3. Sweet like vodca

38 4 0
                                    

"Ternyata benar, bidadari itu ada. Tepatnya di hadapanku."

-Kim Taehyung.

🍯💣


"Ayo kita rayakan kedatangan Lisa!" Seojoon berdiri dan mengangkat minumannya, kami pun ber- cheers ria.

"Habiskan minuman kalian, sebentar lagi bar akan di buka." Minji menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 9.30

Setelah melalui perayaan kecil- kecilan, Lisa merasa senang. Karena saat ia masuk kerja tidak pernah di sambut dengan sehangat ini, mungkin hanya di ajak berkenalan atau sekedar menukar nomer handphone. Itu pun tidak ada ucapan selamat datang.

Lisa sedikit terharu, karena hal sekecil ini berarti di hidupnya, hidup sendiri jauh dari keluarga membuat Lisa menjalani hidup dengan kesunyian, mungkin jika tidak bertemu mereka, Lisa belum merasakan euphoria seperti ini, ternyata sangat menyenangkan.

Di balik sikap mereka yang menyebalkan, tetap saja kebaikan mereka tidak akan pernah hilang, seperti Hyunseok yang ternyata ramah sekali, ataupun seperti Minji yang membantunya memasang resleting bajunya, tanpa di minta sekalipun.

Bar telah di buka. Banyak manusia yang berdatangan satu- persatu, ada yang membawa pasangan ada pula yang sendiri.

"Pssst.. Lily.. Psssttt..."

Lisa menoleh ke samping dan langsung berhadapan dengan wajah Seojoon. Lisa mendorong Seojoon cepat. "Hei! Jangan mengejutiku."

Ia terkikik kecil dan kembali ke tempatnya semula.

Lisa kembali merapikan minuman yang berada di depannya, pandanganku menerawang sekitar. Bar ini luar biasa, orang- orang disini bukan dari kalangan biasa. Seperti kemarin contohnya, solois terkenal, Rosé.

Benar- benar menakjubkan. Tetap saja aku harus waspada pada semua orang belum tentu disini orang baik hati.

Lisa mengikat rambutnya dan merapikan poninya yang sedikit berhamburan.

"Hai manis. Apa kau bidadari?" racau pria di depanku yang sudah lumayan mabuk.

Pria tersebut mengenakan kacamata serta memakai jas hitam, sepertinya seorang manager atau CEO? Dilihat dari segi wajah dia terlihat seperti manager. Aish, hentikan pikiran mu tentang orang lain Lisa.

Lisa terdiam kikuk tidak tahu ingin menjawab apa. Ia menatap yang lain juga sibuk dengan pelanggan lain, mau tak mau ia pun menanggapi pria tersebut dengan gelengan.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Lisa dengan sopan.

"Iya. Aku bertanya apa kau bidadari?" tekan pria tersebut.

Lisa terkekeh kecil, "Saya bukan bidadari tuan, saya hanya bartender biasa."

Pria tersebut mengetuk meja bar pelan, matanya menatap mata Lisa dalam. Tangannya mengelus kepala Lisa tanpa sadar. "Kau bohong. Jelas- jelas kau ini bidadari. Hah.. Ternyata benar, bidadari itu ada. Tepatnya di hadapanku."

Lisa yang terkejut dengan elusan tersebut segera menghindar, "Ah maafkan saya."

Pria tersebut mengulurkan tangan, ingin berjabat tangan dengan Lisa. Matanya tetap menatap manik mata Lisa dalam, merasa sedikit canggung. Ia pun membalas jabatan tersebut dan tersenyum kikuk. Jantungnya sudah berdegup dua kali lebih cepat.

"Boleh aku tambah vodka lagi?"

Oh jelas saja Lalisa, ia mabuk. Tentu saja racaunya tidak jelas. Jangan terbawa suasana. Tenangkan degupan jantungmu Lisa.

The swindlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang