9

103 23 8
                                    

"Nara."

"Nara."

"Nara."

"NARA!"

Perempuan berambut panjang ini seketika tersadar dari lamunan–mendengar namanya diteriaki oleh seseorang. Nara sampai memutar tubuh hingga tiga kali namun tidak mendapati seseorang itu.

Tetapi ... tidak ada yang sedang bersamanya, Nara hanya sendirian di tempat ini.

Apa Nara hanya halusinasi? 

Namun mana mungkin, sih? Teriakan itu terdengar sangat nyata!

Daripada pusing memikirkan dan akan membuat ia kembali merinding, Nara segera melanjutkan langkahnya dengan kecepatan penuh.

Seusai berganti pakaian, Nara ingin segera pulang ke rumah guna beristirahat. Badan Nara terasa sangat sakit seperti menerima banyak pukulan. Sudah Nara cek, tidak terdapat tanda memar satu pun dibadannya. Rasa sakit ini tiba-tiba muncul tanpa Nara ketahui asalnya.

Rasa sakit ini muncul setelah Jaehyun pergi begitu saja meninggalkan dia yang terdiam kaku ketakutan.
















"Kamu kenapa di sini, sayang?!"

Sungguh, Nara sangat terkejut! Didapatinya, Jaehyun sudah berada di hadapan ia sekarang.

Jaehyun menarik Nara ke dalam pelukannya–membuat keterkejutan Nara bertambah. "Kenapa? kaget? Aku buat kamu kaget, ya? Maaf, sayang. Aku minta maaf," ujarnya sembari mengelus pundak Nara. Terlihat jelas dari nada bicara dan raut wajah–seberapa cemas Jaehyun sekarang.    

Aneh. Nara merasa nyaman dan aman berada dipelukan Jaehyun. Tidak seperti saat bersama Jaehyun semasa di UKS. Jaehyun yang itu ... membuat ia ketakutan, berbeda sangat jauh dengan Jaehyun yang tengah memeluk dirinya. Nara pun membalas tak kalah erat pelukan Jaehyun.

Nara sangat merindukan perlakuan manis Jaehyun ini kepada dirinya.

"Kamu masih sakit, kan? Ayo kita ke dokter, ya?" tanya Jaehyun, posisi masih berpelukan walau sudah melewati beberapa menit. 

"Enggak, aku udah baik, kok. Kita enggak perlu ke dokter," jawab Nara dengan perasaan tenang. Kini, tidak ada rasa takut itu lagi.

"Yakin kamu?"

Nara mengangguk, "Iya, Jaehyun. Aku hanya ingin pulang sekarang."

Jaehyun melepas lembut pelukannya. Kedua tangan dinaikkan ke rambut lurus Nara guna mengelus. "Aku minta maaf karena enggak bisa jaga kamu di UKS. Aku tadi ada ujian dan enggak bisa kalau tidak hadir," ucap Jaehyun, menyesal. "Aku benar-benar minta maaf, Nara. Tolong maafin aku, ya?"

Nara diam mencerna ucapan Jaehyun. Dirinya kini kembali mengingat sewaktu di UKS, yang terjadi belum lama ini–hanya 40 menit berlalu. 

Sembari tersenyum Nara menjawab, "Iya, enggak apa-apa."






"Ada lagi.."

"Apa?"

"Hubungan kita tetap baik. Yang terjadi saat tadi ... anggap tidak pernah ada. Ya?"

"Iya, Jaehyun."     

"Dan kamu, harus selalu mendengarku!"

"..iya, Jaehyun."






"Nara?" Suara Jaehyun menyadarkan Nara yang terhayut dalam pikiran. "Kamu melamun lagi. Yakin enggak mau ke dokter, hm?"

Nara menghembuskan kasar napasnya. "Aku mau pulang, Jaehyun," jawabnya dengan lembut.

Red Dresses : Jaehyun ft JihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang