My Lovely CEO
———
Resort mewah yang berada di pinggir kota metropolitan itu adalah tujuan si tiga sekawan. Yang mana Sue berkata jika sang papa sedang ada pertemuan disana bersama kolega bisnisnya. Riri dan Luna hanya sekedar menemani. Selebihnya Sue akan mengatasi masalahnya sendiri. Mencoba membujuk sang papa lewat Sekretaris Hwang.
Lelaki dengan stelan jas rapi sewarna navy itu tengah menunggu di lobi dengan tenang. Saat melihat Nona Muda-nya, Sekretaris Hwang tersenyum tipis lalu mengangguk sopan. Riri dan Luna mengambil jarak untuk keduanya. Mereka duduk di sofa dekat lobi dan menikmati pemandangan luar yang indah dari jendela kaca resort.
"Dimana papa?" Tanya Sue dengan raut cemas.
"Nona seharusnya tidak berada disini," kata Sekretaris Hwang. Sue merotasikan bola matanya.
"Kamu tidak jawab pertanyaanku," kesalnya.
"Tuan besar baru selesai meeting. Beliau sedang istirahat dan-"
Sue menarik tangan Sekretaris Hwang, menggenggam tangan itu erat lalu menatapnya dengan memelas.
"Kamu tahu keputusan papa kan? Aku mau kamu membantuku," katanya.
Sekretaris Hwang menghela, melepaskan lembut tangan Nona Muda Park dari tangannya. Kemudian ia tersenyum.
"Nona harus mengerti. Ini semua demi kebaikan nona."
"Kamu kemarin bilang mau bantu apa saja jika aku sedang kesulitan. Lalu sekarang apa?!" Sue kesal dengan Sekretaris papa-nya ini.
"Nona, bukan itu mak-"
"Bodoh!" Sembur Sue lalu berbalik menuju ke dalam resort.
Sekretaris Hwang tersentak lalu segera menyusul langkah Sue.
"Nona Muda! Nona! Dengarkan saya dulu!"
Riri dan Luna saling menatap setelah melihat adegan kejar-kejaran itu dari arah sofa. Mereka berdua tidak tahu apa yang tadi dibicarakan keduanya. Yang terdengar hanya satu kata terakhir. Bodoh! Dan artinya itu tidak baik.
"Aku kasihan sama Sekretaris Hwang. Menurutku dia tidak aneh. Sue hanya terlalu banyak menekannya sementara Sekretaris Hwang tidak bisa melawan atasannya," Riri menggeleng prihatin.
"Dulu aku sempat iri dengan kehidupan Sue yang sangat mewah. Dia punya papa yang kaya, sepupunya yang tampan, dan segala yang dimilikinya. Tapi setelah dekat aku baru tahu jika materi bukanlah segalanya," ujar Luna.
Riri menatap Luna, "Kamu benar. Lebih baik hidup sederhana seperti kita. Iya kan?"
Luna mendecih, "Eey, jangan merendahkan diri begitu. Apa kabar dengan mama-mu yang artis Holywood itu?" Sindir Luna.
Riri mulai malas jika Luna kembali membahas soal mamanya.
"Dan papamu yang seorang jaksa itu."
Juga sang papa.
"Stop it!"
"Tuan Puteri yang pura-pura jadi upik abu."
Riri mendorong bahu Luna dan temannya itu malah tertawa.
"Ah!" Luna menahan tangan Riri yang terus mendorong bahunya.
"Daripada mati bosan menunggu Sue, bagaimana jika kita berenang saja?"
"Memang boleh kita masuk?" Tanya Riri dengan wajah polosnya.
"Kita telpon Sue dan katakan jika kita mau berenang," dan Luna sudah sibuk dengan ponselnya.
Riri hanya menunggu Luna yang mengetikan sesuatu di ponselnya. Chat dengan Sue Park. Lalu tak lama Luna mengatakan jika seseorang akan datang untuk mengantar mereka ke kolam renang private.
"Terkadang punya teman kaya juga harus di syukuri," kata Luna. Keduanya tertawa kecil. Tidak apa-apa kan memanfaatkan kekayaan temannya sedikit.
"Ah, sepertinya orang itu yang dimaksud," tunjuk Riri pada seorang pegawai perempuan yang datang dengan seragam menghampiri mereka.
"Temannya Nona Park?"
Riri dan Luna mengangguk bersamaan.
"Mari saya antar," katanya lembut dan sopan.
Dua gadis itu segera mengikuti langkah sang pegawai menuju dalam resort.
———
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin | My Lovely CEO [COMPLETED]
Fanfiction[M] | Completed Dia jatuh cinta pada situasi yang salah. . . Na Jaemin x Riri Choi and others :: Mature content, bijaklah memilih bacaan :: Part sudah lengkap :: Don't be silent readers