Fase remaja adalah dimana konflik berseteru dengan sebab. Hal itu menjadi percampuran yang tragis. Dilema menjadi beban pikiran remaja.
Ketika kita beranjak menuju orang yang lebih dewasa, hal itu akan Hadir berbagai macam persoalan -persoalan bahkan masalah yang sangat rumit untuk dipecahkan kembali. Hingga hal itu ter pautkan dengan keinginan kita dan keinginan orang tua kita? Entah dalam soal karier, pendidikan, bahkan jodoh. Hal yang sulit yang pernah di temukan pada saat kita beranjak. Pernah ga si? Terlintas di pikiran kita ini sering banget debat soal masa depan? Tetapi justru hal itu tidak terlintas di pikiran ku. Hal itu menjadi hak pribadi.
Saya pribadi, mempunyai keinginan yang didalamnya berbeda dengan orang tua. Mereka ingin itu, sedangkan aku ingin ini. Tak sejalan dengan kita. Namun saya sendiri mempunyai hak dan kewajiban untuk tetap mempertahankan keinginan saya, tapi saya juga berusaha untuk tetap menjalankan apa yang mereka mau. Karena semua itu ada hal yang terbaik untuk masa depan kita nanti. Mereka hanya ingin yang terbaik untuk kita, namun penangkapan kita dalam hal itu, justru membuat beban pikiran kita dan merasa pasrah akan kejadian itu. Namun, saya justru akan bangkit! Saya akan buktikan kepada orang tua saya, bahwa saya juga mampu memilih hak untuk melangkah kearah yang dituju. Hal itu, justru membuat ku merasa kan termotivasi, termotivasi akan hadir nya persoalan ini. Persoalan yang menjadi debat bagi pemikiran orang lain.
Jika menganggap itu permasalahan, itu tandanya kamu salah! Kamu salah besar. Buat ku itu menjadi hal untuk membuka seberapa besar kedewasaan kita saat itu. Berapa besar keyakinan kita dalam memilih keinginan untuk masa depan yang membuat orang tua saya percaya dengan saya.
Awalnya saya juga berpikiran sama seperti seseorang, ia mengalami hal yang sama denganku. Namun ia berpikir ini adalah perdebatan yang akan menjerumuskan menjadi orang yang tidak baik. Tidak baik dalam artian ini yaitu sebuah tekad yang ingin melawan sebuah prinsipnya. Mereka dilema, bahkan mereka bingung. Bingung membuat orang tidak bisa berpikir dengan lurus, karena bayangan itu akan terus lewat dan ter angan dibenak pikiran mereka. Yang ada di pikiran kita adalah, bahwa semua orang memiliki prinsip dimana prinsip semua orang berhak untuk memilih hak masa depan. Tanpa bantuan dari seseorang pun.
Dilema soal pendidikan? Ketika kita ingin memilih pendidikan ke A namun orang tua menyarankan agar kita pindah kependidikan yang B. Pada saat remaja ini, adalah hal yang masih dalam pegangan orang tua, dan masih menuntunnya mengikuti arahannya. Namun, pada saat dewasa. Hal itu berubah, ia mulai mempunyai hak pilih , akan ke mana ia mau. Saat perdebatan itu akan terjadi, mereka lah memang ingin menunjukkan yang terbaik untuk kita dan untuk mereka. Bukan mereka egois dan bukan kemauan mereka. Itu semua bisa jadi atas takdir yang melalui perantara dari keduanya. Sampai akhirnya kita mengikuti apa yang mereka inginkan. Saat itu juga, akan tahu mengapa mereka seperti itu? Dan apa yang baik untuk kita. Waktu demi waktu, hal itu menunjukkan perlahan demi perlahan. Bahwa ada sesuatu yang akan terjadi lebih baik dari sebelumnya.
Dilema soal karier? Ataupun perjodohan itu tidak ada bedanya Seperti persoalan yang sudah dijelaskan saya barusan. Namun, bukan berarti kita tidak mempunyai hak. Kita mempunyai hak, dan kita mempunyai masa depan tersendiri.
Bersyukur lah, mereka memberikan sebuah bukti. Mereka mengharapkan masa depan kita yang terbaik. Mereka rela melakukan dan berkorban segala hal untuk kita dan masa depan. Mereka mengajar kan seperti apa yang mereka lakukan dimasa kehidupan nya. Kehidupan yang sederhana dan banyak hikmah yang bisa didapatkan.
"Dilema akan membuat mu bingung
Dilema akan membuat beban
Maka
Diam lah dan lakukan sesuatu untuk masa depan
Lakukan apa yang kita bisa, dan jangan paksakan bila tidak bisa "Gimana kabar nya? Baik? Alhamdulillah:)
Jangan lupa follow, vote dan komen ya❤
Dan jangan lupa bersyukur dan terus bersyukur oke🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja dan impian
No FicciónRemaja dan impian yang melalui tahap begitu lambat. Namun ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk merubahnya menjadi lebih maksimal lagi. Dan dia harus bisa buktikan kepadanya bahwa dia bisa seperti apa yang dia impikan kepada mereka.