Dapat salam manis dari Nara Kim untuk pembaca setia Red Dresses (yang akan datang xixi)🤍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyun terlonjak kaget dengan napas hosah serta keringat keluar membasahi wajah. Jaehyun memegangi kepala dan juga dada secara bergantian. Dirasa tidak ada lagi rasa sakit yang luar biasa itu berada dalam dirinya—bersyukur lega.
"Jaehyun?"
Lelaki yang dipanggil namanya ini, menoleh–mendapati sobat karibnya sedang duduk tepat di sebelah ranjang tempat ia tertidur.
Tunggu dulu, tertidur?
"Gimana keadaan lo? Ada yang masih sakit? Kalau iya gue mau panggil dokter sekarang juga." Mingyu bertanya serius.
"Gue kenapa?" setelah melihat sekeliling, Jaehyun mendapati dirinya di rumah sakit terdekat dari sekolah. Dan hanya Mingyu yang menemani Jaehyun.
"Lo gak ingat emang?" mendapati Jaehyun yang hanya terdiam membuat Mingyu menghela napas secara kasar. "Lo ditemukan pingsan di kamar mandi sekolah. Jungkook yang nemuin lo udah terkapar kayak orang mati."
"Hah apa?!" Jaehyun mengerutkan keningnya.
Alis Mingyu terangkat.
"Lo bilang tadi gue ditemukan di kamar mandi? Serius?"
"Iya. Anak-anak juga pada sempat lihat lo masuk kamar mandi sebelum pingsan," jelas Mingyu. "Lagian lo kenapa, sih? Gak biasa banget kok bisa pingsan? Kayak cewek aja!"
Jaehyun tidak menghiraukan kelanjutan omongan Mingyu, yang hanya Jaehyun cerna adalah bahwa dirinya yang ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi sekolah.
Kamar mandi sekolah?
Bagaimana bisa?
"Woi!" teguran Mingyu membuat Jaehyun kembali tersadar dari lamunan. "Jawab bego pertanyaan gue tadi. Lo kenapa bisa pingsan?"
Jaehyun menggeleng pasrah. "Gue udah enggak ingat betul penyebabnya. Yang gue tau, jantung dan kepala gue yang tiba-tiba sakit," jawabnya. "Tapi gue masih ingat banget kalau ... tempat terakhir yang gue datangi bukan toilet sekolah, Gyu."
Mingyu kembali dibuat kebingungan oleh pernyataan Jaehyun. "Maksud lo?"
"Gue bukan pingsan di toilet, tapi gue pingsan di lorong sepi lantai empat," ujarannya dengan penuh keyakinan.
"Dan ada Nara bersama gue," lanjut Jaehyun.
"Apa? Nara?" nama yang disebutkan ulang oleh Mingyu tersebut mendapat anggukan kepala dari Jaehyun. "Lo sama Nara di lorong itu? Ngapain?"
"Lo gak perlu tau masalah itu. Yang terpenting sekarang, lo tau di mana Nara?" Jaehyun menatap serius Mingyu.
Bahkan di saat keadaan Jaehyun yang baru saja membaik, ia tetap kembali memusingkan Nara.
