Sekarang Eunbi berada dimeja makan bersama orang tua dan neneknya. Tunggu. Tidak hanya mereka, ada satu orang lagi yang membuat Eunbi merasa canggung.
"Beomgyu-ah.. bagaimana makanannya, eoh?" Tanya Yeon-bi. Ya. Orang tak asing bagi Eunbi itu adalah Beomgyu.
"Sangat lezat!" Balas Beomgyu dengan mulut penuh. Disebelahnya ada Eunbi yang memainkan makanannya.
"Ya! Ya! Ya!, telan dulu makananmu itu.." ucap nenek Eunbi dan diakhiri kekehan kecil dari mereka semua kecuali Eunbi. Beomgyu hanya cengar-cengir tidak jelas.
"Eunbi-ah? Waeyo? Apa kau sakit?" Tanya Jang-wook yang tak lain adalah appanya.
"aniyo" ucap Eunbi sedikit pelan.
"Jadi benar ini rumah Eunbi?" Sekarang Beomgyu angkat bicara. Membahas soal latar belakang Eunbi.
"Hm.. benar ini rumah Eunbi. Waeyo??" Tanya Yeon-bi
"Ani, gundae Jika disekolah, Eunbi dianggap anak miskin. Dia juga pendiam. Bahkan sangat!" Saut Beomgyu. Eunbi melotot mendengarkan itu.
"Apakah kau temannya Eunbi?" Tanya nenek Eunbi.
"Ani"
"Nee"
Eunbi dan Beomgyu berucap bersamaan. Membuat orang tua didepan mereka mengerutkan dahi.
"Jadi? Yang benar ini yang mana?" Tanya Jang-wook bingung
"K-kita berteman, b-benar kan??" Tanya Beomgyu sambil merangkul bahu Eunbi. Eunbi tersentak kesebelah kiri karena bahunya ditarik sepihak oleh Beomgyu.
Eunbi hanya pasrah dan mengangguk lemah. Tapi jantungnya benar-benar ingin copot rasanya.
"Hhhh.. arasseo.. lepaskan itu.. kasihan Eunbi" kekehan kecil dari neneknya. Beomgyu kemudian melepaskan rangkulannya dan kembali keposisinya.
Jika saja kalian tahu keadaan jantung Beomgyu, jantungnya sama seperti Eunbi. Ingin copot. Ini kesan pertama dari seorang Beomgyu. Dia tidak pernah merasakan ini dihatinya.
"Jadi.. kau temannya bukan? Hmm.. kalau begitu kau sudah tahu apa yang menjadi rahasia dari Eunbi, bukan?" Nenek Eunbi bertanya. Tatapannya sedikit serius.
"N-nee" bohong Beomgyu terbata-bata. Dia masih tidak bisa mengontrol degupan jantungnya.
"G-gundae, Eunbi jarang cerita padaku"lanjut Beomgyu. Sekarang wajahnya menjadi lebih tenang.
"Bagaimana bisa dia tau rumahku? Aku bahkan tidak pernah mengajaknya. Dia juga tidak mengenalku. Apalagi dia sok dekat sekali dengan keluargaku. Eottokhee???" Batin Eunbi.
"Jadi.. Eunbi itu dia--- aku berangkat dulu, Anyeong" ucapan neneknya terpotong oleh Eunbi. Eunbi segera berdiri dari duduknya lalu membungkuk 90 derajat lalu bergegas keluar.
"Ya! Tunggu!" Seru Beomgyu. Bemgyu berdiri dari duduknya, "anyeong, khamsahamnida untuk makanannya" lanjutnya lalu membungkuk 90 derajat lalu mengejar Eunbi.
Orang tua dan nenek Eunbi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Dasar anak remaja".
*******
"Ya! Tunggu aku, kenapa kau pergi begitu saja?" Seru Beomgyu yang tertinggal jauh dibelakang Eunbi.
Eunbi terus berjalan cepat. Kemudian dia sampai dihalte sambil menunggu bis.
"Ya! Kau cepat sekali, eoh? Hosh.. hosh.."
Eunbi tak membalas. Dia diam saja. Andai kalian tau jantungnya ingin keluar sekarang juga, melihat orang yang dia cintai berada disampingnya dengan keringat mengucur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Look U[FF-TXT] Judul Sebelumnya Can't You See Me?
FanfictionGenre: School, Romance, Drama __________________________________ "Aku tidak tau siapa yang menyebabkan mereka kecelakaan" "Aku juga, tapi aku berharap pelaku segera ditemukan" ***** "Bukankah kau yang menyebabkan mereka seperti ini?" "Aniyo!" Smirk...