I Look U [14]

19 6 0
                                    

"Tenanglah Eunbi.... ini semua bukan salahmu.. kau harus tenang, nak..." ucapan lembut dilontarkan oleh Yeon-bi, ibu Eunbi

"Hiks.. hiks.. eommaaa.... ini salahku... hiks.. jika aku tidak membiarkan mereka pergi, mereka tak akan begini.... hikss..." suaranya bergetar. Ia masih merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia membiarkan mereka----para TXT----mengendarai mobil.

Yeon-bi membuang nafasnya gusar, "Eunbi-ah... jangan kau menyalahkan dirimu sendiri. Ini semua sudah takdir tuhan. Jika memang mereka ditakdirkan seperti ini, maka kita jalani saja... ujian hidup memang berat dan terkadang tak terkendali, tapi semua itu pasti ada jalan keluarnya yang pasti dengan tidak menyalahkan diri sendiri.." nasihat lembut dari Yeon-bi membuat Eunbi mengakhiri isakannya.

Eunbi menghapus air matanya, "e-eomma benar. A-aku tak seharusnya seperti ini"

Yeon-bi mengusap rambut Eunbi lembut, "benar.. jadi.. jangan salah kan dirimu sendiri, nee???"

Eunbi mengangguk.

"Cha! tidurlah, sudah malam.." Yeon-bi mengecup dahi putrinya. "Good night"

"Good night, eomma" balas Eunbi sambil tersenyum walaupun itu dipaksakan.

Yeon-bi berjalan keluar kamar Eunbi, namun sebelum itu ia mematikan lampu kamar Eunbi lalu menutup pintunya rapat-rapat.

"Eoh?! Bintang jatuh!" Pekik Eunbi. Dia belum bisa tidur walaupun besok sekolah. Dia beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju jendela yang lebarnya seperti pintu itu.

Ia mengajukan permohonan dengan menyatukan kedua tangannya lalu menutup mata. Tanpa ia sadari, gelang yang diberikan Yeonjun bersinar.

*******

"Kenapa Putriku menangis seperti itu, eoh?!" Pekik Jang-wook

"I-itu... itu karena dia menyalahkan dirinya sendiri karena telah membiarkan geng TXT pergi dengan keadaan seperti itu" saut Ji-woon menunduk.

"Ck, seharusnya kau memperhatikan kemana anakku pergi! Aku mempercayakan semua ini padamu tapi apa? Kau membuat putri semata wayangku menangis karen hal yang TIDAK DILAKUKANNYAA!!!" bentak Jang-wook. Dia sudah emosi. Wajahnya merah padam.

Ji-woon semakin menunduk, "j-jeosonghamnida.. jeosonghamnida.." ucap Ji-woon membungkuk berkali-kali.

Jang-wook mengusap wajahnya kasar lalu duduk disofa. Mencoba menenangkan dirinya. Emosi sudah mencoba memasuki dirinya.

"Aigoo.... ada apa ini??" Yeon-bi yang baru saja turun dari tangga langsung terkejut melihat suaminya yang terlihat emosi itu. Dia duduk disofa sebelah suaminya sambil mengusap-usap punggung suaminya.

Yeon-bi menoleh pada Ji-woon, "ada yang bisa kau jelaskan, sekretaris Hwang?"

********

Lampu diruang operasi padam, seorang dokter bedah keluar dari ruangan. Semua yang ada disana pun mendekat kearah dokter itu.

"Apa yang terjadi?"

"Anak saya baik-baik saja kan?"

"Tidak ada yang serius kan?"

"Jawab dokter!"

Ibu Yeonjun terus saja melontarkan pertanyaan dengan nada khawatir dan raut wajah panik. Semua orang pun begitu.

"Mari, ikut saya. Saya akan menjelaskannya" balas dokter bedah bernametag Kim Seokjin.

Mereka semua menuju ruangan dokter. Tak peduli berapa banyaknya mereka yang berbondong-bondong seperti orang yang akan demo. Mereka hanya ingin mendengarkan kabar baiknya.

Dok. Kim Seokjin duduk dikursinya, lalu memandang mereka semua satu-persatu lalu menghela nafas, "kelima anak itu mengalami hal yang cukup serius. Benturan pada kepala mereka membuat beberapa syaraf mereka tak berfungsi. Dan yang lebih parahnya lagi, si rambut biru itu hanya sedikit kemungkinan bahwa dia selamat"

Semua yang ada disana mencelos seketika. Apalagi Sira yang masih setia memeluk Wonwoo, sekarang kembali tangisnya pecah. Bagaimana tidak? Dia tau maksud dari 'si rambut biru' itu adalah oppanya.

"Benturan pada kepala mereka membuat mereka mengalami koma. Apalagi, mereka mengalami insiden ini dalam keadaan mabuk berat." Ucap Seokjin.

Mata ibu Taehyun mengerjap, "k-k-koma dok?" Tanya Ibu Taehyun mencoba menyangkal bahwa yang didengarnya adalah salah. Namun semuanya pupus begitu saja saat Dok. Seokjin mengangguk. Tangis orang tua semuanya pecah. Para suami juga menangis namun mencoba tegar agar bisa menenangkan para istri mereka.

Wonwoo, Sira dan Samuel berada dibelakang pun ikut menangis mendengar kabar itu. Benar-benar membuat hati hancur. Apalagi Sira. dia baru saja pulang dari LA, karena orang tuanya menyekolahkannya disana. Tapi sekarang dia kembali keSeoul dan menetap disini. Tapi dia mendengar kabar bahwa kakaknya mengalami koma? Miris.

*********

Seminggu semenjak insiden kecelakaan, SMA Gangryu.

Eunbi membuka dirinya. Seperti yang ia bilang pada Ji-woon saat itu. Dia sekarang juga ikut ekskul musik. Dia sangat mencintai musik, apalagi musik BTS. Dia juga sudah mencoba melupakan bahwa insiden yang dialami TXT bukanlah salahnya.

"Eonniee!!" Pekik seseorang dibelakang Eunbi. Sekarang dia ada ditaman belakang sekolah. Kalian bertanya dimana Jin-soo dan kawan-kawan? Mereka diskors selama sebulan oleh kepala sekolah karena telah diketahui sedang berada di club dengan adanya minum-minuman sejenis alkohol. Tentu saja itu membuat gurbenur--ayah Jin-soo--malunya minta ampun.

"Ya! Sira-ya! Bagaimana kau tau aku disini?" Ucap Eunbi menatap adik kelasnya itu. Sira duduk disebelah Eunbi.

"Aku selalu tau dimana eonnie...." saut Sira girang. Seminggu yang lalu, Sira pindah kesekolah SMA Gangryu. Dan dia mengenal Eunbi karena gadis itu sering menjenguk TXT dirumah sakit hanya untuk sekedar menanyakan kabar walau tak ada jawaban dari mereka.

Eunbi terkekeh, "kau itu sangat manissss" gemas Eunbi sambil mencubit pipi Sira yang gembul itu.

"Haishh.. ya!.. appo!" Sira mengerucutkan bibirnya membuat Eunbi semakin gemas.

"Bagaimana kelasmu?" Tanya Eunbi basa basi

Sira menoleh, "humm.. kurasa.. sangat seru!" Pekik Sira lalu diakhiri dengan kekehan mereka berdua.

"Dulu.. aku tak terlalu sering kesini. Aku sering ke rooftop" tatapan Eunbi nyalang seperti menerawang sesuatu.

"Eoh? Lalu.. kenapa kau tidak kesana saja? Kenapa malah kesini?" Tanya Sira bingung

Eunbi menghela nafas, "aku hanya ingin melupakan moment itu" ucap Eunbi. Maksud dari 'moment itu' adalah saat Beomgyu menemuinya.

Sira memincingkan matanya dia ingin bertanya namun saat melihat kesedihan dimata Eunbi, dia mengurungkan niatnya.

"Ah ya, hubunganmu dengan Wonwoo itu apa? Kau... terlihat sangat akrab dengannya" tanya Eunbi mengalihkan perhatian.

Sira tersenyum, "ahh... apa kau menyukai Wonwoo??" Sira tersenyum jail sekarang

Eunbi membelalakkan matanya, "mwo?! Menyukainya? Aniyo... tidak akan" saut Eunbi

"Ahh.. begitu rupanya". Sira Tersenyum lagi, "dia itu kekasihku"

Tbc.

Aku sudah uppp!!!! Ekhem.. hoeeee gimana part ini huhuu:( maaf jika tak terlalu seruuu.

Jangan lupa vote dan comment✔
Karena itu adalah bentuk partisipasi kalian:)

See you next time😉

Nih⤵⤵

I Look U[FF-TXT] Judul Sebelumnya Can't You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang