan, senyuman Jaemin memudar. Digantikan dengan rasa terkejutnya saat mengingat kembali wajah tidak asing yang sekarang berjarak tiga meter darinya. Gadis dengan rambut panjang dark brunette. Dengan wajah cantik blasteran dan mata bulat indah yang memikat. Yang mana Jaemin menatap wajah itu di bawahnya semalam.

Ya, bahkan Jaemin masih mengingat rasa dari bibir yang dicecapnya. Manis dan menggairahkan. Bibir yang terbuka, memintanya melakukan lebih pada tubuh ramping itu. Jaemin meneguk ludahnya. Oh salahkan pikirannya yang melantur sejak semalam.

"Masih mengingatku?"

Pertanyaan itu sukses membuat gadis itu yang tidak lain adalah Riri Choi—mendongakkan kepalanya cepat. Mata sebulat almond itu makin membulat seiring dengan Jaemin yang mendekat kearahnya. Gadis itu meletakan ponselnya ke atas meja lalu meraih bathrobe yang ada di sandaran lounger. Tapi sebelum itu, Jaemin meraih lengannya lembut.

"Apa ini takdir? Kita baru bertemu semalam."

Sekali lagi, Riri terhanyut dengan tatapan dalam itu. Tatapan intens yang seakan mengoyak hatinya. Membuatnya berdebar hebat dan ia tak mampu berkutik.

"Kita belum berkenalan secara resmi," ujarnya lembut. Selembut gerakannya yang duduk di samping Riri dan kini jarak mereka begitu dekat. Riri bahkan bisa merasakan hembusan napas hangat pria itu di atas bibirnya.

"Riri Choi," akhirnya Riri bisa menggerakan bibirnya. Menghasilkan suara pelan tapi masih bisa terdengar ditelinga Jaemin.

Pria itu tersenyum lembut, ia menelisik wajah cantik dihadapannya.

"Jaemin, Na Jaemin."

———











Jaemin | My Lovely CEO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang