Yeonjun berlari menuju halaman belakang kampus, tempat tujuannya saat ini. Berkali-kali ia menabrak orang karena tidak lihat jalan, berkali-kali juga dia jadi pusat perhatian karena tumben-tumbenan seorang Choi Yeonjun lari-lari di kampus.
Iya, perasaan Yeonjun luar biasa senang, terkejut, dan tak percaya. Tadinya dia mau mengintrogasi temannya Sanha yang bernama Bomin itu, tapi Soobin tiba-tiba mengirim pesan dan memberi tahu apa yang terjadi.
Kenapa Yeonjun mau mengintrogasi Bomin?
Pertama, karena dia pindahan dari Daegu. Kedua, marganya Choi. Ketiga, Bomin bilang mereka akan sering bertemu. Keempat, Bomin tersenyum terus padanya, Sanha tidak sadar akan hal itu.
Tapi saat ini, dia menepis semua pertanyaan untuk Bomin. Di pikirannya saat ini hanya satu, yaitu orang yang bersama Beomgyu dan Soobin saat ini.
"Mana orangnya?" Tanyanya begitu tiba di tempat tujuan.
Beomgyu dan Soobin menoleh bersamaan, lalu menunjuk ke arah pohon, dimana orang yang dimaksud berada.
Laki-laki berwajah persis seperti Taehyun itu asik mengunyah permen karetnya sambil bersedekap dada dan bersandar di pohon. Rambut merahnya acak-acakan, sorot matanya tajam.
Tentu saja disini tidak ada orang, karena itu Beomgyu menyuruhnya untuk melepas topi dan masker.
"L-lo orang yang gue liat di rumah sakit kemarin, iya kan?!" Tanya Yeonjun seraya menghampiri orang itu.
"Sorry, lo siapa?" Taehyun yang itu kebingungan.
"Gue Yeonjun."
"Oh."
Yeonjun kaget, jutek banget, begitu pikirnya.
"Ngeselin banget sih, mulut lo gak bisa baik dikit?!" Seru Beomgyu emosi.
"Daripada lo, punya mulut gak difilter."
Soobin langsung menahan Beomgyu karena temannya itu terlihat hendak maju. "Diem atau gue suruh hantu disini ngikutin lo sampe pulang," ancamnya, membuat Beomgyu seketika diam.
"Gue mau tanya beberapa hal, gue mau lo jawab dengan jujur. Dan pulang nanti, lo harus ikut kita," kata Yeonjun, tak berhenti menatap Taehyun itu.
"Oke."
"Nama?"
"Kang Taehyun."
Mereka bertiga melotot kaget, mereka tidak salah dengar, kan?
"Nama lo beneran Kang Taehyun?" Tanya Beomgyu, dan Taehyun mengangguk singkat.
"Wah, teori konspirasi macam apa ini?!"
Soobin meliriknya sinis. "Kayak lo bisa mikirin teori aja."
"Sialan lo, dasar dukun gadungan!"
"Kalian bisa diem, gak?!" Bentak Yeonjun sambil menatap keduanya. "Kalau gak bisa diem, kalian harus makan mie kuah campur oreo buatan Kai, mau?!"