°•°DEUX CÔTÉS10°•°

2.6K 388 51
                                    

.

.

.

.

Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, dan mobil yang berisi Juyeon dan anggota yang lain baru sampai di sebuah rumah tua. Banyak sekali pria berbadan besar yang memakai pakaian serba hitam mengelilingi rumah itu.

"Kalian urus mereka, biar nanti saya masuk ke dalam." Perintah Juyeon yang langsung di patuhi semua nya.

Pertarungan tidak bisa di hindari, seluruh anggota yang bersama Juyeon bertarung dengan para pria berbaju hitam tadi.

Di tengah pertarungan antara anggota nya dan musuh, diam-diam Juyeon menyelinap masuk ke dalam. Ternyata di dalam penjagaan tidak seketat di luar, walau Juyeon harus melawan beberapa orang ia berhasil masuk semakin dalam.

Juyeon menatap pintu besar di depan nya. Senyum miring tercipta di wajah tampan nya.

Pintu besar itu terbuka dengan sendiri nya, memperlihatkan seisi ruangan dan juga seorang pria yang sedang duduk di sebuah sofa.

Juyeon melangkah masuk ke dalam, hingga langkah nya berhenti tak jauh dari pria itu.

"Selamat datang Lee Juyeon." Ucap nya lalu tersenyum miring.

Juyeon menatap tajam pria di hadapan nya. "Aku tidak ingin berkelahi, jadi aku akan meminta dengan baik-baik. Tolong ikut dengan ku ke kantor, Choi Seungyoun." Ucap Juyeon tanpa melepas pandangan nya dari Seungyoun.

Seungyoun meledakan tawa nya. "Permintaan mu, di tolak." Jawab nya.

"Sekali lagi, aku minta kau untuk ikut dengan ku ke kantor." Ucap Juyeon lagi.

Kedua nya saling menatap dengan tatapan membunuh.

"Sekali lagi, permintaan mu di tolak."

DOR!

Satu tembakan Seungyoun lepaskan dan berhasil mengenai bahu kiri Juyeon.

"Shit!"

Juyeon memarik pelatuk pistol nya dan mengarahkan nya kepada Seungyoun.

DOR!

Seungyoun tertawa saat ia berhasil menghindar. "Lemah." Ejek nya pada Juyeon.

Juyeon mengeraskan rahang, ia kembali melawan Seungyoun dan berakhir dengan pertarungan kedua nya.

Satu lawan satu.

Sebenarnya itu adalah hal yang mudah, mengingat kemampuan nya dalam bertarung sangat bagus. Tapi luka di bahu nya mengeluarkan banyak darah, dan itu membuat nya merasa lemah.

BUGH!

Satu pukulan kembali mengenai wajah Juyeon. Seungyoun tersenyum menang melihat Juyeon yang tersungkur ke lantai.

Seungyoun melipat kedua tangan nya di dada, sambil menatap Juyeon dengan tatapan meremehkan.

"Serahkan kepemimpinan Black Dragon pada ku!"

Juyeon sambil memegangi bahu nya berdiri dan tertawa. "Sayang sekali, Black Dragon sudah bukan di bawah kepemimpinan ku lagi! Lagipula kau tak pantas memimpin nya, Black Dragon bukan organisasi yang melakukan hal ilegal seperti organisasi mu." Balas Juyeon tersenyum miring.

Seungyoun mengepalkan tangan nya, bagaimana bisa ia tidak tahu kalau Black Dragon tidak di pimpin Juyeon lagi.

"Katakan padaku, siapa pemimpin nya sekarang!" Seungyoun mengacungkan pistol nya lagi pada Juyeon.

"Kalau aku tidak mau memberitahu bagaimana?" Seungyoun tersenyum miring.

Ia meraih ponsel nya di meja dan menghubungi seseorang.

"Masuk lah." Ucap Seungyoun pada seseorang di seberang sana dan langsung memutus panggilan.

Juyeon bingung, tak mengerti apa yang di lakukan Seungyoun. Sampai suara pintu terbuka mengalihkan perhatian nya.

Mata Juyeon membola saat melihat Hyunjae dalam keadaan tak sadarkan diri dan terikat di bawa oleh dua orang suruhan Seungyoun dan di letakan begitu saja di lantai yang dingin.

Juyeon ingin menghampiri Hyunjae namun gerakan terhenti saat Seungyoun memperingatkan nya agar tidak mendekati Hyunjae jika ingin nyawa pria cantik itu selamat. Sebelum memberitahu pemimpin Black Dragon yang sekarang.

"Masih tidak ingin memberitahu ku?" Seungyoun mendekati Hyunjae. Mengusap pipi Hyunjae dengan ibu jari nya.

"JANGAN MENYENTUHNYA!!" Murka Juyeon, wajah nya memerah karena amarah.

"Ups, maaf tapi dia terlalu cantik dan sayang jika di diamkan." Balas Seungyoun dan malah semakin berani menyentuh Hyunjae.

Juyeon berjalan semakin mendekat pada Seungyoun. Menarik baju pria Choi itu dan memukul nya habis-habisan.

Seungyoun melepaskan tangan Juyeon dari baju nya. "Katakan padaku, sebelum aku berbuat hal buruk pada nya."

"Tidak a--"

"Juyeon hyung." Ucapan Juyeon terhenti saat mendengar suara Hyunjae.

Juyeon berbalik ingin menghampiri Hyunjae, namun diri nya terjatuh ke lantai saat satu tembakan berhasil mengenai kaki nya. Diri nya sudah lelah dan jika memaksakan diri nya bisa-bisa Joel akan terbangun.

Seungyoung memanggil anak buah nya dan menyuruh mereka membawa Hyunjae pergi.

Hyunjae yang dalam keadaan terikat memberontak sambil menangis menatap Juyeon yang sudah berlumuran darah.

"JUYEON HYUNG! HIKSS...LEPASKAN AKU!!" Teriak Hyunjae.

Juyeon menahan tangis nya, ia meminta maaf karena tidak bisa menjaga Hyunjae.

"JUYEON HYUNG, HIKSS..." Teriakan Hyunjae dan tangisan pria cantik itu sangat menyayat hati nya.

Seungyoun berjongkok dihadapan Juyeon. "Kenapa diam? Kau sudah berada di batas peralihan diri mu dan bocah itu?" Ledek Seungyoun

Juyeon hanya diam, ia harus mengistirahatkan diri nya walau sebentar.

"Brengsek kau!"

DOR!

°•°

note : cerita nya disini black dragon itu sebuah organisasi di bawah pemerintah dengan anggota yang sangat banyak, biasa nya black dragon yang mengurus jual beli senjata untuk negara dan juga biasa memberantas organisasi atau apapun yang membahaya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

note : cerita nya disini black dragon itu sebuah organisasi di bawah pemerintah dengan anggota yang sangat banyak, biasa nya black dragon yang mengurus jual beli senjata untuk negara dan juga biasa memberantas organisasi atau apapun yang membahayakan negara. dan juyeon dulu nya adalah pemimpin black dragon.

kalau masih kurang jelas mungkin di next chap akan aku jelasin lagi. oh ya, aku mau minta maaf kalau cerita nya kurang baik dalam penulisan, alur, banyak typo atau apapun☺

DEUX CÔTÉS °•° ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang