"Aku sudah lelah, ssaem. Kita istirahat dulu dicaffe sana" ucap Eunbi lemas dan menunjuk caffe yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri. Ji-woon hanya mengangguk lalu berjalan menuju caffe.
Banyak sekali paperbag yang dipegang oleh Eunbi. Jujur saja, itu semua terlalu berlebihan bagi Eunbi. Tapi semua itu dipaksa oleh Ji-woon karena Ji-woon bilang, "kau harus berdandan seperti ratu" begitu katanya.
"Pesan caramel machiato dua" ucap Ji-woon pada salah satu pelayan yang tadi sempat dipanggilnya.
"mm... ssaem? Apakah.. semua itu tidak berlebihan? Kenapa membeli semuanya banyak sekali?" Tanya Eunbi memecah keheningan. Sekarang dia sudah mulai akrab dengan Ji-woon dan mereka berdua seperti ayah dan anak. Jika Eunbi sudah akrab dengan seseorang, dia tak akan menjadi pendiam. Perlahan dia akan menunjukkan siapa dirinya.
"Hm? Ahh.. sudahlah.. kau hanya perlu menerimanya saja" balas Ji-woon tersenyum.
Kalian tau? Semua yang ada dipaperbag ini, semuanya.. dibelikan oleh Ji-woon. Tentu saja Eunbi akan merasa tak enak. Tapi Ji-woon selalu menjawab dengan alasan yang sama, "sudah tugasku" seperti itu. Eunbi jadi bingung jika memikirkannya.
"Eunbi-ah.. aku ingin berbicara penting padamu" setelah Ji-woon mengatakan itu, pelayan membawakan pesanan mereka namun tak dihiraukan oleh kedua manusia ini. Mereka sibuk berbicara.
"Nee?" Saut Eunbi meneguk minumannya.
"Kau harus berubah"
"Uhuk!" Sekali lagi Eunbi tersedak namun bukan karena air liurnya, tapi minuman yang dia minum tadi. Entah kenapa, Ji-woon selalu mengatakan hal yang membuatnya terkejut. Lalu? Pertanyaan apa itu?
"M-maksud ssaem??" Eunbi tak tau arah pembicaraan ini.
"Begini, nanti malam kan ada party disekolah. Kau harus berubah menjadi jati dirimu yang sebenarnya. Kau harus mulai membuka dirimu. Jika kau merubah sikapmu yang pendiam itu menjadi seperti saat kau bersamaku, aku yakin pasti akan ada banyak yang menyayangimu" ucap Ji-woon panjang lebar
"A-ahh.. itu.., sebenarnya aku juga ingin membuka jati diriku yang asli pada mereka semua dan membalaskan semua yang mereka lakukan padaku" saut Eunbi sambil mengaduk-aduk minumannya dengan sedotan.
"Kalau begitu bagus. Tapi saran yang kuberikan, jika kau memiliki dendam pada seseorang, jangan berlebihan dan jangan sampai perihal masalah dendammu itu terbawa kepihak berwajib" saran Ji-woon lalu meneguk minumannya
Eunbi mengangguk senang. Kali ini dia akan berubah. Bukan menjadi Eunbi yang pendiam dan selalu ditindas. Tidak akan lagi.
**********
Eunbi sudah pulang kerumah dari setengah jam yang lalu. Dia berada dikamarnya dan mendengarkan lagu BTS dengan speaker dan menyalakan dengan suara full.
Sekarang pukul 15.23. Artinya tak lama lagi dia akan berangkat kesekolah untuk party. Dia sangat lelah hari ini. Seharian berjalan kaki dimall benar-benar membuat kakinya ingin putus.
"Astaga! Aku harus bersiap! Aku tak boleh terlambat!" Pekik Eunbi saat melihat jam dinding berwarna ungu, ditengahnya terdapat lambang BTS.
Eunbi mengambil handuk lalu pergi masuk kekamar mandi. Kurang lebih 15 menit Eunbi selesai mandi dan memakai gaun yang tadi ia beli.
Gaun selutut, bernuansa anggun rambut Eunbi yang terurai indah, dengan jepit silver disebelah kanan, dan sedikit polesan pada wajah. benar-benar berbeda dari Eunbi yang sebelumnya.
Eunbi sudah siap. Dia bergegas turun, tak lupa sebelum itu, dia mengambil topeng berwarna hitam yang dihiasi garis-garis warna silver dan juga gold. Lalu tas genggamnya berwarna hitam membuat dia semakin anggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Look U[FF-TXT] Judul Sebelumnya Can't You See Me?
FanfictionGenre: School, Romance, Drama __________________________________ "Aku tidak tau siapa yang menyebabkan mereka kecelakaan" "Aku juga, tapi aku berharap pelaku segera ditemukan" ***** "Bukankah kau yang menyebabkan mereka seperti ini?" "Aniyo!" Smirk...