The Bad Boy Stole My Underwear (BTS Jungkook FF)

chapter 27

■Hyerim's POV■

"Kwon Hyerim?"

Yoongi dan aku berhenti di tempat dengan bersamaan. Terdengar bunyi sepatu heels mendekati kami. Aku dan Yoongi kembalu memutar langkah kami.

"Benar kau, Kwon Hyerim?"

Seorang wanita yang kira-kira berumur 30 tahun dari wajahnya menghampiri kami dan ia melihat nametagku.

Plakkk

Yoongi terkaget dan langsung berdiri di depanku seperti melindungiku.
Ya... sebuah tamparan mendarat di wajahku.

"Dengar baik-baik, jangan pernah kau mendekati anakku lagi! Kau tahukan? Jeon Jungkook anakku akan bertunangan dengan Cha Songjoo. Jadi jangan kau berani-beraninya mendekati Jungkook."

Aku langsung menangis sangat deras. Aku tidak tahu kalau Jungkook dan Songjoo akan bertunangan.

"Nona... tapi anakmu lah yang menjalin hubungan dengan Hyerim. Ah! Perasaan itu juga tidak bisa dipaksakan lho, nona." Ujar Yoongi.

Mama-nya Jungkook tidak bisa berkata apa-apa. Ia terdiam sejenak dengan matanya yang terlihat kesal.

"Kau..."

Mama Jungkook menunjuk wajah Yoongi dengan sangat dekat.

"Ada hubungan apa dengan Hyerim? Apakah kau pacar keduanya?" Lanjutnya.

Yoongi hanya tertawa sedikit. Dia menatap mama Jungkook dengan tajam.

"Nona, kau harus tahu. Tanganku ini sangat bandal dan tidak peduli entah itu perempuan atau laki-laki. Jadi hati-hatilah kalau berbicara." Ucap Yoongi.

"Kau berani memukul orangtua? Cih!Dasar anak tidak tahu diri. Kau tidak pernah diajarkan sopan santun ya?"

Yoongi mulai mengangkat tangannya dengan kesal tetapi aku langsung menahannya.

"Hajima...hiks." ujarku.

Yoongi mengepalkan tangannya dengan keras.

"Kau tidak berani memukulku? Haha. Dasar anak jaman sekarang. Omong kosong adalah keahliannya. Baiklah, aku harus segera pergi. Dan Kwon Hyerim... ingat kata-kataku."

Mama Jungkook pergi dari hadapan kami. Dia tidak berjalan kaki tentunya. Ia menaiki mobil yang sama seperti Jungkook.

"Apa kau baik-baik saja?"

Yoongi mengecek wajahku. Ia tidak menyentuhku tapi hanya melihatnya saja.

"Aku pikir kata baik-baik saja bukanlah kata yang tepat untuk keadaanku sekarang." Ucapku.

Airmataku masih saja mengalir dan tersenyum paksa menatap Yoongi. Yoongi mengeluarkan sapu tangannya.

"Ini. Jangan menangis lagi."

Aku mengambilnya dengan sedikit ragu, lalu mengelap wajahku yang penuh dengan airmata itu.

"Aku pikir, aku telat mengatakannya padamu."