°•°DEUX CÔTÉS12°•°

2.6K 387 31
                                    

.

.

.

.

Setelah insiden penangkapan Choi Seungyoun, sekarang pria itu sudah di tahan dan mendekam di balik jeruji besi. Juyeon yang saat itu mendapat luka tembak pada bahu nya juga sudah di bawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Apalagi Juyeon kehilangan banyak darah dan membutuhkan donor darah secepatnya. Beruntung di rumah sakit itu golongan darah yang cocok dengan Juyeon tersedia sehingga mereka tidak harus bersusah payah untuk mencari nya lebih dulu.

Sudah sejak 3 jam lalu Juyeon di pindahkan ke ruang rawat pasien. Hyunjae sama sekali tidak beranjak dari duduk nya kursi samping ranjang pasien. Pria cantik itu dengan setia duduk disana menunggu pria tampan dihadapan nya membuka mata dan tersenyum manis pada nya.

Hyunjae mengusap kepala Juyeon dengan lembut, tangis nya sudah berhenti saat dokter mengatakan kalau Juyeon baik-baik saja. Kecuali tangan nya yang terkena tembak belum bisa banyak bergerak.

Younghoon yang berada di sofa hanya bisa menatap kedua nya dengan senyum tipis di wajah tampan bak pangeran milik nya. Ia jadi teringat pada sang kekasih mirip jerapah nya yang sedang berada di luar negeri untuk melanjutkan pendidikan. Huh.. memikirkan nya membuat ia sangat merindukan jerapah manis nya itu.

Younghoon bangkit dari duduk nya, lalu berjalan ke samping Hyunjae. "Hyunjae, kau harus makan. Katakan padaku kau ingin apa biar aku belikan." Ucap Younghoon pada Hyunjae yang tidak berpaling sedikit pun dari Juyeon.

"Aku tidak lapar." Jawab nya singkat.

Younghoon menghela napas, "Kau tidak boleh seperti itu Hyunjae. Apa jadi nya jika Juyeon sadar dan melihat mu yang lemah? Juyeon pasti sedih. Dan lagi, kau harus punya banyak tenaga untuk merawat nya kan."

Hyunjae diam, dan akhir nya mengangguk. Younghoon tersenyum kecil, "Baiklah, aku akan beli makanan dulu. Kau ingin apa?"

"Apapun akan ku makan."

"Di dekat sini ada penjual makanan sapi kau mau?"

"AKU BUKAN SAPI!!" Kesal Hyunjae, menatap tajam Younghoon.

"Tapi postur tubuh mu seperti sapi." Ucap Younghoon kemudian segera berlari sambil tertawa saat Hyunjae berdiri dan bersiap memukul nya.

°•°

Younghoon melajukan mobil nya menuju restoran terdekat. Selang 10 menit kemudian mobil nya berhenti di sebuah restoran, segera ia turun dari mobil dan masuk kedalam.

Younghoon memesan makanan dan menunggu di salah satu meja. Sambil menunggu ia berbalas pesan dengan kekasih nya.

|Kau sudah makan? Jangan sampai telat makan! Kau bisa sakit nanti!

|Iya sayang, ini baru saja aku akan makan

|Bagus Mr.Kim

|Aku merindukan mu Mrs. Kim, cepat lah pulang

|ㅋㅋㅋ Aku tak percaya kau merindukan ku. Kau pasti sudah punya pengganti ku kan?! Jujur saja!

|Jangan mengada-ngada sayang, bahkan aku tak bisa barang sedetik untuk tidak memikirkan mu, bagaimana bisa aku berpaling dari mu.

|Kau membuat ku mual.

|Kau hamil? Tapi kita sudah lama tidak berhubungan kan. Jadi itu anak siapa?

|Bukan hamil bodoh! Aku mual membaca kalimat menggelikan mu itu!

|ㅋㅋㅋ Menggelikan? Bukan kah kau suka?

|Sejujurnya iya

|Jadi, kapan kau pulang?

|Aku bahkan sudah berada di belakang mu sekarang.

Younghoon terdiam, mencerna pesan dari sang kekasih di ponsel.

Belakang. Itu berarti

Hap

"Do you miss me, Mr.Kim?" Suara yang Younghoon rindukan, ia menoleh ke samping saat seseorang memeluk nya dari belakang.

Changmin tersenyum dengan sangat manis pada nya.

Younghoon senang bukan main, ia berdiri dan langsung memeluk kekasih nya itu erat. Menciumi wajah manis Changmin, tak peduli dengan orang yang menatap mereka berdua di sekitar.

Chnagmin melepaskan diri dari pelukan Younghoon. Ia menangkup wajah tampan kekasih nya itu dan mencubit gemas pipi Younghoon.

"Sakit sayang." Younghoon merajuk.

"Kita di tempat umum! Jangan seperti itu!" Omel Changmin, Younghoon memgangguk.

"Eumm.. permisi tuan. Ini pesanan anda." Seorang pelayan datang membawa pesanan Younghoon.

Younghoon mengambil nya dan mengucapkan terimakasih. Pelayan itu mengangguk dan kembali bekerja.

"Sayang, ikut aku ya."

"Kemana?"

"Ke rumah sakit, nanti akan aku jelaskan."

Changmin hanya bisa menurut, ia menggandeng tangan Younghoon dn berjalan beriringan dengan kekasih tampan nya itu keluar dari restoran.

°•°

Younghoon bersama Changmin masuk ke dalam ruangan Juyeon. Disana Hyunjae ternyata ketiduran dengan tangan yang masih berada di kepala Juyeon.

Changmin menatap Younghoon, seolah bertanya maksud semua nya. Younghoon menuntun Changmin untuk duduk di sofa dan mulai menjelaskan semua nya.

Changmin tidak dapat menyembunyikam keterkejutan nya. "Jadi, kau pemimpin Black Dragon sekarang?" Younghoon mengangguk.

"Ya, walau belum ada peresmian. Tapi Juyeon sudah menyerahkan nya pada ku." Changmin memeluk Younghoon erat, membenamkan wajah nya di dada bidang Younghoon.

Younghoon yang mengerti kalau kekasih manis nya itu khawatir mengelus kepala Changmin dengan lembut.

"Kau harus berhati-hati. Jangan sampai terluka."

"Pasti sayang. Tapi mungkin akan ada sedikit bekas luka nanti."

"Setidaknya jangan mati."

"Tidak akan. Kalau aku mati, siapa yang akan menikahi mu nanti. Mereka tidak akan tahan dengan suara mu itu."

"Ish.. kau ini! Tapi benar, hanya kau yang tahan dengan ku."

°•°

note : bbangkyu dulu ya, jujae nya di simpen dulu😁 juyeon nya juga gapapkan😁kalau sanggup besok aku up lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

note : bbangkyu dulu ya, jujae nya di simpen dulu😁 juyeon nya juga gapapkan😁kalau sanggup besok aku up lagi. ga janji ya✌
oh ya, jangan lupa cek story baru ku ya😉dan tinggalkan jejak.

DEUX CÔTÉS °•° ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang