°•°DEUX CÔTÉS3°•°

3.4K 477 46
                                    

.

.

.

.

Juyeon berjalan menuruni tangga dengan tangan yang sedang mengeringkan rambut nya menggunakan handuk kecil. Hyunjae yang tak sengaja lewat karena baru saja dari luar, terpesona akan ketampanan Juyeon. Air yang mengalir di leher Juyeon menambah nilai seksi di mata Hyunjae.

Hyunjae menelan ludah nya saat langkah Juyeon semakin dekat. Ia memegang dada nya, jantung kembali berdetak dengan cepat.

"Hyunjae, are you okay?" Tanya Juyeon saat sudah berada di hadapan pria cantik yang merupakan asisten pribadi nya itu.

Hyunjae masih diam, Juyeon menguncang pelan tubuh Hyunjae dan berhasil menyadarkan pria itu.

"Eoh! Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" Jawab Hyunjae tak sinkron dengan pertanyaan Juyeon.

Juyeon menggeleng kecil, "Tidak, aku tanya apa kau baik-baik saja? Kenapa melamun disini?" Tanya Juyeon lagi.

Hyunjae menunduk malu, ingat jika dia melamun karena mengagumi sosok tampan di hadapan nya ini.

"Tidak apa-apa tuan." Jawab nya pelan.

"Ish.. memalukan sekali sih kau Hyunjae." Inner pria cantik itu merutuki diri nya sendiri.

Juyeon terkekeh pelan melihat rona merah di wajah Hyunjae.

"Ya sudah, ayo kita makan. Nanti makanan nya dingin." Ajak Juyeon merangkul bahu sempit Hyunjae.

Hyunjae?

Pria cantik itu menahan napas nya mendapat perlakuan tiba-tiba seperti itu dari Juyeon.

Sampai di meja makan, kedua nya duduk saling berhadapan. Hyunjae dengan telaten menyiapkan nasi dan lauk di piring untuk Juyeon, baru setelah itu untuk nya.

Kedua nya makan dengan tenang tanpa obrolan sedikit pun.

Tak berapa lama kemudian mereka selesai. Hyunjae berdiri berniat merapikan dan mencuci piring harus kembali duduk saat Juyeon mengatakan ingin berbicara pada nya.

"Aku ingin bertanya pada mu." Juyeon memulai obrolan.

Hyunjae mengangguk, "Silakan tuan."

Juyeon berdecak, lagi-lagi Hyunjae memanggil nya tuan.

"Sudah aku bilang jangan memanggil ku tuan." Ucap nya tegas, Hyunjae menunduk dan mengangguk kecil.

"Maaf, saya lupa."

"Baiklah tidak apa."

Juyeon menarik napas dan membuang nya. "Apa benar kau di usir dari tempat tinggal mu sebelum nya?" Tanya Juyeon.

"Dia pasti tau dari Younghoon." Inner Hyunjae.

Pria cantik itu mengangguk kan kepala tanda membenarkan pertanyaan Juyeon.

"Kau masih memiliki keluarga? Maksud nya ayah dan ibu?" Tanya nya lagi.

"Saya--"

"Tatap aku! Aku tidak suka ketika sedang berbicara dan lawan bicara ku tak menatap ku." Perintah Juyeon tak menerima bantahan.

Hyunjae dengan gugup mengangkat wajah cantik nya. Mata indah nya menatap tepat mata Juyeon yang selalu terasa mengintimidasi nya.

"Lanjutkan."

"Masih hyung, semua keluarga ku berada di desa. Aku merantau ke kota dengan niat merubah nasib tapi nyata nya sungguh membuat ku sakit. Sangat susah sekali hidup di kota besar ini, sebelum nya aku juga bekerja tapi tempat bekerja ku bangkrut dan aku tidak mempunyai pekerjaan lagi. Sampai akhir nya aku di usir dari kos karena belum membayar sewa selama 3 bulan, dan setelah itu aku bertemu dengan teman mu yang bernama Younghoon dan menawari ku pekerjaan dan tentu saja aku langsung menerima nya." Cerita Hyunjae panjang, Juyeon mendengarkan nya baik-baik dan sekarang ia mengerti bagaimana kehidupan asisten nya itu.

DEUX CÔTÉS °•° ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang