I Look U [1]

45 5 0
                                    

Gadis berkuncir dua dengan kacamata bulat yang dipakainya kini tengah menunggu sebuah bus datang untuk mengantarnya kesekolah. Ada banyak orang dihalte ini, sama sepertinya--anak SMA--namun tak ada satupun yang mau berbicara dengannya.

Lee Eunbi. Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan. Dia sadar diri bahwa dia gadis pendiam dan culun yang selalu dibully disekolah. Tapi kenapa tidak ada satupun guru yang menindak tegas para pembully itu?

Tak lama setelahnya bus datang. Eunbi pun masuk kedalam dan duduk dibangku paling belakang dan paling pojok. Dia mengeluarkan ponselnya dan memasang earphone lalu ditempelkan ketelinganya untuk mendengarkan lagu kesukaannya, 'BTS-Make It Right' sambil bersenandung kecil.

20 menit perjalanan akhirnya bus berhenti menandakan bahwa dia sudah sampai disekolah. Dia segera turun dari bus setelah membayar ongkosnya dan segera menuju sekolahnya yang berada disebrang jalan. Dia melepas earphone yang ia gunakan agar tidak mengganggunya saat menyebrang.

Seperti hari-hari sebelumnya, saat Eunbi melewati koridor sekolah, dia mendapatkan tatapan sinis dari semua murid dan makian.

"Itukah anak gelandangan yang mendapat beasiswa dan masuk sekolah ini?"

"Kurasa iya, lihatlah penampilannya. Tak layak sekali"

"Gadis culun"

"Lihat? Dia bahkan tak menoleh. Cih sombong sekali anak gelandangan itu"

"Dasar tak tau malu. Dia miskin tapi berani sekolah disini?"

"Dasar wanita tak jelas. Dia itu benar-benar anak buangan"

"Orang tuanya tak mengharapkan dia lahir. Cih, kenapa dia malah sekolah disini?"

"Memalukan"

Bisikan-bisikan itu bagaikan pisau yang menusuk hatinya saat ini. Eunbi hanya bisa menunduk melihat jalanan yang ia lewati. Seharusnya ia memakai earphone saja daripada mendengar makian tidak jelas ini.

Sebenarnya sudah sering dia mendapat tatapan seperti itu dan juga makian dari semua murid. Tapi.. tetap saja.

Sedikit kisah tentang seorang Lee Eunbi. Dia sebenarnya tinggal diDaegu. Karena dia lahir disana. Namun karena dia mendapatkan beasiswa sekolah diSeoul, dia tak ingin menyia-nyiakannya.

Hal itupun disetujui oleh orang tua Lee Eunbi sendiri yaitu Lee Jang-wook, ayah Eunbi dan Lee Yeon-bi, ibu Eunbi. DiSeoul juga ada Neneknya yang bernama Lee Seong-yu.

Rumah yang dimiliki Lee Seong-yu, Nenek Eunbi begitu megah, rumah tingkat dua bak istana itu hanya ditinggalinya dan juga Eunbi. Juga ada beberapa pelayan.

Lee Jang-wook yang tak lain adalah ayah Eunbi memiliki perusahaan terbesar diDaegu bernama 'Lee corp'. Perusahaan itu benar-benar terkenal hingga kepelosok dunia. Membuat Lee jang-wook mendapat kekayaan yang berlimpah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Yang menjadi pertanyaannya adalah, mengapa Eunbi berdandan culun dan terlihat seperti orang miskin? Jawabannya cukup mudah. Dia hanya ingin mencari orang yang benar-benar tulus padanya. Mencintainya dan menyayanginya seperti keluarga.

Lee jang-wook jarang mempublish anggota keluarganya, maka dari itu Eunbi berdandan sedemikian rupa agar tidak dikenali.

Sesampainya didepan kelas, Eunbi terhenti saat ia melihat sepasang kaki yang menghalanginya untuk masuk. Eunbi mendongak kemudian kembali menunduk saat mengetahui siapa diatas sana.

Dia adalah Go Jin-soo si ketua geng pembully, ayahnya seorang direktur diSeoul. Tapi jika anaknya melakukan tindakan pembullyan bukankah itu dapat membuat repotasi Direktur menurun?

Dibelakang Jin-soo terlihat dua orang lainnya. Yang satu berbadan gemuk, dan satunya lagi sangat kurus. Mereka adalah Jeon Chi-ka dan Jung So-min.

Eunbi hanya menghela nafas pelas. Pagi harinya akan dimulai dengan pembullyan seperti biasa.

"Eoh? Anyeong Eunbi-ah... bagaimana kabarmu??" Tanya Jin-soo sambil memain-mainkan rambut Eunbi

Eunbi hanya diam tak menjawab. Dia mengeratkan pegangannya pada lengan tas ranselnya.

"Ya! Apa kau tak mendengarnya?! Ya!" Bentak si badan gemuk yang tak lain adalah Chi-ka. Jari telunjuknya mendorong bahu milik Eunbi hingga Eunbi jadi terdorong perlahan kebelakang.

"Aku rasa dia ingin bermain dengan kita, Jin-soo? Apa yang akan kau lakukan?" Tanya si kurus yang tak lain adalah So-min. Dia tersenyum menyeringai.

"Molla, gundae... bagaimana jika seperti ini?" Jin-soo mendekat kearah Eunbi kemudian menarik paksa rambut Eunbi kasar. Eunbi sempat terkejut dan meringgis kesakitan. Tapi 3 orang dihadapannya itu hanya tertawa jahat menyeringai.

"L-le-lepaskan!" Lirih Eunbi saat merasakan tangan Jin-soo semakin kasar menjambak rambutnya. Matanya terpejam menahan kesakitan.

"Mwo? Mwo?? Aku tidak dengar.. hahahahahahaha..." tawa jahat Jin-soo terdengar dan kedua temannya pun ikut tertawa jahat.

Eunbi hanya diam dengan perlakuan mereka. Eunbi meneteskan air matanya saat Jin-soo semakin menarik rambutnya hingga dia tersentak kebelakang.

"Akhh.. hiks.." isakan Eunbi keluar. Air matanya tak bisa dibendung lagi untuk menahan sakitnya saat itu.

"Ohohoho... ututututu.. Eunbi-ah.. apa kau menangis, eoh??" Tanya Chi-ka dengan nada mengejek.

"S-ss-sak-it.. hiks..." lirih Eunbi lagi namun tak dihiraukan oleh mereka.

Kepala Eunbi mulai sakit dan terasa pusing. Semua nampak terlihat menjadi dua dipandangannya. Eunbi sudah tidak tahan lagi. Badannya lemas seketika dan... semua menjadi gelap.

"Eoh? Apa dia pingsan?" Tanya So-min saat melihat Eunbi yang pucat.

Jin-soo melepaskan tangannya dari rambut Eunbi, "tinggalkan saja dia, kajja, kita masuk!" Ajak Jin-soo sambil tersenyum puas. Kedua temannya saling tatap kemudian seperdetik kemudian mengangguk dan meninggalkan Eunbi yang sudah tergeletak lemas dilantai dengan wajah pucatnya.

********

Eunbi membuka matanya perlahan. Kepala yang terasa berat dan pusing itu masih mendominasi otaknya. Ia melihat sekeliling. Warna putih. Apa dia sudah berada disurga?

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya orang yang berada tepat disebelahnya. Seorang pria dengan pakaian putih dan celana hitam. Eunbi bingung kemudian memeluk orang itu.

"A-ada apa ini?" Tanya pria itu terkejut saat melihat Eunbi tiba-tiba memeluknya.

Pria itu merasa risih, pasalnya Eunbi terus saja meraba punggungnya.

"Hiks.." isakan Eunbi terdengar. Pria itu hanya diam.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya pria itu mencoba melepas pelukan Eunbi. Pelukannya terlepas.

Eunbi menatap pria itu. Dari wajahnya terlihat dia berumur sekitar 35 thn keatas. Ada patokan diatas bibirnya ada kumis tipis yang melentang.

"Kau bukan malaikat ternyata"

Tbc.

maaf keun jika ada Typo:(
Ahh.. iya, ini cerita pertamaku.. hehe~~
Tolong apresiasi kalian juga dengan follow akun ini:D

Jangan lupa untuk menekan tombol vote dibagian kiri bawah dan juga comment✔ sebanyak banyaknya, biar aku makin semangat bikinnya.

See you next time😉

Nih⤵⤵

I Look U[FF-TXT] Judul Sebelumnya Can't You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang