13

107 28 4
                                    

Semenjak insiden Jaehyun yang mendengarkan gosip para teman sekelas Nara kemarin membuat dirinya semakin tak dibuat tenang. Jaehyun memang tak pernah lagi berpapasan dengan mantan kekasihnya itu. Sekeras mungkin usaha yang lelaki ini perbuat untuk tak dapat lagi berpapasan atau bahkan melihat Nara di sekolah.

Karena ia yang tak pernah lagi mau mendengarkan apa pun soal Nara, Jaehyun tak pernah tau telah terjadi sesuatu yang mengerikan pada Nara. Apa topik ini juga yang sebenarnya ingin disampaikan Mingyu kemarin kepadanya?

Tapi ... apa benar yang digosipkan mereka tentang Nara? Dan bagaimana itu bisa terjadi?

Rasa khawatir yang terus menghantui dirinya seharian penuh ini membuat ia tidak dapat beristirahat dari penatnya kegiatan sekolah. Ia sama sekali tak bisa tertidur walau sudah mencoba untuk menutup mata sedari tadi.

Jaehyun sangat ingin menemui Nara dan memastikan sendiri kondisi mantan kekasihnya itu. Mata Jaehyun pun mengarah pada jam diponsel yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kalau saja ia dan Nara masih berstatus sebagai pasangan, Jaehyun masih bisa untuk pergi menemui Nara di rumahnya sekarang. Tetapi menunggu hingga pagi pun Jaehyun tidak mampu, dia sudah terlampau khawatir dan ingin sesegera mungkin menemui Nara.

Setelah pertimbangan yang lama, Jaehyun memilih untuk menghubungi Nara melalui ponselnya saja terlebih dahulu.

Jaehyun beralih turun dari tempat tidur guna menuju ke kursi tempat ia biasa menikmati pemandangan luar rumah. Jari-jemari fokus mencari list nama yang ia tuju bermaksud guna membuka pemblokirannya pada nomor itu.

Jantung Jaehyun seketika berdegup kencang, tak dikira lelaki ini bahwa ia akan kembali menghubungi Nara—setelah sesusah itu dirinya untuk lepas dari bayang-bayang Nara.

Tanpa pikir panjang dan tidak ingin membuang banyak waktu, Jaehyun pun membuat panggilan dengan nomor tersebut. Nama yang tersimpan pada kontak ponselnya itu masih tetap tanpa ada perubahan sama sekali.

Panggilan pertama putus tanpa mendapat jawaban apa-apa dari orang yang dituju. Walau begitu tetap tidak membuat Jaehyun langsung menyerah. Lelaki ini kembali menghubungi Nara untuk yang kedua.































































































"Halo?"

"..."

"Halo, Jaehyun? Ada apa?"

"..."

Suara yang masih sama persis ini ... dapat kembali Jaehyun dengar memanggil namanya setelah sekian lama tak terdengar. Sungguh, Jaehyun sangat merindukan suara Nara ketika memanggilnya.

Hanya dengan suara ini sudah mampu membuat Jaehyun salah tingka setengah mati. Jaehyun pun menarik kedua sudut bibir ke atas. Lelaki ini kembali dapat terseyum tulus, berkat mendengar suara mantan kekasihnya ini.

"Halo, Jaehyun? Kenapa diam? Kamu ada apa telfon aku?"

Jaehyun seketika bingung. Ia yang saking terburu-buru menelpon Nara sampai tak sempat menyiapkan kata-kata untuk diberikan pada Nara. Alhasil, dia tengah kebingungan sekarang.

"Kamu iseng, ya? Yaudah aku tutup."

"Nara jang–"

Jantung Jaehyun seketika kembali berdegup kencang. Bukan, kali ini bukan sebab ia yang sedang berbunga-bunga. Melainkan sebab Jaehyun yang mendengarkan suara seorang lelaki yang terdengar berbicara bersama Nara.

"Kamu ngapain, sih?" ucap Nara, posisi ponsel yang masih tersambung pada Jaehyun.

"Kenapa, sayang?"

"Kamu kenapa kok iseng banget?! Masakanku jadi terganggu karena telepon iseng kamu nih. Ini juga kenapa belum dimatiin? Udah sana jangan ganggu dulu kamu."

Sambungan terhenti..

Ponsel Jaehyun terjatuh dari genggamannya. Disusul dengan keringat dingin yang mengalir membasahi sekujur tubuhnya.

Jaehyun tak mungkin salah. Lelaki ini yakin pada apa yang didengar telinganya. Lelaki pada ponsel itu ... bukankah suaranya sendiri?! 

Bukan, bukan. Maksud Jaehyun bukan seperti itu. Memang benar Jaehyun tengah bertelepon dengan Nara. Namun yang Jaehyun maksud ialah, seseorang yang sedang berbicara dengan Nara di rumah Nara—yang terdengar dibalik ponsel Jaehyun, itu adalah suara Jaehyun sendiri!

Jaehyun bergidik ngeri merinding.

Bagaimana bisa Jaehyun yang dalam posisi sangat sadar sedang berada di kamar—mendengar suaranya sendiri yang keberadaannya di rumah Nara?! 

"Enggak ... ini enggak mungkin.." Jaehyun mengacak frustasi rambutnya. Beberapa kali ia mencoba untuk menampar pipi juga mencubit lengannya guna memastikan bahwa ia tak sedang mengkhayal sekarang.

"Nara ... lagi sama gua ... di rumahnya. Sedangkan gua ... ada di sini."



















































































Jaehyun bergegas mengambil ponsel yang terjatuh di bawah kemudian menuju tempat di mana dompet dan kunci mobil ia letakan. Lelaki ini berlari menuju mobil untuk segera berangkat menemui Nara, sesaat setelah dia mengambil pisau tajam yang selama ini disimpan jikalau sewaktu-waktu dibutuhkan. Dan ini lah di rasa waktu yang tepat menggunakan barang ini.
























HIIII! It's been a while! Happy reading dannnn yuk yuk komen votee! Thankyouu sooo much><

Red Dresses : Jaehyun ft JihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang