5

118 25 3
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Semoga ibadah puasa tahun ini diterima Allah SWT, aamiin. Semangat puasaa!

























































Ketukan pintu utama kembali terdengar. Nara yang mengetahui pasti siapa seseorang itu, tetap mengabaikan. Sudah lebih dari tiga jam Jaehyun tak meninggalkan rumah Nara, tak ada bosan dan lelahnya ia untuk terus-menerus memanggil pemilik rumah ini. Walau sudah Nara abaikan berulang kali, Jaehyun kekeuh untuk tetap di tempatnya. 

46 unread message from J.<33

106 missed calls from J.<33

60 direct message from Jjaehyun.j

J.<33

Sayang, aku minta maaf. Tolong keluar rumah dulu, aku tunggu di depan ya.

Nara menghembuskan kasar napasnya. Hatinya kian luluh sebab membaca pesan terakhir Jaehyun yang baru ia baca dari tampilan lockscreen ponselnya. Nara sangat tak tega mencueki Jaehyun seperti ini terus.

Lagian pun sekarang ... sudah tepat empat jam berlalu, yang artinya sudah selama itu Jaehyun menunggu. Jaehyun apa tidak kelelahan? Apa dia juga belum makan? Nara sungguh merasa ganjal pada hatinya.

Setelah insiden Nara yang pergi menjauhi Jaehyun, ia menuju kamar mandi guna menangis meluapkan semua yang dirasakan. Nara sakit.. bingung dan kecewa. Sakit hati atas perkataan yang Jaehyun lontarkan.
Bentakan yang tidak bisa Nara terima, malah Jaehyun berikan untuknya. Padahal ... Jaehyun tau akan hal itu.

Nara paham betul emosi yang tak terkendali menyebabkan Jaehyun seperti tadi. Namun ... kenapa permintaannya menjadi labil sekarang?

Malam kemarin, Jaehyun ingin Nara memakai gaun merah. Tapi esok saat sudah Nara kabulkan ... kenapa Jaehyun menjadi marah besar? 

Dan yang membuat Nara sangat kecewa ... Jaehyun bahkan tidak ingin mendengarkan dahulu penjelasannya. Dia langsung datang kepada Nara dan membawanya secara kasar ke lorong itu.

Apa sudah cukup balasan yang Jaehyun terima? Apa haruskan Nara maafkan Jaehyun sekarang?









































































Di lain tempat, Jaehyun sudah sangat kelelahan. Keram di kaki, rasa kantuk dimata dan perut yang tak kunjung diam mengeluarkan suara—tepatnya lambung Jaehyun yang berkeluh—bercampur aduk dalam tubuh.

Pagi tadi Jaehyun hanya sarapan sedikit. Padahal sudah disiapkan banyak makanan oleh Mama Jung tetapi Jaehyun malah mengabaikan. Dan lihatlah sekarang ... penyesalan kini ia rasakan. 

Setidaknya, kan, dengan sarapan yang banyak akan membuat perut Jaehyun tak memberontak seperti sekarang ini. Huh. Sudah dimarahi Nara, pun ditambah pula kelaparan yang harus ditahan.

Jaehyun takut ketika ia pergi untuk membeli makanan, saat itu juga Nara membukakan pintu untuknya. Dan kalau Jaehyun tidak ada, Nara akan menganggap Jaehyun tak memegang janji menunggu Nara sampai dia keluar dari rumah. Setelah tidak didapatnya Nara di sekolah, Jaehyun bergegas menuju rumah Nara tanpa memikirkan keadaan diri kedepannya.

"Jaehyun."

Lelaki yang kini berposisi duduk meluruskan kedua kaki dengan badan disandarkan ke dinding—terkejut bukan main. Dia dengan sigap memposisikan tubuh setara dengan Nara. 

"Ya, Nara?" Jaehyun tersenyum begitu senang. "Akhirnya kamu keluar juga."

Nara menatap serius pemandangan di depannya. Penampilan Jaehyun terlihat sangat tidak baik. Rambut acak-acakan, masih menggunakan seragam sekolah dan muka terlihat pucat. Tepat pukul 18.06, Nara memutuskan untuk menemui Jaehyun. Ya ... Nara tak bisa lagi menahan, Nara akhirnya memaafkan Jaehyun.

"Kamu mau ngomong apa?"

"Aku ... aku minta maaf, Nara. Aku ... minta maaf," jawab Jaehyun, menatap tepat pelupuk mata Nara. "Aku mohon maafin aku. Aku benar-benar enggak sengaja, aku enggak bisa tahan emosiku. Aku minta maaf."

Ketulusan. Penyesalan. Nara dapat melihat itu semua dari sorot mata Jaehyun. 

"Aku ... maafin kamu. Kamu udah aku maafin kok." Nara tersenyum sebagai upaya penenang. Agar Jaehyun percaya bahwa Nara sudah memaafkannya. "Kamu udah makan? Pasti belum, kan. Ayo makan bareng aku di dalam."

Senyuman Jaehyun semakin melebar. Rasa lelah yang ia rasakan seketika hilang. Jaehyun langsung menarik Nara ke dalam pelukannya. Tidak ada penolakan dari Nara—membuat Jaehyun mengeratkan kedua lengan yang ia kunci. Jaehyun sangat merindukan Naranya.

"I love you so much, Nara. Makasih mau maafin aku. Aku janji enggak akan gitu lagi."

"Iya, Jaehyun."



Nara seketika lupa ingin membahas Jaehyun yang meminta untuk ia mengenakan gaun merah kemarin malam.


























Nara in Red Dresses.💃

💃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Red Dresses : Jaehyun ft JihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang