I Look U [11]

18 6 0
                                    

"Kau menyukai Beomgyu?"

"Uhuk!" Eunbi tersedak ludahnya sendiri. Pipinya serasa memanas dan membuat rona merah terpampang dipipinya. Dengan segera Eunbi memalingkan wajahnya yang tadinya menoleh pada Ji-woon menjadi kearah jendela sebelah kirinya.

Ji-woon terkekeh, "jangan malu seperti itu, aku sudah tahu semuanya"

Eunbi pun akhirnya menoleh pada Ji-woon namun sekilas, "emm.. itu.. b-bagaimana kau tau?" Tanya Eunbi pelan dan sopan.

Ji-woon tertawa renyah, "aku melihatmu dirooftop saat kau berlarian kesana kemari dan berteriak karena kau bertemu Beomgyu, apa.. aku benar?"

"Aigooo!! Kenapa ssaem melihatku? Apa aku harus menjawabnya? Gundae.. aku maluu>_< Eottokhe" batin Eunbi merutuki kelakuannya saat itu.

Ji-woon menoleh sekilas, "kenapa diam saja? Ahh.. aku tau, kau benar-benar menyukainya kan??" Tanya Ji-woon tersenyum jail

"Mmm.. ah! Sudah sampai, cepat parkir!" Seru Eunbi mengalihkan pembicaraan. Ji-woon pun segera memarkirkan mobilnya lalu berjalan keluar.

*********

"Ya! Beomgyu-ah..! Kau sehat kan? Kenapa kau tersenyum saja sedari tadi, eoh?!" Celetuk Yeonjun melihat Beomgyu senyum-senyum menatap ponselnya.

"Ya! Nugu?! Nugu?!" Yeonjun yang terlanjur kepo pun langsung merebut ponsel Beomgyu dan membuat Beomgyu tersentak dan menoleh kearah Yeonjun yang tengah memeriksa ponsel miliknya.

"Ya! Lancang sekali kau! Kembalikan itu!" Bentak Beomgyu mencoba merebut kembali ponselnya. Namun terlanjur dilihat oleh Yeonjun.

Ekspresi Yeonjun berubah seketika, "kau? Darimana kau mendapatkan nomor gadis itu?!" Tanya Yeonjun mengintimidasi

Omong-omong, sekarang mereka tengah berada diapartemen baru milik Beomgyu. Beomgyu baru menempatinya satu hari yang lalu. Dan.. itupun sedikit jauh jaraknya dari sekolah.

"Sudahlah! Kau tak perlu tau!" Beomgyu merebut paksa ponsel miliknya lalu menyimpannya disaku hoodie nya.

"Ya! Kau tak ingin memberitahuku?" Tanya Yeonjun sangat penasaran.

"Untuk?" Tanya Beomgyu datar.

"Ah ya.. apa kau sudah membeli pakaian untuk nanti malam?" Tanya Yeonjun mengalihkan perhatian secara tak sadar.

Beomgyu menoleh, "sudah"

Yeonjun mengagguk-angguk. Lalu dia tersenyum lebar.

Beomgyu terlihat ada yang tak beres, dia berdiri dari tempatnya lalu kedua tangannya memegang kepala Yeonjun dan digoyangkan, sedikit keras.

"Ya! Ada apa?!" Seru Yeonjun namun tak dipedulikan Beomgyu.

"Ya!" Seru Yeonjun lagi. Tetap tak ada respon, dan Beomgyu semakin mengguncang kepala Yeonjun semakin cepat.

"Ya!" Kini Yeonjun membentak lalu melepas paksa tangan Beomgyu dari kepalanya. Kalau daritadi bisa begini kenapa tak dia lakukan?

"Kau itu kenapa?! Kepalaku sakit, tau!" Kata Yeonjun dengan kepala yang masih oleng dan mata yang sedikit men-juling.

Beomgyu tertawa terbahak-bahak melihatnya. Yeonjun memang sangat cocok untuk dijadikan sasaran empuk kejahilan Beomgyu. Sifat Beomgyu bisa berubah-ubah, sesuai dengan moodnya.

"Ck, malah tertawa. Suka sekali kau melihatku sengsara?" Yeonjun menatap Beomgyu yang tertawa dengan sinis.

"Wajahmu sangat lucu, bwahahahhahaha" tawa Beomgyu pecah seketika. Yeonjun hanya mencibir tak bersuara.

Drrt ddrtt

Suara ponsel salah satu dari mereka berbunyi.

"Cepat angkat ponselmu!" Seru Beomgyu pada Yeonjun sedikit keras.

"Ya! Ponselmu yang berbunyi!" Seru Yeonjun tak kalah keras.

"Kau!"

"Kau!"

"Kau!"

"Kau!"

"Kau!"

"Kau!"

"Ck, diamlah. Kita dengarkan ini dari siapa" ucap Beomgyu dan diangguki Yeonjun

Mereka berdua menajamkan indra pendengaran mereka. Tapi suara itu sudah berhenti.

Akhirnya mereka kembali duduk santai seperti tadi.

Drrtt drrt

"Tuh kan! Suaranya berasal dari kantongmu! Dasar bodoh!" Celetuk Beomgyu membuat Yeonjun melotot mendengar kata-kata 'bodoh' dari Beomgyu dia ingin menceramahinya tapi dia urungkan karena ponselnya selalu berbunyi. Hadeuhh.. kenapa Yeonjun tak menyadari jika ponselnya berbunyi.

"Sira?" Gumama Yeonjun pelan melihat nama kontak yang menelfonnya. Kemudian dia menggeser tombol berwarna hijau itu, lalu ditempelkan ditelinganya.

"Yeobosseyo?"

<hoeeeeee!!!! Anyeonggg oppaaa!! Aku merindukanmuuuu!!!> teriakan itu terdengar dan membuat Yeonjun menjauhkannya dari telinganya. Bahkan Beomgyu saja mendengarnya.

"Kau tak bisa bicara pelan saja?"

<tidak bisa oppa!!!! Aku kan memang seperti iniiii!>

"Apa yang kau inginkan?"

<apa oppa tak senang jika aku menelfon?>

"Sudah satu tahun kau tak menelfonku, kukira kau lenyap ditelan bumi"

<ya! Kau!! Ahhh.. sudahlah kau selalu seperti ini. Karena itu aku malas telefon>

"Sudah cepat katakan apa maumu?"

<oppa!!! Kau pasti akan senang jika mendengar kabar ini!!>

"Apa??"

<akuuuuuuuu!!!!!>

"Hm?"

<akuuuuuu!!!>

"Ck"

<aakkuuuuu!!!>

"Cepat katakan! Lama sekali kau itu!"

<bwahahahha, oke oke. Akuuuuuuuu!!! Sudah ada diseoullll!!!!!>

Mata Yeonjun terbelalak, "jinjja?! Kapan kau kembali?! Kau tak memberitahuku!"

<aku kan ingin memberi oppa sesuripisss>

"Astaga!! Surprise Sira! Bukan sesuripis seperti yang kau katakan!"

<terserah! Cepat pulanglah! Aku ingin bertemu denganmuuuuuu!!>

"Baiklah, tunggu aku"

Biip

Yeonjun mematikan ponselnya dan menatap Beomgyu dengan mata berbinar.

"Ada apa?" Tanya Beomgyu penasaran.

Tiba-tiba Yeonjun memeluk Beomgyu sekilas lalu menepuk pundaknya. Setelah itu dia pergi keluar apartemen Beomgyu dengan tergesa-gesa.

"Benarkan, Yeonjun sedang kerasukan setan!"

Tbc.

Lahh... si Beomgyu kok percaya ama setan? Hahahaha.
Kepo ga? Ama si Sira tuh saha?
Komen dulu dah, tebak-tebakan:D

Jangan lupa untuk menekan tombol Vote disebelah kiri lalu Comment✔ sebanyak-banyaknya cinghuuu! Hehe~~

Sekian. See you next time😉

Nih⤵⤵

I Look U[FF-TXT] Judul Sebelumnya Can't You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang